Laporan arus kas adalah cara mengevaluasi pemasukan dan pengeluaran perusahaan.
Cash flow statement atau laporan arus kas adalah salah satu hal yang perlu Sobat OCBC NISP ketahui sebagai pelaku bisnis.
Sebab, laporan arus kas akan membantu Sobat OCBC NISP mengetahui kondisi keuntungan atau kerugian perusahaan.
Adapun salah satu contoh perusahaan yang umumnya membuat laporan pemasukan dan pengeluaran ini adalah arus kas bank.
Lantas, bagaimana cara membuat laporan arus kas? Dan, seperti apa contohnya? Yuk, simak penjelasannya berikut ini untuk mengetahui jawabannya!
Pada dasarnya, pengertian laporan arus kas adalah salah satu catatan perusahaan yang berisi data-data keuangan terkait perhitungan pengeluaran dan pemasukan dari seluruh kegiatan operasionalnya.
Umumnya, cara kerja pembuatan laporan arus kas adalah dibuat setiap periode yang berisi informasi mengenai pembayaran utang, prive, pendapatan tunai, biaya beban, dan lain sebagainya.
Lantas, apa gunanya perusahaan membuat catatan perhitungan keuangan ini? Well, beberapa fungsi laporan arus kas adalah:
Melalui informasi yang disajikan dari laporan arus kas, hal ini dapat membantu perusahaan, khususnya pihak manajemen dalam mengambil keputusan paling dasar.
Dengan begitu, perusahaan akan lebih mudah dalam menyusun strategi serta membuat langkah selanjutnya untuk kemungkinan perubahan yang akan dihadapi di masa depan.
Salah satu fungsi laporan arus kas adalah membantu para pelaku usaha dalam menilai kemampuan perusahaan untuk mendapatkan catatan keuangan yang ideal.
Selain itu, mereka juga dapat mengevaluasi suatu perusahaan apakah memiliki kondisi keuangan yang sehat atau tidak.
Nah, hal tersebut bisa dilihat berdasarkan kemampuan entitas saat membayar kewajiban dari beban operasionalnya.
Dengan adanya laporan arus kas, perusahaan akan lebih mudah dalam memonitor transaksi investasi serta seluruh pendanaan yang sudah maupun sedang berlangsung.
Oleh karena itu, perusahaan dapat langsung mengetahui penyebab perubahan aset jika suatu saat terjadi masalah, sehingga transaksi investasi dapat dilindungi.
Terakhir, manfaat arus kas adalah akan memberikan keterangan atau catatan laba serta laporan pemasukan dan pengeluaran bersih yang sudah dihasilkan oleh perusahaan.
Perlu diketahui, laporan arus kas adalah catatan pemasukan dan pengeluaran perusahaan yang memiliki sejumlah metode, seperti:
Direct method atau metode langsung dalam laporan arus kas adalah membuat catatan keuangan dengan cara mengelompokkan pemasukan dan pengeluaran.
Data yang dikelompokkan berupa kegiatan operasional, pembiayaan, serta transaksi investasi perusahaan, disusun menjadi kategori yang berbeda.
Indirect method atau metode tidak langsung dalam laporan arus kas adalah menyusun catatan keuangan berdasarkan laba-rugi bersih dari perusahaan.
Untuk melakukan metode ini, Sobat OCBC NISP perlu mengoreksi segala hal yang memengaruhi transaksi kas bulanan perusahaan.
Selain itu, identifikasi seluruh jumlah penghasilan dan beban investasi, baik untuk periode sebelumnya maupun di masa depan.
Baca juga: Arus Kas Operasi: Pengertian, Rumus, dan Cara Menghitungnya
Setelah mengetahui apa itu laporan arus kas, mungkin Sobat OCBC NISP ingin mengetahui bagaimana langkah-langkah untuk membuatnya, bukan?
Nah, berikut ini adalah sejumlah cara membuat laporan arus kas yang perlu Sobat OCBC NISP lakukan:
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, salah satu tujuan arus kas adalah menghitung pemasukan dan pengeluaran perusahaan pada setiap periode.
Oleh karena itu, langkah pertama yang perlu Sobat OCBC NISP dalam membuat laporan arus kas adalah menghitung kenaikan dan penurunan dari aktivitas operasional perusahaan.
Untuk memulainya, Sobat OCBC NISP bisa melihat neraca pada keterangan atau catatan yang dimiliki perusahaan. Setelah itu, barulah Sobat OCBC NISP bisa menghitung pemasukan dan pengeluarannya.
Langkah selanjutnya dalam membuat laporan arus kas adalah memisahkan catatan khusus untuk kegiatan operasional perusahaan.
Setelah itu, Sobat OCBC NISP dapat menghitung keseluruhan jumlahnya, lalu buat laporan kas bersih yang digunakan dalam aktivitas operasional.
Hampir sama seperti langkah kedua, namun bedanya jenis kegiatan yang dibuat dalam laporan arus kas adalah untuk transaksi investasi.
Misalnya, seperti pembelian atau penjualan aset, aktiva tetap, serta instrumen investasi jangka panjang lainnya.
Setelahnya, Sobat OCBC NISP bisa membuat laporan terkait jumlah kas bersih untuk berinvestasi pada periode yang sedang berjalan.
Baca juga: Laporan Perubahan Modal: Definisi, Unsur, & Rumus Hitungnya
Pada tahap membuat laporan arus kas ini, Sobat OCBC NISP perlu memasukkan nilai pengurangan atau penambahan yang berasal dari ekuitas pemilik dan kewajiban jangka panjang.
Nah, tahap terakhir dalam membuat laporan arus kas adalah menjumlahkan semua perhitungan yang telah dilakukan sebelumnya, berupa pemasukan dan pengeluaran kas bersih dari aktivitas operasional, investasi, hingga pendanaan.
Agar bisa memahami cara kerja laporan arus kas pada perusahaan dengan lebih jelas, berikut adalah beberapa contohnya yang bisa Sobat OCBC NISP perhatikan.
Laporan Arus Kas Direct Method (Metode Langsung)
Source: Mekari Jurnal
Laporan Arus Kas Indirect Method (Metode Langsung)
Source: Mekari Jurnal
Itu dia penjelasan lengkap berkaitan dengan laporan arus kas, mulai dari fungsi, metode, cara membuat, serta contohnya.
Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa fungsi utama laporan arus kas adalah memberikan informasi yang akurat mengenai pengelolaan dana perusahaan.
Adapun sumber data utama dalam membuat laporan arus kas dilihat dari laba-rugi periode saat ini, serta neraca yang sedang berjalan dan pada waktu sebelumnya.
Nah, semoga informasi kali ini bisa membantu Sobat OCBC NISP dalam memahami seputar laporan arus kas perusahaan, ya.
Jika ingin mendapatkan pengetahuan lainnya seputar keuangan, investasi, hingga tips & trick lainnya, langsung saja kunjungi website OCBC NISP, yuk!
Baca juga: Laporan Keuangan Konsolidasi: Manfaat dan Cara Membuatnya