Accrued payroll adalah cara yang lebih akurat dan terkini untuk melacak upah, gaji, dan pengeluaran karyawan. Pelajari dasar-dasar metode akrual di sini!
Accrued payroll adalah sistem akuntansi keuangan secara akrual yang tak terpisahkan dalam suatu kegiatan usaha.
Spesifiknya, accrued payroll adalah jenis pengeluaran pegawai yang belum dibayarkan. Payroll pegawai ini mencakup gaji, bonus, upah, dan komisi.
Nah, untuk memahami lebih lanjut tentang accrued payroll, Anda harus tahu dasar-dasar akuntansi akrual beserta penghitungannya.
Di artikel ini, akan dijelaskan tentang apa itu accrued payroll, jenis, hingga mekanisme penghitungannya. Yuk simak baik-baik!
Accrued payroll adalah metode akuntansi yang berfungsi sebagai pelacakan data, pengarsipan, dan mengelola gaji maupun kompensasi karyawan.
Accrued payroll mengamati alur uang yang telah dipotong dari gaji, pajak, dan tunjangan karyawan.
Dalam praktiknya, entri jurnal keuangan digunakan untuk meringkas transaksi arus kas total melalui metode akuntansi penggajian.
Entri penggajian tersebut masuk ke dalam buku catatan dengan informasi keuangan yang berurutan.
Apabila informasi penggajian telah dicatat, maka data tersebut diserahkan ke bagian sumber daya untuk dievaluasi bersama manajer.
Penting bagi Anda untuk memahami terlebih dahulu tentang basis akuntansi akrual, agar mampu mengoptimalkan metode accrued payroll ini.
Accrued payroll berbeda dengan metode akuntansi kas yang hanya menitikberatkan pada pencatatan jumlah uang yang benar-benar keluar atau masuk.
Pencatatan accrued payroll adalah metode akuntansi yang dapat membantu perencanaan keuangan dan liabilitas usaha.
Baca juga: Usaha Sendiri atau Jadi Karyawan, Mana yang Lebih Baik?
Mencermati accrued payroll adalah kewajiban yang penting dilakukan jika bisnisnya memakai metode akuntansi akrual. Ada beberapa jenis accrued payroll, yaitu:
Jenis pertama dalam accrued payroll adalah bonus, yaitu ketika karyawan Anda mendapatkan komisi selain biaya upah.
Untuk itu, catat bonus tersebut di dalam accrued payroll agar dapat dihitung secara teliti nantinya.
Cuti berbayar pada karyawan juga harus dihitung di dalam accrued payroll. Besaran perhitungan ini berdampak pada utang atas cuti berbayar ketika karyawan tidak masuk.
Artinya, accrued payroll menghitung utang cuti berbayar sebagai gaji terakhir karyawan tersebut.
Sumber terbesar di accrued payroll adalah gaji atau upah yang harus dibayarkan pada karyawan.
Perhitungan gaji atau upah terutang atas pekerjaan karyawan harus dihitung sebagai kewajiban pembayaran hingga tiba tanggal gajian.
Pengeluaran tersebut harus dipahami oleh pemilik usaha untuk memaksimalkan akuntansi akrual agar pengelolaan finansialnya lancar.
Kewajiban bisnis lainnya adalah membayar pajak gaji sesuai ketentuan. Perhitungan biaya gaji ini harus disertai dengan catatan porsi anggaran, seperti:
Sebagai pemilik usaha, tanggung jawab Anda dalam accrued payroll adalah membayar biaya pajak gaji beserta potongannya sesuai ketentuan pajak.
Baca juga: Cash Payment Journal, Laporan Penting dalam Perusahaan
Tahap selanjutnya adalah menghitung accrued payroll menggunakan rumus-rumus.
Mekanisme penghitungan accrued payroll adalah menggunakan rumus umum:
“(bonus + komisi + lembur) ditambah (cuti berbayar) + (upah per jam x jam kerja) + (pajak gaji + pensiun dan asuransi).”
Amati alur kas masing-masing karyawan terkait bonus, komisi, atau dana lembur yang akan dibayarkan pada periode tersebut.
Apabila ada, maka masukkan faktor-faktor tersebut ke dalam penghitungan accrued payroll.
Namun, ada catatan, bonus atau komisi ada yang tidak dihitung sebagai accrued payroll, yaitu ketika diberikan secara langsung pada karyawan.
Tambahkan ke penghitungan accrued payroll ketika ada karyawan yang mendapatkan cuti berbayar.
Mekanisme selanjutnya dalam penghitungan accrued payroll adalah menghitung total jumlah jam kerja dikali upah per jam.
Hasilnya adalah total jumlah utang perusahaan pada karyawan tersebut dalam suatu periode pembayaran.
Sesuai aturan pajak, jumlah gaji karyawan harus dipotong pajak penghasilan dan yang berwenang memotong adalah perusahaan tersebut.
Perusahaan harus memperhatikan dana pensiun dan asuransi pula dalam payroll.
Baca juga: Apa Itu Prospektus Perusahaan? Ini Fungsi & Cara Membacanya
Dalam memahami accrued payroll, tentu kita perlu melihat penerapannya secara langsung, agar lebih mengerti skemanya.
Nah, di sini akan ada skenario seorang karyawan dengan gaji Rp3.000.000 per bulan. Karena kinerjanya bagus, maka dia mendapat komisi Rp1.500.000.
Selain itu, karyawan tersebut juga mendapatkan cuti berbayar Rp100.000. Skema penghitungan accrued payroll adalah dengan mekanisme seperti berikut:
Maka dapat diketahui total accrued payroll karyawan tersebut adalah Rp5.050.000.
Lakukan proses penghitungan accrued payroll pada karyawan lainnya sesuai dengan mekanisme di atas.
Ulangi prosesnya untuk tiap karyawan atau pihak-pihak lain yang tercantum di daftar penggajian.
Dengan penghitungan semacam ini, maka Anda akan mendapatkan jumlah total accrued payroll yang tepat.
Penghitungan accrued payroll yang rapi, teliti, dan cermat tentu akan membantu proses manajemen keuangan dan pengembangan usaha untuk jangka panjang.
Demikian penjelasan tentang accrued payroll beserta jenis hingga mekanisme penghitungannya.
Intinya, accrued payroll adalah akumulasi kompensasi uang yang belum dibayarkan kepada karyawan.
Ini merupakan konsep penting untuk bisnis apa pun yang menggunakan dasar akrual akuntansi. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda!
Baca juga: 5+ Strategi Keuangan Perusahaan Agar Mendapat Profit Optimal
Referensi:
https://blog.spenmo.com/id/accrued-payroll-adalah-definisi-dan-contohnya