Yuk ketahui apa itu pengangguran friksional, penyebab, hingga cara mengatasinya!
Pengangguran sepertinya menjadi persoalan banyak orang di tengah era bonus demografi saat ini. Pengangguran friksional adalah salah satunya.
Ya, pernahkah Anda mendengar apa itu pengangguran friksional (frictional unemployment)? Pengangguran friksional adalah kondisi ketika Anda ingin pindah ke pekerjaan baru namun belum menemukan pengganti, sehingga Anda pun menganggur.
Untuk lebih jelasnya, yuk simak pengertian, ciri, penyebab, hingga cara mengatasi pengangguran friksional di bawah ini.
Pengangguran friksional adalah istilah untuk menggambarkan fase ketika Anda menganggur lantaran belum menemukan pekerjaan baru yang sesuai harapan.
Adapun contoh pengangguran friksional adalah saat Anda ingin beralih ke pekerjaan lain karena merasa bosan atau mengincar gaji lebih tinggi dari sebelumnya.
Contoh pengangguran friksional lainnya adalah ketika Anda merupakan fresh graduate, sedang dalam tahap seleksi pendaftaran, dan masih menunggu panggilan kerja.
Anda juga dapat disebut sebagai frictional unemployment bila sedang diberhentikan sementara oleh tempat Anda bekerja dan hanya memperoleh setengah gaji.
Secara jangka pendek, pengangguran friksional adalah hal biasa dan relatif tidak membahayakan perekonomian. Sebab, berpindah dari satu pekerjaan ke tempat lainnya tentu memerlukan waktu agar bisa mendapatkan pilihan yang tepat dan cocok.
Selain itu, terkadang peningkatan pengangguran friksional adalah tanda bahwa kualitas pekerja juga mengalami kemajuan.
Pasalnya, ketika Anda mencari ke pekerjaan baru dan menginginkan gaji lebih tinggi, tentu hal tersebut disertai dengan adanya peningkatan keahlian. Inilah alasan mengapa pengangguran friksional adalah indikasi tingginya kualitas sumber daya manusia.
Namun, apabila kondisi ini berlangsung dalam kurun waktu cukup lama (jangka panjang), maka tentu akan menjadi permasalahan tersendiri dan berisiko menyebabkan frustasi bagi pekerja serta dampak negatif lainnya.
Dari penjelasan di atas, bisa disimpulkan bahwa ciri-ciri pengangguran friksional adalah sebagai berikut.
Lalu pertanyaannya, apa yang menjadi penyebab pengangguran friksional? Adapun faktor-faktor penyebab pengangguran friksional adalah sebagai berikut.
Saat Anda menginginkan pekerjaan baru dengan gaji lebih tinggi, mungkin Anda telah melakukan persiapan tabungan sebagai antisipasi selama fase pencairan tersebut.
Hal ini bisa menjadi salah satu faktor yang membuat kurangnya urgensi untuk segera mendapat pekerjaan.
Sehingga, saat terdapat sejumlah kesempatan namun tidak dengan tawaran gaji tinggi seperti yang diinginkan, Anda pun melewatkannya dan mencari lagi. Dampaknya, Anda menganggur untuk sementara waktu.
Penyebab lainnya dari pengangguran friksional adalah kekurangan informasi. Anda mungkin tidak mendapat banyak informasi atau rincian lengkap mengenai lowongan pekerjaan.
Perusahaan juga terkadang tidak terlalu memperhatikan penyampaian informasi mengenai lowongan, sehingga kurang menjangkau masyarakat secara luas.
Di sisi lain, mungkin Anda telah mencari banyak informasi melalui berbagai media dan menemukan lowongan. Namun, sayangnya pekerjaan tersebut kurang sesuai dengan kualifikasi atau keterampilan diri Anda
Seperti Anda ketahui, mencari pekerjaan baru membutuhkan waktu karena harus melalui sejumlah prosedur, mulai dari seleksi berkas, tes wawancara, tes medis, hingga akhirnya negosiasi kompensasi.
Selama proses tersebut, Anda tentu harus melewati fase menganggur dan menunggu hingga seluruh rangkaian proses tersebut selesai. Dan selama masa itu, hasilnya pun masih belum pasti.
Salah satu penyebab penyebab pengangguran friksional adalah pemecatan atau PHK dari kantor tempat Anda bekerja, entah itu karena perusahaan tersebut tutup atau karena alasannya lainnya.
Apakah Anda salah satu orang yang sedang mengalami ciri-ciri pengangguran friksional di atas? Jika iya, mungkin Anda kini memikirkan bagaimana cara mengatasi kondisi tersebut.
Untuk itu, Anda bisa memanfaatkan internet dan berbagai media sosial agar dapat memperoleh banyak informasi. Selain itu, jangan lupa tingkatkan keterampilan diri sehingga Anda layak mendapat pekerjaan yang diincar.
Bagi perusahaan, cara mengatasi pengangguran friksional adalah dengan menyediakan informasi lowongan kerja yang efektif kepada para pekerja.
Sementara, pemerintah bisa membuat kebijakan untuk membantu meningkatkan mobilitas tenaga kerja. Misalkan, memberi insentif kepada perusahaan guna menyediakan diversifikasi pengetahuan maupun keahlian pekerja.
Sehingga, apabila suatu saat perusahaan tersebut tutup, pekerja mempunyai keterampilan lain yang sudah siap dan dapat diandalkan.
Demikian pembahasan mengenai apa itu pengangguran friksional, ciri, penyebab, hingga cara mengatasinya yang perlu Sobat OCBC ketahui.
Meskipun pengangguran friksional adalah fase yang bersifat sementara, akan tetapi kondisi tersebut bisa memberikan dampak negatif terhadap perekonomian bila terus dibiarkan dalam jangka panjang.
Yuk, kunjungi laman blog OCBC NISP untuk mendapat informasi lain seputar perekonomian.
Baca Juga: