Instrumen safe-haven adalah suatu jenis instrumen yang dinilai lebih “aman” saat ketidakpastian ekonomi, politik, ataupun geopolitik yang meningkat dan memiliki kecenderungan untuk menguat atau meningkat dari segi valuasi (harga) akibat meningkatnya permintaan investor.
Instrumen safe-haven adalah suatu jenis instrumen yang dinilai lebih “aman” saat ketidakpastian ekonomi, politik, ataupun geopolitik yang meningkat. Saat risiko meningkat, maka investor akan mengalihkan investasinya ke jenis aset yang dinilai memiliki risiko terendah dan memiliki fungsi lindung nilai (hedging) terhadap volatilitas pasar yang terjadi. Di situasi seperti ini, instrumen safe-haven memiliki kecenderungan untuk menguat atau meningkat dari segi valuasi (harga) akibat meningkatnya permintaan investor.
Salah satu instrumen safe-haven yang paling umum di dunia adalah emas. Emas merupakan salah satu aset safe-haven yang paling diminati oleh investor karena juga merupakan suatu komoditas keras yang dinilai suatu investasi namun juga merupakan a store of value. Di tahun 2020, harga emas sempat mencapai rekor di USD$2,000/oz akibat pandemi COVID-19. Ketidakpastian ekonomi di awal pandemi berhasil mendorong harga emas ke level tertingginya dalam sejarah.
Selain emas, jenis aset safe-haven lainnya adalah obligasi (surat hutang) pemerintah AS atau lazim disebut dengan US Treasury. Negara Amerika Serikat dinilai sebagai ekonomi terkuat di dunia, oleh karena itu surat hutang pemerintah AS dipandang memiliki tingkat keamanan yang cukup tinggi, dan potensi gagal bayar yang sangat rendah. Sebagai instrumen investasi, US Treasury akan cukup diminati saat meningkatnya risiko investasi di pasar saham, yang akan mendorong penurunan imbal hasil US Treasury atau peningkatan harga.
Bagaimana dengan mata uang? Beberapa mata uang juga memiliki kedudukan sebagai aset safe-haven seperti Dolar AS (USD), Swiss Franc (CHF), serta Yen Jepang (JPY). Ketiga mata uang tersebut memiliki kecenderungan untuk menguat apabila terjadi ketidakpastian ekonomi. Untuk USD sendiri, penguatan harga terhadap sejumlah mata uang umumnya dinilai dari pergerakan harga US Dollar Index (DXY).
Valuasi aset-aset safe-haven ini juga terlihat meningkat dalam beberapa minggu terakhir, akibat dari meningkatnya tensi geopolitik antara Rusia dan Ukraina, yang diikuti dengan serangan militer Rusia. Tentu saja, tren kenaikan ini tidak akan berlanjut terus. Saat risiko mulai menurun, maka investor berpotensi untuk beralih kembali ke aset-aset ataupun instrumen yang lebih berisiko untuk mendapatkan potensi return yang lebih tinggi. High risk, high return dan low risk, low return.
Dalam periode investasi jangka panjang, jenis aset safe-haven belum tentu dapat memberikan return yang lebih optimal. Oleh karena itu, saat kita berinvestasi, penting untuk melakukan strategi alokasi aset dan diversifikasi. Hal ini untuk mengurangi risiko konsentrasi saat terjadi perubahan arah pasar, yang dapat mengakibatkan kerugian yang lebih tinggi pada portfolio investasi kita.
Yuk, berinvestasi dengan bijak untuk menjadi generasi yang financially fit!