Mengenali 'impostor' dalam pengaturan keuangan sehari-hari ini yang bisa merusak potensi finansialmu.
Pernah nggak kamu gajian baru lima jam tapi saldo rekening udah seret aja? Kayak gaji cuma “permisi” doang gitu. Kalo pernah atau bahkan sering, hati-hati, jangan-jangan ada impostor keuangan kayak di game Among Us!
Kamu tahu kan game Among Us, permainan yang lagi digandrungi banget? Permainan ini adalah tentang menemukan orang yang berpura-pura jadi teman, padahal bukan. Disebutnya impostor.
Nah, dalam kehidupan sehari-hari, sebenarnya ada juga impostor kayak gitu, tetapi dalam wujud pengeluaran yang nggak jelas. Kamu merasa kayaknya itu kebutuhan yang harus segera dibeli, padahal sebenarnya bukan, dan malah ngerusak rencana nabungmu.
Mau tahu apa aja yang jadi impostor di keuanganmu? Ini dia!
Self reward
Self reward atau ngasih hadiah buat buat diri sendiri itu boleh banget kok, asal jangan sampai kebablasan aja. Kalo nggak dihitung-hitung, bisa ancur planning keuanganmu. Misalnya, jajan boba tiga kali sehari. Saldo ATM bisa nangis, tuh. Pastikan kamu punya batas saat membeli self reward, jangan terlalu banyak, tapi juga nggak perlu terlalu sedikit banget. Proporsional aja.
Belanja kebutuhan yang tak terpakai
Ceritanya kamu mau mulai masak sendiri biar hemat, lantas kamu beli banyak bahan makanan. Itu bagus; bagus banget. Masalahnya, bahan-bahan yang udah dibeli ini cuma jadi pajangan doang, sampai akhirnya kadaluarsa. Mubazir, nggak? Ya, iyalah! Nah ini juga salah satu kebiasaan pengeluaran yang jelek. Rencanakan dulu kebutuhanmu, pastikan bahwa kebutuhan itu akan terpakai, bukan cuma ditimbun tanpa tujuan.
Cicilan
Buat yang satu ini pastikan kalau jumlahnya nggak lebih dari 30% dari penghasilan tetap kamu, ya. Cek lagi cicilan apa saja yang kamu punya, kalau nggak butuh-butuh amat ya mending dihentikan dulu. Misalnya kamu punya cicilan motor, mobil, dan tupperware. Semuanya sudah lebih dari 30% penghasilan kamu, ya mau nggak mau kamu harus merelakan salah satu. Pilih yang paling prioritas dan bakalan paling banyak menunjang kebutuhan hidup kamu, seperti motor. Kalau itu sudah lunas, baru cicil lagi yang lain.
Langganan produk digital
Siapa dari kamu yang suka berlangganan Netflix, Spotify, atau Youtube Premium? Coba cek lagi, apakah kamu sering memakainya? Kalau kamu ternyata terlalu sibuk, lalu semua produk berlangganan ini tidak terpakai, segera unsubscribe! Karena produk-produk ini juga salah satu yang paling sering jadi impostor pengeluaranmu.
Jajan
Ini adalah impostor keuangan paling mengerikan. Gimana ya, soalnya yang namanya jajan itu bisa jadi keinginan, tetapi di satu momen bisa juga jadi kebutuhan. Contoh, jajan peralatan komputer. Itu bisa jadi cuma keinginan, tidak wajib, cuma biar enak main gim. Tetapi di momen yang lain bisa jadi kamu butuh, misalnya kamu disuruh bos upgrade PC buat ngerjain animasi.
Jadi harus gimana, dong? Tentukan apa tujuan jajanmu. Apakah cuma untuk menambah koleksi? Atau cuma untuk menenangkan pikiran yang sedang stres? Ataukah memang ada tuntutan untuk segera mengkonsumsi jajanan tersebut? Kalau ternyata cuma untuk ego saja, hati-hati … jajan itu bisa jadi impostor keuangan paling mengerikan.
Ini berlaku juga untuk jajanan-jajanan lain, seperti jajan es kopi, jajan baju, dan lain-lain.
Bonus: Gaya Hidup Sosialita vs Gaji UMR
Untuk yang satu ini pasti udah ngertilah, ya. Gaji UMR dan gaya hidup sosialita kelas atas itu bagai langit dan bumi. Sesuaikan gaya hidup kamu dengan penghasilan yang kamu punya. Jangan terbebani sama tekanan-tekanan sosial yang menuntut kamu punya ini dan itu. Hei, hidup kamu ada di tangan kamu, bukan di bibir orang lain. So, sadari prioritas-prioritas keuanganmu sendiri.
Ternyata game sederhana kayak Among Us mengajarkan banyak tentang finansial, ya. Impostor itu harus segera ditemukan. Pilihannya cuma dua, impostor yang ditendang supaya kamu yang bahagia atau kamu yang disikat impostor dan jadi korban hidup susah.