Cara Mudah Menghitung Angsuran Kredit Berdasarkan Jenis Bunga

29 Jul 2024

Membeli barang dengan sistem kredit menjadi pilihan banyak orang di era modern ini. Kemudahan pembayaran dan akses yang mudah membuat kredit menjadi pilihan yang menarik.

Namun, sebelum mengajukan kredit, penting untuk memahami cara menghitung angsuran agar terhindar dari risiko gagal bayar. Jika ini terjadi, tentu akan menjadi masalah yang lebih besar.

Sebelum mulai menghitung angsuran atau cicilan, ada baiknya kamu memahami soal apa itu bunga yang diterapkan dalam sebuah sistem cicilan oleh lembaga perbankan.

Secara sederhana, suku bunga diartikan sebagai balas jasa yang diberikan bank kepada nasabahnya. Bunga juga dapat diartikan sebagai harga yang harus dibayarkan oleh bank kepada nasabah dan sebaliknya.

Ada dua jenis, yaitu bunga simpanan dan bunga pinjaman. Bunga simpanan adalah balas jasa dari bank kepada nasabah sedangkan bunga pinjaman adalah balas jasa yang dibayarkan nasabah ke bank.

Baca Juga: Pinjaman KTA: Pengertian, Biaya dan Keunggulannya

Di dalam industri perbankan, terdapat lima jenis suku bunga yang biasanya diterapkan. Lima suku bunga itu adalah:

1. Suku Bunga Tetap (Fixed)

Suku bunga tetap atau fixed adalah suku bunga yang bersifat tetap dan tidak berubah sampai jangka waktu atau sampai dengan tanggal jatuh tempo (selama jangka waktu kredit).

Contohnya adalah bunga KPR Rumah Murah atau Rumah Bersubsidi yang menerapkan suku bunga tetap. Selain itu, suku bunga tetap juga dapat digunakan dalam kredit kendaraan bermotor.

2. Suku Bunga Mengambang (Floating)

Suku bunga mengambang adalah suku bunga yang selalu berubah mengikuti suku bunga di pasaran. Jika suku bunga di pasaran naik, maka suku bunganya juga ikut naik, begitupun sebaliknya.

Baca Juga: Pinjaman Modal Usaha: Jenis hingga Cara Mendapatkannya

Contohnya adalah suku bunga KPR untuk periode tertentu. Misalnya untuk dua tahun pertama diberlakukan suku bunga tetap, namun periode selanjutnya menggunakan suku bunga mengambang.

Jika pinjaman kamu menerapkan suku bunga ini, biasanya besaran cicilan akan berubah-ubah, tergantung suku bunga yang ditetapkan oleh bank.

3. Suku Bunga Flat

Suku bunga flat adalah suku bunga yang penghitungannya mengacu pada jumlah pokok pinjaman di awal untuk setiap periode cicilan. Penghitungannya sangat sederhana dibandingkan dengan suku bunga lainnya, sehingga umumnya digunakan untuk kredit jangka pendek seperti handphone, peralatan rumah tangga, motor atau Kredit Tanpa Agunan (KTA).

Contoh kasus, Rini meminjam uang Rp50 Juta dengan suku bunga flat 10 persen per tahun selama 1 tahun (12 bulan). Maka angsuran uang harus dibayar sebagai berikut:

Suku bunga per bulan (Rp 50.000.000 x 10% x 1) : 12 = Rp416.666.667

Pinjaman pokok per bulan: Rp50.000.000 : 12 = Rp4.166.666,67

Maka cicilan Andi tiap bulan adalah Rp4.166.666,67 + Rp416.666.667 = Rp4.583.333,34

4. Suku Bunga Efektif

Suku bunga efektif adalah suku bunga yang diperhitungkan dari sisa jumlah pokok pinjaman setiap bulan seiring dengan menyusutnya utang yang sudah dibayarkan.

Artinya semakin sedikit pokok pinjaman, semakin sedikit juga suku bunga yang harus dibayarkan. Suku bunga efektif dianggap lebih adil bagi nasabah dibandingkan dengan menggunakan suku bunga flat.

Contohnya Doni mengajukan kredit senilai Rp300.000.000 dengan bunga tahunan 10% (0,83% per bulan) selama 60 bulan. Maka perhitungannya adalah:

Bulan ke-1

Angsuran bunga: Rp2.500.000

Angsuran pokok: Rp5.000.000

Total angsuran: Rp7.500.000

Sisa pinjaman: Rp295.000.000

Bulan ke-2

Angsuran bunga: Rp2.458.333,33

Angsuran pokok: Rp5.000.000

Total angsuran: Rp7.458.333,33

Sisa pinjaman: Rp290.000.000

Perhitungan ini berlanjut hingga pinjaman tersebut lunas.

Baca Juga: Pinjaman UMKM Online - Cara, Tips, dan Rekomendasi

5. Suku Bunga Anuitas

Metode ini mengatur jumlah angsuran pokok ditambah angsuran bunga yang dibayar agar sama setiap bulan. Dalam perhitungan anuitas, porsi bunga pada masa awal sangat besar sedangkan porsi angsuran pokok sangat kecil.

Mendekati berakhirnya masa kredit, keadaan akan menjadi berbalik. porsi angsuran pokok akan sangat besar sedangkan porsi bunga menjadi lebih kecil.

Sistem bunga anuitas ini biasanya diterapkan untuk pinjaman jangka panjang semisal KPR atau kredit investasi. Contoh perhitungannya:

Contoh: Andi memiliki utang modal usaha Rp12.000.000. Utang ini memiliki periode pembayaran selama 12 tahun atau 1 tahun dengan bunga 10%. Maka angsurannya dapat dihitung dengan cara: Rp12.000.000 x 0,83% x (1,105 / 0,105) = Rp1.054.991

Angsuran bulan ke-1

Sisa utang: Rp12.000.000

Pembayaran pokok: Rp954.991

Pembayaran bunga: Rp100.000

Jumlah angsuran: Rp 1.054.991

Sisa pokok: Rp11.045.009

Angsuran bulan ke-2

Sisa utang: Rp11.045.009

Pembayaran pokok: Rp962.946

Pembayaran bunga: Rp92.042

Jumlah angsuran: Rp1.054.991

Sisa pokok: Rp10.082.060

Baca Juga: Tren Pinjaman Online Apa Iya Kita Beneran Butuh

Biasanya bank akan mengenakan kombinasi skema suku bunga dalam menyalurkan kredit, contohnya flat-fixed, artinya bunganya pakai sistem flat dan bersifat tetap selama masa kredit dan efektif-floating, yaitu menggunakan sistem bunga efektif dan besaran bunga bisa berubah tergantung kondisi pasar finansial.

Tips Sebelum Mengajukan Pinjaman ke Bank

  1. Gunakan kalkulator kredit online untuk mempermudah perhitungan angsuran. Kamu dapat menemukan berbagai kalkulator kredit online di internet, seperti di situs web bank, lembaga keuangan, atau situs web keuangan pribadi.
  1. Perhatikan jenis bunga dan tenor pinjaman sebelum mengajukan kredit. Jenis-jenis bunga memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Pilihlah jenis bunga yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan finansial kamu.
  1. Pastikan besaran angsuran sesuai dengan kemampuan finansial yang kamu punya. Hitunglah rasio utang terhadap pendapatan (debt-to-income ratio) kamu untuk memastikan bahwa angsuran kredit tidak melebihi 30% dari pendapatanmu.
  1. Mintalah simulasi kredit kepada lembaga keuangan untuk mendapatkan gambaran total biaya kredit. Simulasi kredit akan menunjukkan total bunga yang harus kamu bayarkan selama masa pinjaman.

Perhitungan di atas merupakan contoh secara umum namun untuk informasi yang pasti, kamu perlu mencari tahu lewat Bank yang akan kamu tuju. Hal ini karena setiap Bank bisa jadi memiliki rumus perhitungan berbeda.

Selain itu, kebutuhan setiap nasabah kemungkinan besar berbeda-beda sehingga perhitungannya juga sangat mungkin akan berbeda. Misalnya ada perbedaan biaya administrasi dan diskon.

Untuk mendapatkan informasi soal pinjaman, kamu bisa menghubungi Bank OCBC dan mengajukan pinjaman di OCBC. Fasilitas pinjaman di OCBC menawarkan banyak kemudahan dalam prosesnya.

Salah satu produk pinjaman yang ditawarkan adalah Kredit Multi Guna (KMG). Produk ini bisa kamu gunakan untuk berbagai kebutuhan dengan syarat pengajuan yang mudah.

Kamu bisa mendapatkan pinjaman hingga RP10 Miliar, tenor hingga 15 tahun, dan pengajuan yang cepat. Adapun syarat mengajukan KMG OCBC adalah sebagai berikut.

  • Warga Negara Indonesia.
  • Berusia 21-55 untuk karyawan dan usia 21-70 tahun untuk pengusaha/profesional.
  • Memiliki penghasilan tetap.
  • Memiliki agunan berupa properti dengan kondisi pembangunan 100%, memiliki sertifikat pecahan yang telah balik nama.

Mudah kan syaratnya? Jadi, dapatkan segera informasinya dan segera ajukan pinjaman di Kredit Multi Guna di OCBC!


Story for your Inspiration

Baca

Investasi - 25 Apr 2025

Mau Investasi Saham? Yuk Kenali Mahal Murahnya Saham Dengan Valuasi

Baca

Investasi - 17 Apr 2025

Harga Emas Catatkan Rekor Baru!

See All

Produk Terkait

Individu

Individu

Solusi perbankan OCBC siap bantu kamu penuhi semua aspirasi dalam hidup #TAYTB
KPR Easy Start

KPR Easy Start

KPR untuk generasi muda wujudkan rumah impian dengan angsuran rendah
Nyala

Nyala

Dorong ambisimu untuk wujudkan kebebasan finansial, karena Tidak Ada Yang Tidak Bisa dengan Nyala OCBC
OCBC mobile
ONe Mobile

OCBC mobile

Tumbuhkan uang dalam 1 aplikasi bersama OCBC mobile yang baru.

Download OCBC mobile