Buku besar pembantu adalah salah satu dokumen penting keuangan yang memiliki beberapa fungsi, salah satunya mencatat hutang piutang usaha. Berikut penjelasannya!
Dalam akuntansi, ada beberapa jenis pembukuan yang perlu diketahui. Sebagian pembukuan bersifat wajib dan harus diterapkan, namun sebagian lagi bersifat opsional bisa digunakan bisa juga tidak digunakan.
Jenis-jenis pembukuan itu antara lain pembukuan pemasukan, pembukuan pengeluaran, pembukuan arus kas, pembukuan aset tetap, pembukuan keuangan.
Selain itu ada pula pembukuan atau buku besar pembantu yang akan dibahas dalam artikel ini.
Baca juga: Persamaan Dasar Akuntansi: Pengertian, Unsur, Rumus, & Contoh
Dalam buku Pengantar Akuntansi 2019, buku besar pembantu merupakan bagian dari buku besar umum, yang isinya adalah rincian tentang akun tertentu yang ada di buku besar.
Buku besar pembantu disebut juga dengan subsidiary ledger, dengan fungsi untuk mencatat seluruh transaksi dalam perusahaan. Namun catatan yang ada dalam buku ini bersifat lebih rinci dan disesuaikan dengan akun yang dimaksud.
Itulah mengapa buku besar pembantu disebut sebagai perpanjangan dari buku besar umum. Dalam buku besar umum, catatan transaksi per akun yang ditulis bersifat umum atau global.
Namun catatan keuangan usaha memerlukan data yang lebih detail, sehingga diperlukan dokumen lain. Nah disinilah buku besar pembantu berperan.
Baca juga: Sistem Informasi Akuntansi: Definisi, Komponen, dan Manfaat
Lalu apa saja yang dicatat dalam buku besar pembantu? Karena dokumen ini berisi catatan transaksi secara detail, maka isinya pun juga lebih taktis yang bersumber dari bukti keuangan, seperti faktur, nota, kuitansi, invoice, dan sebagainya.
Dalam praktiknya, ada beberapa jenis buku besar pembantu yang disesuaikan dengan akun yang ingin dicatat. Berikut beberapa jenis buku besar pembantu.
Jenis pertama adalah buku besar pembantu utang mencatat rincian transaksi yang terkait dengan hutang usaha, yaitu uang yang masih harus dibayar kepada pihak lain.
Setiap pihak memiliki akun terpisah dalam buku besar pembantu ini, yang mencatat semua transaksi pembelian kredit, pembayaran yang dilakukan, dan saldo yang masih harus dibayar kepada pemasok tersebut.
Fungsi buku besar pembantu hutang membantu perusahaan untuk memantau utang kepada setiap pemasok secara individu. Buku ini penting untuk mengetahui berapa banyak yang masih harus dibayar dan kapan jatuh tempo pembayaran tersebut, sehingga dapat mengelola kewajiban dengan lebih baik.
Berikutnya adalah buku besar pembantu piutang yang mencatat rincian transaksi yang terkait dengan piutang usaha, yaitu uang yang masih harus diterima dari pelanggan.
Setiap pelanggan memiliki akun terpisah dalam buku besar pembantu ini, yang mencatat semua transaksi penjualan kredit, pembayaran yang diterima, dan saldo yang masih harus dibayar oleh pelanggan tersebut.
Buku besar pembantu piutang berfungsi membantu perusahaan untuk memantau piutang dari setiap pelanggan secara individu.
Sehingga perusahaan bisa mengetahui siapa yang belum membayar dan berapa jumlah yang masih harus diterima, sehingga dapat mengelola arus kas dengan lebih baik.
Baca juga: Pengertian Transaksi Bisnis, Jenis, & Perannya dalam Akuntansi
Buku besar pembantu ini mencatat rincian transaksi yang terkait dengan aset tetap perusahaan, seperti bangunan, mesin, kendaraan, dan peralatan.
Setiap aset tetap memiliki akun terpisah dalam buku besar pembantu ini, yang mencatat semua pembelian, penjualan, depresiasi, dan penyesuaian nilai aset tersebut.
Buku besar pembantu aset tetap membantu perusahaan untuk memantau nilai dan kondisi aset tetap secara rinci. Ini penting untuk mengetahui umur ekonomis aset, biaya depresiasi, dan nilai buku aset tetap.
Buku besar pembantu persediaan mencatat rincian transaksi yang terkait dengan persediaan barang, baik bahan baku, barang dalam proses, maupun barang jadi.
Setiap jenis persediaan memiliki akun terpisah dalam buku besar pembantu ini, yang mencatat semua transaksi pembelian, produksi, penjualan, dan penyesuaian persediaan.
Fungsi buku besar pembantu persediaan membantu perusahaan untuk memantau jumlah dan nilai persediaan secara rinci.
Buku ini penting untuk mengetahui berapa banyak persediaan yang tersedia, berapa yang sudah terjual, dan berapa yang masih harus diproduksi atau dibeli.
Itulah ulasan mengenai apa itu buku besar pembantu, jenis dan fungsinya. Kamu juga bisa mendapatkan informasi menarik lain seputar keuangan dan perbankan dengan membuka halaman Article OCBC.
Baca juga: 5 Manfaat Laporan Keuangan untuk Bisnis & Contoh Laporannya