Bank merupakan salah satu lembaga yang sangat penting, tak cuma di Indonesia tapi juga di dunia. Tapi tahukah kamu bahwa Bank memiliki sejarah panjang yang menarik untuk disimak.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata Bank adalah sebuah badan usaha di bidang keuangan yang memberikan pelayanan penarikan dan pengeluaran uang, termasuk kredit dan peredaran uang.
Sudah sejak lama, Bank menjadi lembaga yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Jenis Bank yang muncul pun telah berkembang, ada Bank Konvensional dan Bank Syariah.
Lalu, apa Bank pertama yang ada di dunia? Dari sejarah diketahui, Bank pertama kali muncul pada tahun 1397 bernama Banca Monte dei Paschi. Dari namanya, sudah terlihat Bank tersebut berada di Italia.
Lantas, bagaimana sejarah Bank di dunia? Simak terus cerita perkembangan Bank di dunia pada artikel berikut ini:
Abad ke-18 SM
Sejarah bank di dunia sudah dimulai sejak abad ke-18 Sebelum Masehi (SM). Tapi bentuknya saat itu bukan sebuah bangunan kantor, tapi berupa rumah ibadah. Aset yang disimpan di dalam bangunan itu adalah emas.
Baca Juga: Kas Bank Adalah: Pengertian, Prosedur, hingga Contohnya
Rumah ibadah dipilih sebagai tempat penyimpanan emas karena kemungkinan untuk dicuri sangat kecil. Saat itu memang rumah ibadah dianggap tempat yang paling aman di Mesir.
Pada masa Hammurabi di Babylonia telah dibuat catatan pinjaman oleh para pendeta. Dokumen tersebut kemudian menjadi cikal bakal Bank sebagai tempat penyimpanan barang berharga dan pertukaran barang.
Pada masa ini, aktivitas perbankan mengalami perkembangan, terutama di kawasan Yunani. Para pengusaha banyak menyimpan aset di rumah ibadah serta melakukan transaksi keuangan di dalamnya.
Perbankan melayani pinjaman, simpanan, penukaran, serta layanan penguji keaslian uang/koin sebagai alat tukar. Para pemberi pinjaman akan memberikan catatan dan jasa dalam pengiriman koin yang telah lolos uji dalam jumlah besar.
Langkah ini menginspirasi Kerajaan Roma dan mulai mengatur kegiatan perbankan secara menyeluruh. Praktek perbankan pun terus mengalami perkembangan.
Namun kegiatan perbankan di Roma terhenti saat kerajaan tersebut kalah dalam peperangan. Para penguasa melarang kegiatan penarikan bunga di gereja Katolik.
Baca Juga: Ini Fungsi dan Peran Bank Sentral Sebagai Bank Sirkulasi
Pada masa ini, banyak orang Italia yang memiliki harta. Para bankir di negara tersebut memberikan pelayanan pinjaman serta mempelajari debit dan kredit.
Tahun 1171, bank pertama di Eropa pada masa tersebut adalah Bank Valensia. Disusul bank selanjutnya yang muncul tahun 1320, yakni Bank of Barcelona dan Bank of Genoa.
Di abad ke-14 SM, terdapat keluarga bersaudara kaya di Kota Florence, Italia yang memberikan layanan penerimaan uang dan menyalurkannya kepada rentenir.
Mereka memberikan fasilitas alat tukar kertas atau sejenis cek. Hal ini mendorong berdirinya cabang jasa keuangan bahkan sampai di luar Italia.
Pada masa ini, keluarga Medici mendirikan Medici Bank dan menjadi dinasti perbankan terbesar di Eropa. Inilah yang kemudian menjadi bank pertama di dunia.
Meski mengalami penurunan karena dunia politik, tetapi keluarga ini sukses bernegosiasi dengan para bankir hingga mendapatkan bunga sampai dengan 45 persen per tahun.
Atas inisiatif pemerintah setempat, Piaza Bank dibuka di Venice, Italia pada tahun 1587. Bertujuan untuk menciptakan alat pembayaran bukti kertas, surat berharga, serta kegiatan transaksi lain yang tidak menggunakan koin yaitu cek.
Di masa ini, beberapa lembaga bank menawarkan metode pembayaran lain, yakni wesel dan promes.
Di masa ini sudah mulai bermunculan Bank nasional. Bank di Venice tidak hanya digunakan sebagai tempat deposito atau penerbitan cek, tapi juga menjadi pengelola keuangan negara.
Bank pemerintah terus bermunculan dan berkembangan di sejumlah negara lainnya, seperti Bank of Sweden (1668) dan Bank of England (1694).
Bank pemerintah mengalami perkembangan dan mendesak para bankir perorangan untuk dapat bergabung dan bekerja sama membentuk Bank besar.
Di masa ini juga dikembangkan sejumlah fasilitas keuangan khusus di bidang lainnya, seperti pertanian dan industri. Hal inilah yang menginisiasi munculnya Bank koperasi.
Di tahun 1920, konferensi di Brussel yang didukung Liga Bangsa-Bangsa (LBB) berpendapat setiap negara harus memiliki bank sentral dan menggunakan uang kertas sebagai sistem mata uang agar menghemat pemakaian emas.
Baca Juga: 5 Penyebab Krisis Moneter 1998 dan Dampaknya di Indonesia
OCBC termasuk bank tertua ke-4 di Indonesia karena didirikan pada 4 April 1941 di Bandung dengan nama NV Nederlandsch Indische Spaar En Deposito Bank. Artinya bank ini sudah beraktivitas sebelum Indonesia merdeka.
Pada 1972, Bank ini melakukan perubahan nama menjadi Nilai Inti Sari Penyimpanan (NISP). Namun mulai 1978, NISP ditetapkan sebagai nama resmi Bank dan bukan merupakan singkatan.
Sejak saat itu, Bank NISP terus mengalami perkembangan di bawah komando Karmaka Surjaudaja yang awalnya menduduki jabatan sebagai Direktur Operasional hingga diangkat menjadi Presiden Direktur.
Bank NISP fokus melayani usaha kecil dan menengah dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian. Setelah melewati berbagai gejolak ekonomi dan politik, Bank NISP berhasil menaikkan statusnya dari bank komersial menjadi bank devisa.
Persinggungan antara Bank NISP dengan OCBC Bank Singapura dimulai pada tahun 1997. Saat itu, Bank NISP ditunjuk sebagai partner lokal untuk pendirian OCBC di Indonesia.
Pada 2005, OCBC Bank Singapura menaikkan kepemilikan sahamnya atas Bank NISP menjadi mayoritas. Pada 2008 terjadi perubahan nama dari Bank NISP menjadi Bank OCBC NISP dan Bank resmi rebranding menjadi Bank OCBC pada 2023.
Hingga kini, Bank OCBC terus berkembang dengan pesat. Perkembangan terbaru, Bank OCBC sedang dalam proses mengakuisisi saham Bank Commonwealth.
Demikian penjelasan soal sejarah Bank di dunia. Jika kamu membutuhkan informasi seputar keuangan dan finansial, kamu bisa mengakses halaman article di situs OCBC.