Balanced scorecard adalah metrik untuk mengidentifikasi strategi bisnis.
Balanced scorecard adalah metrik yang digunakan untuk mengidentifikasi strategi bisnis dan meningkatkan performanya.
Penggunaan balanced scorecard (BSC) sendiri diutamakan pada fungsi internal, tidak hanya seputar finansial, tetapi juga tentang faktor lain yang berdampak pada perkembangan bisnis.
Agar dapat memahami balanced scorecard dengan lebih baik, pahami dulu penjabaran seputar fungsi dan contohnya di bawah ini.
Balanced scorecard adalah metrik dalam kerangka bisnis yang ditujukan untuk mengidentifikasi, meningkatkan, dan mengendalikan berbagai fungsi bisnis beserta hasilnya.
Bagi perusahaan, balanced scorecard adalah salah satu tolok ukur performa yang dapat menunjukkan perkembangan bisnis.
Eksekutif perusahaan menggunakan balanced scorecard untuk meninjau kinerja bisnis dalam periode tertentu.
Dengan adanya balanced scorecard, perusahaan dapat mengumpulkan berbagai informasi dalam satu laporan yang menyajikan performa finansial selama suatu periode.
Tidak hanya itu, balanced scorecard juga berperan penting dalam membantu penyusunan strategi bisnis ke depan untuk mengedepankan efisiensi kerja.
Balanced scorecard adalah konsep yang dikembangkan oleh Robert S. Kaplan dan David P. Norton pada tahun 1992.
Awalnya, metrik tersebut memiliki fungsi utama sebagai pengukur performa finansial perusahaan.
Seiring waktu, dilakukan pengembangan yang akhirnya membuat balanced scorecard lebih komprehensif dan fokus pada kelangsungan bisnis dalam jangka panjang.
Dalam penerapannya, balanced scorecard memiliki beberapa fungsi yang dapat membantu pengukuran performa bisnis, seperti:
- Merancang strategi bisnis ke depannya.
- Mengukur keunggulan bisnis dalam persaingan pasar.
- Menganalisis efektivitas strategi yang akan digunakan.
- Menyajikan gambaran terhadap analisis SWOT perusahaan.
- Menjadi key performance indicator dalam pelaksanaan kegiatan bisnis.
- Memberikan feedback terhadap pemegang saham.
- Menerapkan strategi berdasarkan prioritas bisnis.
- Mengidentifikasi tindakan dalam aktivitas bisnis.
- Memantau progres dari tindakan tersebut.
Baca juga: Apa Itu Goodwill? Pengertian, Manfaat, dan Cara Menghitung
Terdapat empat perspektif balanced scorecard yang mencakup aspek-aspek utama dalam bisnis, yaitu:
Perspektif pertama adalah aspek pembelajaran dan perkembangan internal bisnis. Analisis yang dilakukan di sini mencakup pemantauan sumber daya pelatihan dan wawasan.
Dengan kata lain, karyawan yang menjadi bagian dari perusahaan perlu belajar, beradaptasi, mengembangkan keterampilannya, dan memperbanyak wawasan untuk memajukan bisnis.
Mengacu pada fungsi internal perusahaan dalam menjalankan kegiatan bisnis, utamanya terkait efektivitas dan efisiensi dalam menjalankan kegiatan bisnis.
Adapun beberapa prosedur bisnis yang perlu diamati adalah proses produksi, termasuk pengukuran kualitas, inovasi, dan produktivitas karyawan.
Pengukuran performa perusahaan tidak hanya didasarkan pada kemampuan finansialnya. Maka dari itu, salah satu hal yang dipertimbangkan dalam balanced scorecard adalah perspektif pelanggan.
Dalam balanced scorecard, perlu diperhatikan tingkat kepuasan pelanggan, pangsa pasar, dan retensi agar dapat memberikan perspektif baru dalam pengukuran kesuksesan bisnis.
Perspektif terakhir dalam penggunaan metrik balanced scorecard adalah data finansial atau keuangan yang mencakup total pendapatan, laba bersih, serta return of investment.
Pengukuran performa bisnis berdasarkan data finansial merupakan hal yang penting untuk dilakukan untuk meyakinkan pemegang saham.
Performa finansial yang positif dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan di mata pemegang saham.
Sampai di sini, Sobat OCBC mungkin sudah memahami bahwa pengertian balanced scorecard dan perannya dalam mengukur performa bisnis secara keseluruhan dalam suatu periode.
Adapun salah satu keuntungan dari penggunaan balanced scorecard adalah menghemat waktu, uang, dan sumber daya untuk meningkatkan operasi bisnis ke depannya.
Agar dapat memanfaatkan balanced scorecard dengan baik, pelaku bisnis perlu mengetahui cara menggunakannya dengan tepat.
Secara umum, balanced scorecard digunakan untuk mengukur modal intelektual dan data finansial untuk mengidentifikasi kesuksesan dan kegagalan dalam fungsi internal bisnis.
Cara menggunakan balanced scorecard adalah dengan melakukan langkah-langkah berikut:
1. Mengumpulkan data dari performa-performa bisnis terdahulu dalam satu laporan.
2. Pihak manajemen bisa mengidentifikasi efisiensi aktivitas operasional dan nonoperasional.
3. Menyusun strategi untuk peningkatan performa bisnis.
4. Menyampaikan prioritas dan target pencapaian kepada karyawan dan pemegang saham.
Dalam mengelola dan mengontrol bisnis, perusahaan dapat memanfaatkan balanced scorecard dengan mengoptimalkan metode internal.
Salah satu contoh balanced scorecard yang ditemukan dalam aktivitas bisnis adalah melakukan survei layanan pelanggan untuk mengidentifikasi kesuksesan dan kegagalan produk.
Adapun pelaksanaan penilaian tersebut bisa dilakukan oleh departemen internal perusahaan maupun pihak eksternal.
Itulah pembahasan seputar balanced scorecard yang merupakan metrik untuk mengukur performa perusahaan dalam mencapai target.
Dalam penggunaan balanced scorecard, penyajian laporan secara komprehensif perlu menjadi prioritas utama.
Agar dapat menyajikan laporan dengan efektif, pengelolaan dana pun perlu dilakukan secara strategis dan terencana.
Maka dari itu, Sobat OCBC bisa menggunakan layanan Kelola Dana Bisnis untuk transaksi yang lebih efektif dan efisien, serta dapat mengembangkan dana bisnis.
Tidak hanya pengelolaan yang optimal, Sobat OCBC pun bisa menumbuhkan dana bisnis dengan pilihan investasi valuta asing, termasuk transaksi forex.
Jadi, mari kelola dana bisnis secara handal dengan OCBC!
Baca juga: 10 Metode Budgeting, Bantu Kelola Keuangan Lebih Efektif!