Forecast penjualan adalah proses memprediksi kemungkinan penghasilan bisnis.
Forecast penjualan adalah upaya yang dilakukan oleh pebisnis untuk memprediksi pergerakan serta peluang usahanya.
Melalui metode ini, pengusaha juga bisa meningkatkan penjualan bisnis yang dimilikinya agar dapat memperoleh keuntungan lebih besar.
Untuk mengetahui apa itu forecast penjualan dan cara menghitungnya, yuk baca artikel berikut sampai habis!
Forecast atau perkiraan penjualan adalah proses memperhitungkan pendapatan di masa depan, dengan cara memprediksi layanan atau jumlah produk dalam bisnis.
Dalam hal ini, yang akan diprediksi oleh unit penjualan adalah produk penjualan oleh sales team, tenaga perorangan, dan perusahaan, pada tahun, kuartal, bulan, atau minggu berikutnya.
Pada intinya, forecast penjualan adalah memproyeksikan ukuran mengenai bagaimana market akan menerima produk atau jasa yang akan dijual oleh suatu perusahaan atau bisnis.
Metode forecast penjualan akan menggunakan data laporan pada periode sebelumnya atau analisis data historis, perilaku konsumen, hingga tren pasar.
Dalam perusahaan, fungsi forecast penjualan adalah untuk merencanakan dan membantu membuat keputusan mengenai anggaran, persediaan, serta strategi pemasaran.
Selain itu, berikut adalah beberapa fungsi forecast penjualan lainnya secara spesifik, yaitu:
Memantau produktivitas penjualan di perusahaan, dengan menggunakan data yang ada.
Menjadi bahan evaluasi dari strategi pemasaran dan penjualan yang akan digunakan oleh perusahaan.
Membantu perusahaan dalam menetapkan sasaran dan tujuan penjualan.
Membuat rencana pengembangan jika ternyata sasaran penjualan tidak sesuai target.
Mengetahui informasi mengenai penjualan dari kompetitor.
Secara umum, terdapat dua metode forecast penjualan yang digunakan, antara lain yaitu:
Metode penjualan kualitatif menggunakan perhitungan intuisi, emosi, pengalaman, serta pendidikan, sehingga hasilnya lebih subjektif.
Terdapat 4 jenis pembagian metode kualitatif, yaitu:
Survei pasar, mencari masukan atau pendapat konsumen dengan cara wawancara langsung atau telepon, serta menyebar kuesioner.
Pendapat atau opini khusus, mulai dari manajer produksi, pemasaran, teknik, keuangan, atau logistik yang berhubungan dengan penjualan dan akan digabung dengan model statistik.
Metode delphi, menyederhanakan jawaban dari hasil survei.
Gabungan tim penjualan, untuk mengetahui proyeksi tingkat sales pada masing-masing wilayah.
Berbeda dengan kualitatif, metode kuantitatif hasilnya akan lebih objektif, karena perhitungan yang dibuat secara matematis.
Dalam hal ini, metode kuantitatif dibagi lagi menjadi dua, di antaranya yaitu:
Time series, metode yang menghubungkan variabel terikat (dependen), dengan variabel bebas (independen), menggunakan ramalan waktu, seperti minggu bulan, dan tahun.
Metode sebab-akibat (kasual), melihat hubungan antara variabel dependen dan independen.
Baca juga: Decoy Effect, Trik Marketing Jitu untuk Dongkrak Penjualan
Setelah mengetahui metodenya, terdapat berbagai jenis model forecast penjualan yang biasanya digunakan oleh perusahaan, di antaranya adalah:
Model forecast penjualan yang pertama adalah menggunakan data permintaan terbaru, sehingga prediksi perhitungan di masa depan menjadi lebih aktual.
Jika Sobat OCBC NISP ingin menggunakan model rata-rata bergerak ini, rumus yang dapat diikuti, yaitu:
RATA-RATA BERGERAK N PERIODE = ∑ (PERMINTAAN DALAM N – PERIODE TERDAHULU)/ N
Dapat dibilang sebagai jenis yang lebih responsif, model rata-rata bergerak robot melibatkan perubahan data melalui periode terbaru dengan bobot besar, rumusnya, yaitu:
WEIGHTED MA (N) = ∑(PEMBOBOT UNTUK PERIODE PERMINTAAN AKTUAL PERIODE N) / ∑(PEMBOBOT)
Model yang terakhir ini merupakan metode peramalan rata-rata bergerak, di mana secara eksponensial akan memberikan bobot melalui data-data di masa lalu.
Dengan demikian, data-data yang dimiliki saat ini akan memberikan hasil skala atau bobot yang lebih besar daripada rata-rata bergerak, berikut rumusnya:
FT = FT-1 + Α (AT-1 – FT-1)
Ada sejumlah cara membuat forecast penjualan yang dapat Sobat OCBC NISP ikuti, antara lain yaitu:
Disebut juga dengan tren historis, cara membuat forecast penjualan ini dimulai dengan memeriksa proses penjualan dari tahun sebelumnya.
Adapun data-data yang perlu diperiksa adalah dengan memecahkan variabel angka berdasarkan harga, periode, perwakilan, atau produk, kemudian buat menjadi tingkat penjualan.
Baca juga: Mengenal Pengertian Average Cost dan Cara Menghitungnya
Salah satu hal yang tidak boleh dilewati adalah dengan mengantisipasi tren pasar.
Misalnya, dengan memperkirakan apakah kompetitor Sobat OCBC NISP akan go public terlebih dahulu, bagaimana cara mengantisipasi akuisisi serta undang-undang perubahan produk.
Ketika Sobat OCBC NISP sudah memiliki tingkat penjualan bisnis yang dijalankan, buatlah sebuah perubahan dengan menggabung data-data, berupa penetapan harga, konsumen, promosi, saluran, serta perubahan produk.
Dalam hal ini, Sobat OCBC NISP bisa melihat seperti apa jenis kampanye kompetitor, periksa pula apakah mereka berencana akan memasuki market yang sama.
Jika semua tahap sebelumnya telah dilaksanakan, maka langkah selanjutnya adalah dengan menyusun strategi bisnis, kemudian lakukan semuanya secara rinci.
Beberapa hal yang bisa Sobat OCBC NISP masukkan ke dalam strategi bisnis, yaitu sistem proyeksi tahun ini, pasar atau market baru yang ditargetkan, serta bagaimana perkembangannya.
Setelah mengetahui definisi, fungsi, bentuk model, dan cara membuatnya, mungkin Sobat OCBC NISP penasaran bagaimana contoh forecast penjualan.
Nah, agar memahami lebih lanjut, berikut adalah cara menghitungnya dengan menggunakan rumus. Check it out!
Pak Dono baru membuka bisnis kedai kopi dan sudah berjalan selama dua tahun. Ia ingin menghitung forecast penjualannya, dengan tujuan untuk menunjukkan kesuksesannya kepada investor.
Adapun keuntungan yang diperoleh pak Dono selama Januari-Juli 2022 adalah sebesar Rp150 juta, melalui rata-rata penghasilan per bulan sebanyak Rp20 juta.
Dengan demikian, contoh perhitungannya melalui tiga tahapan rumus, diantaranya adalah sebagai berikut:
Total penghasilan terakhir/jumlah bulan berjalannya bisnis = rata-rata tingkat penjualan bulanan
Rp150.000.000/7 = Rp21.428.571
Rata-rata tingkat penjualan bulanan x jumlah bulan yang tersisa dalam satu tahun = kemungkinan penghasilan pada tahun terakhir
Rp20.000.000,00 x 5 = Rp100.000.000
Total penghasilan selama ini + kemungkinan penghasilan pada tahun terakhir
Rp21.428.571 + Rp100.000.000 =
Rp121.428.571
Dapat disimpulkan, bahwa dari awal hingga akhir penjualan, pak Dono mendapatkan keuntungan sebesar Rp100.000.000, dengan perkiraan sales tahunan sebanyak Rp121 juta.
Demikian sederet informasi terkait apa itu forecast penjualan, fungsi, metode, jenis, hingga cara menghitungnya.
Menghitung perkiraan penjualan memang sangat penting untuk kemajuan bisnis.
Pasalnya, melalui metode ini, pengusaha dapat melakukan pengambilan keputusan yang lebih baik untuk masa depan bisnis.
Nah, salah satu langkah yang bisa dilakukan oleh pebisnis untuk mengelola usahanya adalah menggunakan layanan Cash Management dari Bank OCBC NISP.
Dalam layanan Cash Management, terdapat banyak manfaat yang bisa diperoleh pebisnis, seperti transfer dengan beragam mata uang asing, bulk payment, pembayaran pajak, dan berbagai fungsi lainnya.
Jadi, para pebisnis tak perlu bingung lagi dalam mengelola usahanya. Sebab, OCBC NISP bisa menjadi solusi terbaik!
Baca juga: Capital Allocation Line: Arti, Manfaat, & Cara Menghitungnya