Yuk, ketahui rumus elastisitas permintaan dan contoh perhitungannya berikut!
Rumus elastisitas permintaan adalah salah satu alat yang digunakan untuk menghitung demand.
Dengan memahami rumus elastisitas permintaan, demand untuk produk atau layanan yang dijual dapat dihitung dan diperkirakan.
Oleh karena itu, memahami konsep serta rumus elastisitas permintaan merupakan hal yang cukup penting. Untuk memahaminya, simak artikel ini sampai habis!
Elastisitas permintaan adalah gambaran tentang sejauh mana permintaan suatu produk merespons perubahan harga.
Jika nilai elastisitas tinggi, maka permintaan terhadap harga akan responsif. Sebagai contoh, ketika harga naik, jumlah produk yang dibeli cenderung akan menurun secara signifikan.
Sedangkan, jika nilai elastisitas rendah, maka permintaan tidak terlalu terpengaruh oleh perubahan harga. Dengan kata lain, permintaan akan naik secara signifikan.
Pemahaman elastisitas permintaan ini penting bagi produsen dan pemasar dalam menentukan harga serta strategi pemasaran yang optimal.
Oleh karena itu, pastikan Sobat OCBC NISP memahami ulasan mengenai elastisitas permintaan, hingga sampai ke rumus dan contoh perhitungannya.
Berikut ini jenis-jenis elastisitas yang perlu Sobat OCBC NISP ketahui, di antaranya yaitu:
Elastis berarti barang atau jasa sangat responsif terhadap perubahan harga. Sebagai contoh, pakaian dan makanan ringan.
Ketika harga naik, permintaan akan turun secara signifikan, dan sebaliknya, ketika harga turun, permintaan akan meningkat secara signifikan. Permintaan akan bersifat elastis, jika E > 1.
Inelastis berarti perubahan harga memiliki dampak lebih kecil dibandingkan dengan perubahan kuantitas barang atau jasa yang diminta.
Dalam hal ini, perubahan harga signifikan tidak akan diikuti oleh perubahan kuantitas permintaan yang besar.
Sebagai contoh, permintaan terhadap beras yang merupakan kebutuhan primer. Permintaan akan bersifat inelastis, jika E < 1.
Elastis uniter berarti perubahan harga sama dengan perubahan kuantitas permintaan, contohnya adalah alat elektronik. Permintaan akan bersifat elastis uniter, jika E = 1.
Elastis sempurna menggambarkan situasi di mana permintaan bisa mencapai jumlah yang tak terbatas, meski harga barang tetap (tidak berubah), contohnya adalah garam dan gula.
Permintaan akan bersifat elastis sempurna, jika E = ∞ atau tak terbatas.
Inelastis sempurna artinya adalah permintaan memiliki angka koefisien yang sama dengan 0.
Artinya, perubahan harga tidak berpengaruh sama sekali terhadap jumlah permintaan. Sebagai contoh, obat-obatan yang terus dibutuhkan ketika sakit.
Permintaan akan bersifat inelastis sempurna, jika E = 0.
Baca juga: Siapa Saja Pihak Pengguna Laporan Keuangan? Yuk, Kenali!
Berikut contoh rumus elastisitas permintaan yang perlu Sobat OCBC NISP ketahui:
Koefisien elastisitas permintaan = % perubahan permintaan : % perubahan harga
Atau
Ed = ∆Q/∆P x P/Q
Keterangan:
Ed = Nilai koefisien elastisitas permintaan
∆Q = Perubahan jumlah penawaran
∆P = Perubahan harga
Q = Jumlah permintaan awal
P = Harga awal
Nah, setelah mengetahui rumus elastisitas permintaan di atas, mari kita coba melakukan perhitungannya, lewat 3 contoh soal berikut.
Harga buah mangga di pasar mengalami penurunan dari Rp25.000/kg menjadi Rp20.000/kg. Sementara itu, jumlah permintaan di pasar meningkat dari 200 kg menjadi 350 kg.
Berdasarkan informasi di atas, berapakah nilai dari tingkat elastisitas permintaannya?
Diketahui:
ΔQ = 350kg - 200kg = 150kg
ΔP = Rp25.000 - Rp20.000 = Rp5.000
P = Rp25.000
Q = 200kg
Jawab:
Nah, untuk menjawab soal di atas, Sobat OCBC NISP dapat menggunakan rumus elastisitas permintaan sebelumnya, yaitu:
Ed = ∆Q/∆P x P/Q
Ed = 150/5.000 x 25.000/200
Ed = 0,03 x 125
Ed = 3,75
Berdasarkan hasil Ed di atas, dapat disimpulkan bahwa permintaan buah mangga di pasar bersifat elastis, yaitu E > 1.
Baca juga: Apa itu Neto? Kaitan dengan Bruto & Tara serta Cara Hitung
Permintaan akan daging kambing di pasar mengalami kenaikan, dari 30kg menjadi 50kg.
Meskipun begitu, harga daging kambing tetap stabil pada harga Rp80.000/kg. Lalu, berapakah tingkat elastisitas permintaan akan daging kambing tersebut?
Diketahui:
ΔQ = 50kg - 30kg = 20kg
ΔP = 0 (nol, karena harga tetap)
P = Rp80.000
Q = 30 kg
Jawab:
Ed = ∆Q/∆P x P/Q
Ed = 20/0 x 80.000/30
Ed = Tidak terhingga
Berdasarkan hasil Ed di atas, dapat disimpulkan bahwa permintaan daging kambing di pasar bersifat elastis sempurna, yaitu E = ∞.
Harga microwave di toko elektronik Aseng mengalami penurunan dari Rp500.000 menjadi Rp250.000.
Akibatnya, konsumen semakin banyak yang ingin membeli microwave, sehingga jumlah permintaannya naik, yaitu dari 150 unit menjadi 300 unit.
Lalu, berapakah nilai dari tingkat elastisitas permintaan alat elektronik tersebut?
Diketahui:
ΔQ = 300 unit - 150 unit = 150 unit
ΔP = Rp250.000 - Rp500.000 = -Rp250.000
P = Rp500.000
Q = 150 unit
Jawab:
Ed = ∆Q/∆P x P/Q
Ed = 150/-250.000 x 500.000/150
Ed = 0,0003 x 3,3333
Ed = 1
Berdasarkan hasil Ed di atas, dapat disimpulkan bahwa permintaan microwave di pasar bersifat elastis uniter, yaitu E = 1.
Demikian informasi seputar rumus elastisitas permintaan yang bisa dipelajari untuk memperkirakan demand suatu produk atau jasa.
Jika Sobat OCBC NISP berkecimpung dalam dunia bisnis, memahami konsep ini dapat membantu penentuan harga produk atau jasa yang tepat.
Selain itu, Sobat OCBC NISP juga dapat memperluas pengetahuan dengan mempelajari informasi terkait pengelolaan arus kas usaha di OCBC NISP.
Ayo, kelola keuangan usaha Sobat OCBC NISP dengan lebih baik bersama OCBC NISP!
Baca juga: Lembaga Pembiayaan: Pengertian, Fungsi, Jenis-Jenis & Contoh