Halaman yang Anda Cari Tidak Tersedia
Halaman yang Anda Cari Tidak Tersedia
Mari pelajari perbedaan risiko sistematis dan non sistematis.
Dua komponen utama risiko dalam investasi adalah risiko sistematis dan risiko tidak sistematis, yang bersama-sama membentuk risiko keseluruhan.
Risiko sistematis adalah hasil dari variabel eksternal dan tidak terkendali yang tidak terkait dengan industri atau sekuritas yang memengaruhi seluruh pasar, menyebabkan fluktuasi harga semua sekuritas.
Di sisi lain, risiko tidak sistematis mengacu pada risiko yang timbul dari variabel yang diketahui dan dikendalikan yang khusus untuk industri atau keamanan informasi.
Risiko sistematis tidak dapat dihilangkan dengan diversifikasi portofolio, sedangkan diversifikasi telah terbukti bermanfaat dalam menghindari risiko tidak sistematis.
Baca artikel selengkapnya berikut ini untuk mempelajari perbedaan risiko sistematis dan non sistematis.
Perbedaan risiko sistematis dan non sistematis bisa terlihat dari definisi serta bagaimana manajemen risikonya dilakukan.
Risiko sistematis adalah risiko yang terkait dengan faktor-faktor makro ekonomi atau faktor-faktor yang mempengaruhi keseluruhan pasar atau industri secara luas.
Ini adalah jenis risiko yang tidak dapat dihindari atau diversifikasi sepenuhnya oleh investor secara individual, karena berkaitan dengan keadaan ekonomi secara keseluruhan.
Manajemen risiko sistematis melibatkan pemantauan kondisi ekonomi dan pasar secara keseluruhan, serta pemahaman tentang faktor-faktor risiko sistematis yang dapat mempengaruhi investasi.
Dalam mengelola portofolio investasi, penting untuk mempertimbangkan risiko sistematis dan memilih strategi yang sesuai untuk menghadapinya, seperti alokasi aset yang tepat atau lindung nilai terhadap risiko tertentu.
Beberapa contoh risiko sistematis adalah fluktuasi ekonomi, kebijakan moneter, perubahan suku bunga, perang, krisis keuangan global, atau resesi ekonomi.
Risiko non sistematis adalah risiko yang spesifik bagi suatu perusahaan atau investasi individu.
Risiko ini tidak terkait dengan faktor-faktor makroekonomi atau peristiwa yang memengaruhi seluruh pasar, melainkan dengan faktor-faktor internal atau khusus dari perusahaan atau industri tertentu.
Contoh risiko non sistematis adalah risiko bisnis, risiko manajemen, risiko persaingan, risiko hukum, ataupun peristiwa-peristiwa yang mempengaruhi perusahaan atau industri tertentu.
Baca Juga: Kelola risiko volatilitas pasar dengan diversifikasi
Berikut adalah beberapa perbedaan risiko sistematis dan non sistematis yang perlu Sobat Cuan ketahui:
Risiko sistematis berarti kemungkinan kerugian yang terkait dengan keseluruhan pasar atau segmen pasar. Risiko tidak sistematis berarti risiko yang terkait dengan industri atau keamanan tertentu.
Risiko sistematis tidak dapat dikendalikan sedangkan risiko tidak sistematis dapat dikendalikan.
Risiko sistematis muncul karena faktor ekonomi makro. Di sisi lain, risiko non sistematis muncul karena faktor ekonomi mikro.
Risiko sistematis memengaruhi sejumlah besar sekuritas di pasar. Sebaliknya, risiko non sistematis hanya memengaruhi sekuritas perusahaan tertentu.
Risiko sistematis dapat dihilangkan melalui beberapa cara seperti perlindungan nilai dan alokasi aset. Berbeda dengan risiko non sistematis yang dapat dihilangkan melalui diversifikasi portofolio.
Mengelola risiko investasi bisa dimulai dengan mengenali jenis investasinya, yaitu sistematis atau non sistematis.
Ketika dihadapkan dengan risiko sistemis, maka Sobat Cuan perlu menghitung alokasi aset yang tepat untuk melindungi dana yang dimasukkan.
Menentukan alokasi aset berarti memutuskan seberapa banyak portofolio di masing-masing aset. Misalnya, Sobat Cuan telah menaruh 70% portofolio di saham.
Maka, untuk 30% lainnya, Sobat Cuan bisa mengalokasikannya pada instrumen investasi lain, seperti properti, uang tunai, atau obligasi.
Sementara itu, jika Sobat Cuan berhadapan dengan risiko investasi non sistematis, maka melakukan diversifikasi portofolio bisa menjadi solusinya.
Jadi, alih-alih menaruh keseluruhan saham di satu atau dua perusahaan, Sobat Cuan bisa sembari berinvestasi di reksa dana yang diperdagangkan di bursa efek.
Baca Juga: 4 Keuntungan Reksadana dan Kerugiannya Bagi Investor
Risiko adalah bagian dari investasi, di mana setiap jenis investasi apa pun mengandung risiko yang berbeda-beda.
Sebetulnya, satu-satunya cara untuk menghindari risiko adalah tetap berada di zona nyaman. Namun, hal ini bisa menjadi penghambat dalam mencapai tujuan keuangan.
Meskipun Sobat Cuan memasukkan dana ke tabungan rekening maupun deposito, dana tersebut akan lebih sulit berkembang jika tidak diinvestasikan.
Ketika toleransi risiko dan kapasitas risiko investasi tidak cocok, akan jauh lebih sulit untuk membangun kekayaan.
Sobat Cuan bisa berdiskusi dengan konsultan keuangan untuk membuat rencana investasi secara tepat, lho.
Gabung dengan Ruang meNYALA sekarang juga untuk bisa melakukan konsultasi 1-on-1 keuangan bersama NYALA trainer secara langsung.
Sebelum, berkonsultasi, Sobat Cuan juga bisa melakukan cek kesehatan finansial melalui Financial Fitness Check Up.
Sobat Cuan pun bisa meningkatkan wawasan seputar keuangan dengan mengikuti kelas-kelas terbaru di Ruang meNYALA.
Yuk, capai #FinanciallyFit bersama OCBC NISP dan NYALA!
Baca Juga: Mengenal 4 Jenis Profil Risiko Investasi yang Wajib Dipahami
