Revaluasi Aset: Pengertian, Metode, Manfaat & Contohnya

5 Jan 2023

Revaluasi aset adalah penilaian kembali aset tetap yang dimiliki oleh perusahaan.

Revaluasi aset adalah penilaian kembali terhadap aset tetap yang dimiliki oleh perusahaan.

Hal tersebut biasanya dilakukan ketika aset tetap mengalami kenaikan nilai di pasaran.

Pasalnya, kenaikan atau penurunan nilai ini dapat menyebabkan laporan keuangan menjadi tidak wajar.

Oleh karena itu, perlu dilakukan revaluasi agar perusahaan mengetahui perhitungan penghasilan dan biaya yang sebenarnya.

Agar lebih jelas tentang revaluasi aset, simak metode, manfaat, serta contohnya di artikel berikut ini.

Apa itu Revaluasi Aset?

Apa itu revaluasi aset? Pengertian revaluasi aset adalah kegiatan penilaian kembali atas aset tetap yang dimiliki perusahaan.

Hal ini dilakukan karena adanya kenaikan di pasaran ataupun karena rendahnya nilai aset tetap di dalam laporan keuangan perusahaan akibat evaluasi.

Kenaikan ataupun penurunan nilai aset mengakibatkan nilai aset tetap dalam laporan keuangan menjadi tidak wajar.

Oleh karena itu, revaluasi aset adalah kegiatan yang penting dilakukan. Adapun tujuan revaluasi aset adalah agar perusahaan bisa melakukan perhitungan penghasilan dan biaya dengan lebih wajar.

Alhasil, nilai dan kemampuan perusahaan yang sebenarnya dapat terlihat.

Manfaat Revaluasi Aset

Revaluasi aset adalah hal yang berguna bagi perusahaan. Adapun sejumlah manfaat yang diberikan dari pelaksanaan revaluasi aset adalah sebagai berikut:

1. Sebagai Penilaian Terhadap Aset Tetap Perusahaan

Sejalan dengan tujuan revaluasi aset yang telah disebutkan sebelumnya, maka manfaat kegiatan ini adalah bisa membantu mencerminkan nilai wajar atau fair value perusahaan.

Aktivitas ini sangat penting bagi perusahaan go public. Sebab, revaluasi aset adalah hal yang bisa digunakan untuk menyusun nilai aset ke harga yang relatif lebih realistis.

2. Pengontrol Modal

Manfaat kedua dari revaluasi aset adalah bisa membantu dalam mengontrol permodalan agar rasio utang terhadap ekuitas turun.

Dengan demikian, perusahaan dapat lebih mudah memperoleh utang dari bank untuk meningkatkan permodalan karena rasio utangnya menurun.

Bagi perusahaan di sektor perbankan, meningkatnya permodalan juga akan berpengaruh ke Capital Adequacy Ratio (CAR) atau rasio kecukupan modal yang semakin tinggi.

Artinya, bank dapat memiliki lebih banyak kemampuan untuk memberikan dana kredit bagi perusahaan maupun nasabah lainnya.

Baca juga: Kredit Modal Kerja - Cara Daftar, Besar Bunga & Contoh

3. Menarik Investor

Manfaat berikutnya dari revaluasi aset adalah dapat membantu perusahaan untuk menarik investor.

Pada dasarnya, revaluasi aset adalah kegiatan yang bisa meningkatkan performa perusahaan. Tentunya hal ini dapat meningkatkan daya tarik perusahaan di mata investor.

4. Mengurangi Kewajiban Pajak

Manfaat selanjutnya dari revaluasi aset adalah dapat membantu mengurangi kewajiban pajak suatu perusahaan.

Seiring berjalannya waktu, nilai aset perusahaan pada umumnya akan bertambah. Jika hal tersebut terjadi, maka biaya penyusutannya pun juga ikut bertambah.

Kenaikan biaya penyusutan setelah revaluasi yang dibebankan pada laporan keuangan perusahaan bisa membantu meringankan kewajiban perpajakan di tahun-tahun mendatang sebab laba akan menurun.

5. Membantu Perusahaan yang Akan Merger

Manfaat lainnya dari revaluasi aset adalah bisa membantu memudahkan perusahaan yang ingin melakukan merger.

Pasalnya, jika masing-masing perusahaan yang ingin merger melaksanakan revaluasi aset tetap, maka nilai wajarnya untuk perusahaan baru dapat terlihat.

Metode Revaluasi Aset

Terdapat beberapa cara dalam melakukan penilaian kembali atas aset tetap. Adapun beberapa metode revaluasi aset adalah sebagai berikut:

1. Metode Indeksasi

Metode pertama untuk melakukan revaluasi aset adalah indeksasi. Pada metode ini, indeks diterapkan dalam biaya aset untuk mengetahui biaya kini.

Indeks oleh departemen Biro Statistik atau Survei Ekonomi negara bisa digunakan untuk revaluasi aset.

2. Metode Harga Pasar Saat Ini

Metode kedua dalam revaluasi aset adalah dengan menilai harga pasar saat ini atau yang sedang berlaku.

Misalnya, jika ingin revaluasi tanah dan bangunan, maka bisa diambil dari nilai real estate atau dealer properti yang tersedia di pasar.

Sementara, untuk revaluasi atas pabrik dan mesin, nilai wajarnya dapat diambil dengan bantuan pemasok.

Baca juga: 5 Metode Penyusutan Aktiva Tetap, Faktor & Contohnya

3. Metode Penilaian

Metode selanjutnya dalam melakukan revaluasi aset adalah dengan penilaian. Pada metode ini, penilaian teknis dilakukan secara rinci terhadap aset untuk mengetahui nilai pasar.

Jika perusahaan ingin menggunakan metode ini, maka harus memastikan bahwa aset tidak over ataupun undervalued.

Adapun beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menentukan nilai pasar wajar suatu aset antara lain:

  • Tanggal pembelian aset tetap untuk menghitung umurnya.
  • Waktu penggunaan aset tetap.
  • Jenis aset tetap.
  • Kebijakan perbaikan dan pemeliharaan perusahaan untuk aset tetap.
  • Ketersediaan suku cadang di masa yang akan datang.

4. Revaluasi Selektif

Berikutnya, metode dalam revaluasi aset adalah dengan revaluasi selektif. Maksud dari revaluasi selektif adalah penilaian kembali aset kategori ataupun lokasi tertentu.

Adapun kekurangan dari penggunaan metode revaluasi selektif adalah data yang ditampilkan nantinya kurang representatif.

Hal tersebut tentunya tidak konsisten untuk digunakan dalam penilaian dan depresiasi aset tetap karena menggunakan basis berbeda.

Oleh sebab itu, metode revaluasi selektif pada umumnya tidak dianggap sebagai metode terbaik untuk penilaian aset kembali.

5. Pertimbangan Awal

Metode lainnya dalam melakukan revaluasi aset adalah dengan menggunakan pertimbangan awal.

Biasanya untuk menugaskan proyek, tiap departemen yang terlibat perlu menjawab beberapa pertanyaan terkait, seperti alasan melakukan revaluasi, metode, syarat, peraturan, urgensi, objek penilaian, dan lain sebagainya.

Apa saja Aset yang Dapat Direvaluasi?

Perlu diketahui bahwa tidak semua aset perusahaan dapat direvaluasi. Aset yang dapat direvaluasi adalah aset tetap berwujud di Indonesia.

Selain itu, aset harus dimiliki dan dipakai guna mendapat, menagih, dan memelihara penghasilan yang merupakan objek pajak.

Dalam hal ini, bangunan adalah salah satu contoh aset tetap berwujud yang dapat direvaluasi.

Baca juga: Begini Cara Menghitung Pajak Penjualan Tanah dan Hukumnya

Contoh Jurnal Revaluasi Aset Tetap

Dalam gambaran entri jurnal, adapun contoh revaluasi aset adalah sebagai berikut:

Perusahaan XYZ membeli sebuah mesin pada tanggal 1 Januari 2020 seharga Rp200.000.000.

Perusahaan XYZ menggunakan metode depresiasi garis lurus dan tidak ada nilai sisa. Umur ekonomis mesin tersebut terhitung 20 tahun.

Maka terhitung depresiasi per tahunnya Rp10.000.000 (Rp200.000.000 : 20). Pada tanggal 1 Januari 2022, mesin tersebut direncanakan akan direvaluasi.

Nilai buku mesin tersebut di tanggal 1 Januari 2022 dihitung dari selisih harga perolehan dan akumulasi depresiasi yaitu Rp200.000.000 - Rp20.000.000 = Rp180.000.000.

Perusahaan XYZ kemudian menyewa jasa penilaian untuk menilai fair value mesin tersebut di tanggal yang sama.

Setelah dilakukan revaluasi, ternyata nilai mesin tersebut di tanggal 1 Januari 2022 adalah Rp190.000.000.

Terdapat perbedaan Rp10.000.000 antara nilai buku dengan hasil penilaian kembali, maka pencatatan jurnal kenaikan nilai mesin akibat revaluasi aset adalah sebagai berikut:

Contoh Revaluasi Aset

Dengan sisa umur ekonomis mesin adalah 18 tahun, maka di tahun 2022 nilai depresiasinya adalah: Rp190.000.000 : 18 tahun = Rp10.555.555.

Kekurangan dan Kelebihan Revaluasi Aset Tetap

Terdapat beberapa kekurangan dan kelebihan dari revaluasi aset. Adapun kekurangan yang dimiliki oleh revaluasi aset adalah sebagai berikut:

  • Perusahaan tidak bisa menilai kembali aset tetapnya setiap tahun atau biayanya tidak dapat turun
  • Perusahaan menghabiskan banyak biaya untuk revaluasi aset karena kegiatan ini membutuhkan banyak bantuan dari ahli teknis
  • Jumlah penyusutan yang dibebankan atas revaluasi aset tetap tidak menampilkan pola teratur

Selain kekurangan, adapun kelebihan yang dimiliki oleh revaluasi aset antara lain adalah sebagai berikut:

  • Jika aset direvaluasi pada nilai atas, maka akan meningkatkan laba tunai perusahaan, yaitu laba bersih ditambah depresiasi
  • Dapat digunakan untuk negosiasi harga yang wajar saat proses merger
  • Saldo kredit dari cadangan revaluasi bisa digunakan untuk penggantian aset tetap di akhir periode manfaatnya
  • Dapat digunakan untuk menurunkan leverage ratio
  • Bermanfaat untuk mengurangi pajak

Demikian uraian tentang revaluasi aset mulai dari pengertian, manfaat, metode, dasar hukum, kelebihan dan kekurangan serta contohnya.

Dari penjelasan di atas, kini Anda telah mengetahui bahwa revaluasi aset adalah penilaian kembali aset tetap dikarenakan perubahan harga di pasaran.

Selain memudahkan untuk mengontrol permodalan, revaluasi aset juga bisa menjadi bahan untuk menarik investor karena performa keuangan perusahaan yang terukur.

Tertarik untuk mengetahui insight lain seputar keuangan? Silakan kunjungi artikel lain di blog OCBC NISP.

Baca juga: Laporan Laba Rugi Komprehensif, Langkah Awal Kesuksesan Bisnis


Story for your Inspiration

Baca

Investasi - 20 Feb 2025

Proteksi Diri Anda dan Keluarga dengan Asuransi

Baca

Tips & Trick - 19 Feb 2025

Waspada! Jual Beli Rekening Bank, Bisa Menjerat Anda ke Masalah Hukum!

See All

Produk Terkait

Individu

Individu

Solusi perbankan OCBC siap bantu kamu penuhi semua aspirasi dalam hidup #TAYTB

Download OCBC mobile