Pahami perbedaan resesi dan depresi serta dampaknya dalam ekonomi berikut ini.
Ketika Anda berbicara terkait isu ekonomi, tentu istilah seperti inflasi, resesi, dan depresi akan disinggung di dalamnya. Namun, tahukah Anda apa arti dari kedua istilah tersebut? Nah, semuanya akan Anda pelajari dalam artikel ini.
Singkatnya, resesi merupakan kondisi dimana roda perekonomian negara semakin melemah. Sedangkan, depresi adalah kondisi saat aktivitas ekonomi turun drastis dan berkepanjangan. Untuk lebih lengkapnya, yuk simak artikel berikut!
Resesi adalah keadaan di mana perekonomian suatu negara mengalami penurunan selama dua kuartal berturut-turut karena melemahnya Produk Domestik Bruto (PDB). Hal ini ditandai dengan adanya degradasi penjualan ritel dan peningkatan pengangguran.
Sedangkan, depresi ekonomi adalah peristiwa terjadi penurunan dari aktivitas ekonomi secara berkepanjangan. Selain itu, hal ini juga seringkali diibaratkan sebagai suatu kondisi di mana negara mengalami masa resesi namun tidak kunjung membaik.
Terjadinya resesi dapat berlangsung selama lebih dari tiga tahun dan menyebabkan berkurangnya nilai Produk Domestik Bruto (PDB) riil setidaknya 10% setiap tahun.
Namun, sebuah negara akan berusaha sekuat mungkin untuk bisa keluar dari kondisi atau masa resesi, sehingga tidak sampai ke fase depresi ekonomi. Sebab, dampak yang dihasilkan nantinya bakal jauh lebih besar.
Perbedaan resesi dan depresi pertama dapat dilihat melalui tinggi rendahnya dampak yang dihasilkan terhadap seluruh kegiatan perekonomian di negara tersebut.
Dalam hal ini, depresi dinilai memiliki dampak negatif yang jauh lebih tinggi. Sebab, biasanya kondisi tersebut dapat berlangsung selama puluhan tahun. Sedangkan, resesi hanya berlangsung satu tahun atau beberapa kuartal.
Perbedaan selanjutnya ada pada efek yang diberikan. Di mana, jika suatu wilayah mengalami resesi, maka dampaknya hanya akan dirasakan oleh negara tersebut saja.
Namun sebaliknya, apabila wilayah tersebut sudah memasuki tahap depresi ekonomi. Maka, juga akan berdampak pada negara-negara lainnya.
Setelah mengetahui pengertian serta juga perbedaan antara keduanya, Anda juga perlu memahami apa saja efek yang bisa dihasilkan oleh kondisi tersebut. Penjelasan lebih lanjut mengenai beberapa dampak resesi dan depresi adalah sebagai berikut.
Dampak pertama dari resesi dan depresi ekonomi dapat dirasakan oleh UKM yaitu penurunan daya beli konsumen. Hal ini tentunya karena meningkatnya PHK serta pengangguran.
Apalagi dalam situasi pandemi saat ini, banyak orang akan lebih menghemat pendapatannya.
Mereka jarang berbelanja atau mengonsumsi barang-barang sekunder atau tersier.
Tentu saja, ini menyebabkan perusahaan kehilangan banyak pelanggan. Jika tidak cepat ditangani maka, kerugian yang diakibatkan akan semakin besar
Dampak resesi dan depresi ekonomi selanjutnya adalah melambatnya penjualan.
Hal ini disebabkan oleh menurunnya permintaan konsumen serta melambatnya pertumbuhan bisnis melambat.
Ketika penjualan mengalami penurunan, sebuah bisnis mungkin akan berhenti berkembang.
Dampak resesi dan depresi ekonomi dapat dari sektor manufaktur. Produsen yang biasanya akan menerima pesanan dengan jumlah besar beberapa bulan sebelumnya.
Seiring berjalannya waktu jika pemesannya tersebut menurun makan akan berdampak penurunan pekerjaan pada pabrik.
Ketika resesi dan depresi ekonomi terjadi, maka akan berdampak penjualan menurun serta keadaan keuangan perusahaan akan mengalami kontraksi besar.
Arus kas yang selama ini baik, mulai tersendat. Biaya produksi tidak terjangkau, menjadikan utang sebagai pilihan untuk menjaga kelangsungan bisnis.
Tentu akan sangat sulit bagi UKM yang bukan perusahaan besar. Sebagai pemilik usaha kecil, Anda harus beragam dan inovatif untuk menghadapi tantangan bisnis ini agar terhindar dari terjadinya resesi dan depresi ekonomi.
Modal bisnis usaha atau keuangan dalam bisnis menjadi sebuah tantangan dalam sebuah perusahaan. Ketika terjadinya resesi dan depresi ekonomi, serta modal usaha kurang maka tidak dapat membiayai kebutuhan operasional bisnis.
Maka, tidak akan terjadinya perkembangan dalam bisnis tersebut. Bisnis pun akan cenderung merugi dan mengakibatkan bisnis gulung tikar.
Resesi dan depresi memiliki dampak besar terhadap pertumbuhan sebuah bisnis. Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa Anda terapkan sebagai upaya menghadapi kondisi tersebut.
Adanya tindakan pemerintah untuk mempengaruhi permintaan melalui perubahan pengeluaran atau pajak.
Misalnya, pemerintah berinvestasi dalam infrastruktur baru yang membantu merangsang permintaan serta menciptakan lapangan kerja, menurunkan pajak penghasilan, meningkatkan pendapatan pekerja, dan mendorong orang untuk membeli.
Cara selanjutnya yaitu melakukan kebijakan moneter dengan menurunkan suku bunga. Melakukan hal ini karena jika suku bunga yang lebih rendah meningkatkan permintaan agregat, mendorong bisnis dan konsumen untuk berbelanja daripada menabung.
Cara berikutnya yaitu dengan kebijakan penawaran. Untuk meningkatkan produktivitas serta efisiensi dalam perekonomian kebijakan jangka panjang diperlukan.
Contoh yaitu kebijakan sisi penawaran pasar bebas untuk mengurangi intervensi pemerintah dalam proses ekonomi dengan membuat pajak yang lebih rendah.
Cara selanjutnya untuk menekan terjadinya resesi dan depresi yaitu di mana IMF menyediakan dana untuk membendung hilangnya kepercayaan serta menerapkan langkah-langkah penyesuaian struktural. Misalnya, peningkatan penerimaan pajak, privatisasi, liberalisasi harga.
Cara yang terakhir yaitu dengan melakukan pinjaman dana pemerintah, di mana hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya rasa hilang kepercayaan terhadap sektor keuangan selama masa resesi dan depresi ekonomi berlangsung.
Itu dia penjelasan mengenai apa itu resesi dan depresi, dampaknya serta cara menghadapinya. Pada penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa depresi merupakan isu yang lebih parah daripada resesi.
Nah, Sobat OCBC NISP harus tahu bahwa masalah ekonomi di suatu negara bisa kapan saja terjadi dan berdampak pada masyarakat. So, sebagai persiapan, ada baiknya jika Anda memiliki simpanan atau memulai investasi dari sekarang.
OCBC NISP menawarkan beberapa instrumen investasi yang bisa menjadi pilihan Anda. Mulai dari reksa dana, obligasi dan valas. Bahkan, kini Anda bisa melakukan investasi dalam satu genggaman melalui ONe Mobile. So, apalagi alasan untuk menundanya? Yuk mulai!
Baca juga: