Sering Dikaitkan dengan Pejabat, Apa Itu LHKPN?

22 Jan 2025

LHKPN sering menjadi acuan terkait harta kekayaan pejabat. Namun, tahukah kamu apa itu LHKPN? Yuk simak penjelasan berikut!

LHKPN adalah singkatan dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara. LHKPN berisi daftar seluruh harta kekayaan Penyelenggara Negara yang dituangkan di dalam formulir yang ditetapkan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

LHKPN tidak hanya mencakup harta seorang penyelenggara negara, tetapi juga keluarga inti seperti pasangan dan anak yang masih menjadi tanggungan.

Penerapan LHKPN berawal pada masa pemerintahan Presiden BJ Habibie. Dalam rangka mengatasi masalah korupsi, presiden mengeluarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 81 tahun 1999.

Dalam keputusan itu dibahas tentang pembentukan Komisi Pemeriksa Kekayaan Penyelenggara Negara (KPKPN). KPKPN merupakan lembaga independen yang berfungsi mencegah praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme dalam penyelenggaraan negara.

Namun Presiden Megawati Soekarnoputri kemudian mendirikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melalui Undang-Undang Nomor 30 tahun 2002 pada 2002, KPKPN kemudian dibubarkan.

Sejak itu KPKPN menjadi bagian dari bidang pencegahan KPK dan lahirlah LHKPN.

Baca juga: Ingin Kaya di Usia Muda? Lakukan 10 Cara Jadi Miliarder Ini!

Siapa Saja yang Harus Lapor LHKPN?

LHKPN merupakan salah satu instrumen pencegahan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) yang dimiliki oleh KPK.

Setiap tahunnya, penyelenggara negara baik dari Yudikatif, Legislatif, Eksekutif, dan BUMN/D diwajibkan membuat LHKPN untuk mewujudkan penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas korupsi.

Ada tiga manfaat adanya LHKPN, yaitu:

  • Sebagai instrumen mengangkat atau mempromosikan Penyelenggara Negara;
  • Sebagai instrumen pengawasan kekayaan Penyelenggara Negara;
  • Sebagai instrumen akuntabilitas.

Lalu siapa saja yang harus lapor LHKPN? Sebagaimana uraian di atas, LHKPN diwajibkan bagi seluruh orang yang menjabat sebagai Penyelenggara Negara, termasuk keluarga intinya, antara lain sebagai berikut:

  • Pejabat negara pada Lembaga Tertinggi Negara
  • Pejabat negara pada Lembaga Tinggi Negara
  • Menteri
  • Gubernur
  • Hakim
  • Direksi
  • Komisaris
  • Pejabat struktural pada Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah
  • Pimpinan Bank Indonesia
  • Pimpinan Perguruan Tinggi

Penyelenggara negara yang tidak memenuhi kewajiban LHKPN akan dikenakan sanksi administratif sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.

Kiat Meningkatkan Kekayaan

LHKPN memang diwajibkan bagi penyelenggara negara. Artinya, kamu yang bukan penyelenggara tidak perlu melaporkan harta kekayaan yang dimiliki. Namun, tetap saja meningkatkan kekayaan merupakan impian semua orang, kan?

Menjadi kaya itu bukan perkara yang bisa diwujudkan dalam 1-2 tahun. Sebagian besar orang bahkan memerlukan waktu yang lama untuk menjadi kaya sesuai yang diinginkan.

Maka, cara menjadi kaya yang paling penting adalah mengubah mindset dalam menjalani hidup, terutama dalam hal mengeluarkan uang. Banyak orang kaya menyarankan agar investasi sedini mungkin, sehingga uang yang bekerja.

Nah berikut ini beberapa cara yang bisa kamu tempuh untuk menjadi kaya. Cara-cara ini bisa kamu terapkan sedini mungkin, sehingga peluang berhasilnya bisa lebih cepat!

1. Punya Money Mindset

Cara pertama membangun kekayaan adalah dimulai dengan mengubah dan memperbaiki pola pikir kamu tentang uang. Salah satu money mindset yang salah kaprah adalah menganggap uang hanya sebagai alat konsumtif.

Cobalah mengubah perspektif ini dengan melihat uang sebagai alat untuk mencapai tujuan jangka panjang. Fokus pada apa yang bisa kamu bangun dengan uang, seperti investasi, pendidikan, atau bisnis, bukan hanya pada apa yang bisa dibeli.

Orang dengan mindset finansial yang sehat selalu memikirkan tujuan besar, seperti kebebasan finansial, rumah impian, atau dana pensiun.

2. Jauhi Hutang

Utang akan menggerogoti kekayaanmu. Hal ini terjadi karena dalam utang akan ada bunga dan biaya-biaya lain, yang membuatnya jadi semakin besar.

Ketika punya utang, uang yang kamu miliki akan terikat dengan tanggung jawab untuk membayarnya. Pada akhirnya, kamu kesulitan mengalokasikan uang untuk menabung atau investasi.

Bagaimana jika tidak bisa menghindari utang sepenuhnya? Terkait ini, ada dua hal yang harus kamu pastikan. Pertama, pastikan jumlah utang atau cicilan tidak lebih dari 30% total penghasilan.

Kedua, pastikan utang yang kamu miliki punya tujuan yang produktif. Utang produktif adalah pinjaman yang digunakan untuk keperluan yang dapat menghasilkan pendapatan atau meningkatkan aset di masa depan.

3. Hidup Sesuai Kemampuan

Hidup sesuai kemampuan berarti mengatur pengeluaran berdasarkan pendapatan yang dimiliki, tanpa mengandalkan utang atau mengikuti gaya hidup yang tidak realistis.

Konsep ini bukan sekadar soal hemat, tetapi juga tentang membangun kebiasaan finansial yang sehat untuk jangka panjang.

Ada beberapa hal yang mencirikan kamu sudah hidup sesuai kemampuan, seperti memprioritaskan kebutuhan primer, selalu menyusun anggaran bulanan, tidak konsumtif dan impulsif, hingga mengalokasikan tabungan dan investasi di awal.

Baca juga: 10 Cara Mengatasi Masalah Keuangan yang Memusingkan, Simak!

4. Investasi Sejak Dini

Sebagian orang menganggap menabung saja sudah cukup. Padahal nilai uang yang ditabung akan tergerus oleh inflasi. Sehingga kamu perlu cara lain agar bisa kaya.

Cara yang paling tepat adalah investasi. Memulai investasi sejak dini adalah salah satu langkah paling bijak untuk mencapai kebebasan finansial dan kekayaan di masa depan.

Dengan waktu yang lebih panjang, kamu bisa memanfaatkan kekuatan compounding atau bunga berbunga yang akan melipatgandakan nilai investasi secara signifikan.

Selain mulai sejak dini, pastikan kamu berinvestasi sesuai dengan profil risiko! Profil risiko investasi adalah indikator untuk mengetahui tingkat toleransi individu terhadap suatu risiko. Salah satunya yaitu potensi mengalami kerugian akibat adanya fluktuasi instrumen saham pada pasar modal.

Profil risiko dibagi dalam empat jenis, yaitu agresif, moderat, konservatif, dan sangat konservatif. Empat jenis ini dilihat dari berbagai sisi individu, mulai dari penghasilan, tanggungan, usia, hingga pengetahuan terhadap sektor investasi itu sendiri.

Bagaimana cara mengetahui profil risiko? Gampang, kamu bisa cek profil risiko sebelum investasi di OCBC Mobile!

Itulah ulasan mengenai apa itu LHKPN dan siapa saja yang wajib melaporkan harta kekayaannya. Kamu bisa membuka halaman Article OCBC untuk mendapatkan informasi menarik lain seputar keuangan dan perbankan.

Baca juga: 5 Cara Menjadi Investor bagi Pemula Agar Sukses & Untung


Story for your Inspiration

Baca

Edukasi - 22 Jan 2025

Daftar Gedung Tertinggi di Indonesia 2025, Cari Tahu Fungsinya, Yuk!

Baca

Edukasi - 22 Jan 2025

10 Pekerjaan yang Banyak Dicari Tahun 2025 dengan Bayaran Menjanjikan

See All

Produk Terkait

Individu

Individu

Solusi perbankan OCBC siap bantu kamu penuhi semua aspirasi dalam hidup #TAYTB
Nyala

Nyala

Dorong ambisimu untuk wujudkan kebebasan finansial, karena Tidak Ada Yang Tidak Bisa dengan Nyala OCBC
OCBC mobile
ONe Mobile

OCBC mobile

Tumbuhkan uang dalam 1 aplikasi bersama OCBC mobile yang baru.

Download OCBC mobile