Seperti apa gambaran pertumbuhan ekonomi dunia pada tahun 2025 mendatang? Yuk simak pendapat para pakar dan bagaimana individu bisa bersiap menghadapinya!
Beberapa lembaga internasional seperti World Bank dan IMF memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi global di penghujung tahun 2024 berada pada rentang 2,6% - 3,2% (yoy).
Adapun untuk tahun 2025, pertumbuhan ekonomi dunia disebut-sebut masih akan stagnan. Hal ini menambah panjang kondisi ketidakpastian ekonomi yang melanda dunia.
Baca juga: Bagaimana Sistem Pembayaran Kartu Kredit? Pemula Wajib Tahu!
Ekonomi dunia 2025 diprediksi bakal mengalami pertumbuhan yang sama seperti tahun ini. Produk Domestik Bruto (PDB) riil global disebut bakal meningkat 3,2 persen pada tahun 2025.
Melansir laman Peterson Institute for International Economics, pertumbuhan ekonomi di beberapa negara masih sangat bervariasi. Misalnya di Amerika Serikat (AS), pertumbuhan PDB negara itu akan mengalami perlambatan.
Pertumbuhan PDB AS pada 2025 diprediksi berada di angka 2%. Angka ini masih lebih rendah dibanding PDB 2024 yaitu 2,8 persen dan PDB 2023 yang berada di angka 2,9%.
Hanya saja, hasil pemilihan umum di AS yang memenangkan Presiden Donald Trump diprediksi bakal menghadirkan perubahan pada lanskap ekonomi AS.
Di kawasan Eropa, aktivitas ekonomi akan meningkat karena inflasi yang lebih rendah mendukung pendapatan riil, ditambah keputusan Bank Sentral Eropa yang menurunkan suku bunga.
Perekonomian Jepang kemungkinan akan tumbuh dengan kecepatan yang sama pada tahun depan setelah sedikit mengalami kontraksi pada tahun ini, karena ketakutan terhadap perubahan kebijakan yang bersifat hawkish telah mereda.
Sedangkan Inggris kemungkinan akan mengalami pertumbuhan yang lesu karena tantangan fiskal dan dampak Brexit yang masih ada.
Di sisi lain, India tetap menjadi negara dengan kinerja terkuat di antara negara-negara berkembang lainnya. Pertumbuhan ini didorong oleh reformasi dalam negeri dan investasi asing.
Adapun China diprediksi akan menghadapi tantangan ekonomi karena stimulus fiskal dan moneter yang belum sepenuhnya mengimbangi melemahnya permintaan konsumen. Kondisi ini diperparah dengan lesunya sektor real estat, dan berkurangnya investasi asing.
Baca juga: Alat Pembayaran yang Sah: Pengertian dan Contoh-Contohnya
Tahun 2025 yang disebut-sebut masih akan sulit perlu dihadapi dengan persiapan yang matang. Salah satunya dengan menyusun resolusi keuangan pribadi yang akan menjadi pemandu dalam pengeluaran uang tahun 2025.
Berikut ini resolusi keuangan yang bisa kamu terapkan.
Buat anggaran bulanan yang lebih terstruktur dengan mengkategorikan pengeluaran untuk kebutuhan pokok, hiburan, tabungan, dan investasi. Pastikan kamu mematuhi anggaran tersebut untuk mencegah pengeluaran berlebihan.
Tahun 2025 adalah waktu yang tepat untuk memastikan kamu memiliki dana darurat yang cukup, minimal setara dengan 3-6 bulan pengeluaran rutin. Dana ini akan menjadi penyelamat jika terjadi situasi darurat, seperti kehilangan pekerjaan atau kebutuhan mendesak lainnya.
Jika kamu memiliki utang kartu kredit atau cicilan barang konsumtif, jadikan prioritas untuk melunasinya.
Fokus pada utang dengan bunga tinggi terlebih dahulu, kemudian alihkan uang yang biasanya digunakan untuk membayar cicilan ke tabungan atau investasi.
Tahun baru adalah momen yang tepat untuk mulai berinvestasi atau menambah portofolio yang sudah ada.
Pilih instrumen investasi yang sesuai dengan tujuan keuangan dan profil risikomu, seperti emas, reksa dana, saham, atau obligasi.
Kamu bisa berinvestasi melalui aplikasi OCBC mobile. Platform digital banking dari OCBC ini tidak hanya mempermudah transaksi harian, tetapi juga investasi yang bisa dimulai dengan Rp10 Ribu saja!
Baca juga: Apa itu Alat Pembayaran Tunai? Jenis, Kelebihan & Kekurangan