Pemerintahan Trump yang baru berencana untuk mengenakan tarif tinggi sebesar 60% pada ekspor China, jauh lebih berat daripada pajak impor yang ditetapkan selama masa jabatan pertama Trump pada tahun 2018.
Menurut kami, kemungkinan besar Washington akan mengenakan tarif tinggi pada semua barang China pada tahun 2025 karena pengurangan defisit perdagangan AS-China merupakan prioritas bagi presiden baru, seiring adanya dukungan bipartisan yang kuat di Kongres untuk bersikap tegas terhadap China. Namun, kami tidak yakin tarif 60% akan diberlakukan mengingat dampak buruk perang dagang AS-China terhadap pasar keuangan global. Meskipun demikian, jika terjadi pengenaan tarif sebesar 20-30%, diperkirakan dapat memangkas 0.5% pertumbuhan China tahun 2025. Grafik pertama menunjukkan defisit bilateral selama setahun terakhir mencapai USD290 miliar (1% dari PDB AS).
Pengenaan tarif AS sebesar 20-30% akan berdampak besar pada ekspor China. Grafik pertama menunjukkan ketika pertama kali pemerintahan Trump menetapkan tarif sebesar 10-25% terhadap USD200 miliar ekspor China di tahun 2018, defisit perdagangan bilateral tahunan turun dari USD400 miliar menjadi USD300 miliar di tahun 2020, meskipun dampaknya diperbesar akibat kesepakatan Beijing untuk membeli lebih banyak barang AS dan dimulainya pandemi.
Pada tahun 2025, jika AS mulai menetapkan tarif impor sebesar 20-30% terhadap semua barang asal China, maka AS dapat mengurangi sebagian defisit perdagangannya dengan China. Dengan demikian, ekspor bersih China ke Amerika mengalami penurunan sebesar USD150 miliar selama 12 bulan berikutnya. Dengan PDB China mencapai USD18 triliun, tingginya tarif AS dapat memangkas hampir 1.0% pertumbuhan China.
Pemerintahan baru AS akan dimulai secara resmi pada bulan Januari dan tarif baru akan ditetapkan melalui Keputusan Presiden. Kemudian dilanjutkan dengan sosialisasi dan konsultasi publik, dimana pemerintah akan meminta pendapat rakyat terkait kebijakan baru tersebut, keseluruhan proses dapat berlangsung selama beberapa bulan. Oleh karena itu, implementasi tarif baru kemungkinan terjadi pada paruh kedua tahun 2025. Mengingat tarif baru tersebut sepertinya belum berlaku di paruh pertama tahun depan, maka kami memproyeksikan pertumbuhan PDB China tahun 2025 akan turun sekitar 50 basis points dari sekitar 4.7% pada tahun 2024 menjadi 4.2% tahun depan.
Pasar keuangan tidak dapat memperhitungkan seberapa besar dampak buruk dari tarif tinggi AS, hingga periode konsultasi publik berakhir pada paruh kedua tahun 2025. Namun, saat tarif berlaku, maka dampaknya akan kuat. Grafik kedua menunjukkan CNY turun tajam dari 6.20 terhadap USD pada tahun 2018 menjadi 7.20 pada tahun 2019.
CATATAN PENTING