Pendidikan adalah investasi jangka panjang yang dapat membantu kamu untuk meraih masa depan yang cerah. Tak heran jika banyak orang beramai-ramai untuk duduk di bangku pendidikan.
Beberapa orang menyelesaikan pendidikannya di level S2 atau Sarjana. Setelah itu, banyak orang memilih mencari pengalaman dengan bekerja di perusahaan atau lembaga pemerintah.
Tak jarang juga, mereka bekerja sambil meneruskan kuliah di level S2 atau Magister. Bahkan ada beberapa orang yang terus kuliah hingga bergelar Doktor dengan kuliah S3.
Lalu apa bedanya ketiga jenjang tersebut? Artikel ini akan membedah tentang perbedaan antara kuliah S1, S2, dan S3 dan berapa lama masing-masing jenjang tersebut ditempuh oleh mahasiswa.
S1 atau Strata 1 merupakan jenjang pendidikan sarjana pertama. Program ini dirancang untuk memberikan pemahaman dasar yang komprehensif mengenai suatu bidang ilmu.
Mahasiswa akan mempelajari teori-teori fundamental, melakukan praktikum, dan mengerjakan tugas-tugas. bertujuan untuk mengembangkan kemampuan analisis, pemecahan masalah, dan komunikasi.
Pendidikan S1 rata-rata ditempuh sekitar 4 tahun atau 8 semester. Namun durasi ini dapat bervariasi tergantung program studi dan perguruan tinggi tempat menempuh pendidikan tersebut.
Baca juga: Biaya Sekolah Pilot
Tujuan utama S1 adalah menghasilkan lulusan yang memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk memasuki dunia kerja. Setelah menyelesaikan seluruh persyaratan, lulusan S1 akan memperoleh gelar Sarjana.
Misalnya S.Si untuk Sains, S.H. untuk Hukum, S.E. untuk Ekonomi, S.IP untuk Politik, S. Kom untuk Komunikasi, dan lain-lain.
S2 atau Strata 2 adalah jenjang pendidikan magister. Program ini ditujukan bagi lulusan S1 yang ingin memperdalam pengetahuan dan keterampilan di bidang studi tertentu.
Fokus utama S2 adalah pada penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan. Masa studi S2 umumnya berkisar antara 1.5 hingga 2 tahun. Namun, ada juga program S2 yang lebih singkat atau lebih lama.
Tujuan S2 adalah menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan penelitian yang kuat dan mampu berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan di bidangnya.
Setelah lulus, mahasiswa akan memperoleh gelar Magister seperti M.Si untuk Sains, M.Hum untuk Humaniora, M.M. untuk Manajemen, dan lain-lain.
S3 atau Strata 3 adalah jenjang pendidikan doktoral. Program ini merupakan tingkat pendidikan tertinggi dan menuntut dedikasi serta kemampuan penelitian yang sangat tinggi.
Masa studi S3 sangat bervariasi, mulai dari 3 hingga 8 tahun atau lebih. Lamanya waktu yang dibutuhkan tergantung pada kompleksitas topik penelitian dan kemampuan mahasiswa.
Baca juga: Persiapan Kuliah Anak di Luar Negeri? Pakai Deposito USD atau Reksa Dana USD?
Tujuan S3 adalah menghasilkan lulusan yang mampu melakukan penelitian mandiri, menghasilkan karya ilmiah original, dan menjadi ahli di bidangnya. Setelah menyelesaikan disertasi dan ujian akhir, lulusan S3 akan memperoleh gelar Doktor.
Banyak orang mengaku ingin kembali ke bangku kuliah dan menempuh pendidikan lagi. Namun rencana itu tak kunjung kesampaian karena banyak orang merasa menunggu waktu yang tepat untuk kuliah lagi.
Padahal tidak ada aturan pasti kapan seseorang harus melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi. Keputusan ini murni dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti minat, tujuan karir, dan kondisi finansial seseorang.
Beberapa yang perlu kamu pertimbangkan untuk memutuskan melanjutkan studi atau tidak adalah sebagai berikut:
Pilihlah bidang studi yang sesuai dengan minat dan bakat kamu agar dapat belajar dengan lebih efektif dan menikmati prosesnya.
Tentukan tujuan karir jangka panjang kamu. Jenjang pendidikan yang kamu pilih harus dapat mendukung pencapaian tujuan tersebut.
Pertimbangkan biaya kuliah, biaya hidup, dan peluang mendapatkan beasiswa. Sudah bukan rahasia lagi, biaya kuliah tidaklah murah.
Lakukan riset tentang prospek kerja di bidang yang kamu minati. Apakah bidang tersebut berkembang dan membutuhkan banyak sumber daya manusia?
Biaya Kuliah S1, S2, dan S3
Seperti yang disebutkan di atas, kondisi finansial adalah salah satu yang perlu dipertimbangkan kalau kamu ingin menjadi mahasiswa alias berkuliah. Selain jenjang pendidikan, biaya kuliah juga dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut:
Universitas swasta umumnya memiliki biaya kuliah yang lebih tinggi dibandingkan dengan perguruan tinggi negeri.
Program studi yang populer atau tergolong dalam rumpun ilmu eksakta seringkali memiliki biaya kuliah yang lebih mahal.
Perguruan tinggi yang berada di kota besar biasanya memiliki biaya hidup yang lebih tinggi.
Adanya beasiswa dapat meringankan beban biaya kuliah.
Lalu, berapa sih besaran biaya kuliah di Indonesia. Berikut rincian umum yang biasa dibebankan untuk biaya kuliah:
Biaya kuliah S1 umumnya terbagi menjadi dua jenis, yaitu:
Besaran uang pangkal dan uang kuliah dapat bervariasi secara signifikan antar perguruan tinggi dan program studi. Beberapa perguruan tinggi menawarkan skema pembayaran yang fleksibel, seperti cicilan atau pembayaran bertahap.
Baca juga: Mengenal Workcation, Metode Bekerja Sambil Liburan
Biaya kuliah S2 umumnya lebih tinggi dibandingkan dengan S1. Hal ini dikarenakan program S2 lebih intensif dan membutuhkan fasilitas yang lebih lengkap.
Selain uang pangkal dan uang kuliah, mahasiswa S2 juga sering diharuskan membayar biaya penelitian dan publikasi.
Biaya kuliah S3 adalah yang paling tinggi di antara ketiga jenjang pendidikan tersebut. Hal ini disebabkan oleh durasi studi yang lebih lama, kompleksitas penelitian, serta kebutuhan akan fasilitas penelitian yang lebih canggih.
Namun, meski biaya kuliah tidak murah, kamu tetap bisa loh mewujudkan impian kamu untuk kuliah lagi. Misalnya dengan mengajukan beasiswa pendidikan.
Saat ini, banyak perguruan tinggi atau lembaga swasta yang menawarkan berbagai jenis beasiswa. Jika kamu memang benar-benar ingin berkuliah, jangan ragu untuk mencoba mengajukan beasiswa.
Cara lainnya adalah dengan tetap bekerja sambil kuliah. Dengan melakukan hal ini, kamu akan mendapat dua hal sekaligus yaitu pengalaman bekerja sekaligus pencapaian pendidikan.
Ada juga fasilitas pinjaman pendidikan yang ditawarkan oleh Bank maupun platform finansial. Namun ingat, untuk mengambil fasilitas ini, kamu harus bisa menghasilkan uang.
Hal itu karena pinjaman adalah sesuatu yang harus dibayarkan. Jangan sampai kamu bisa kuliah tapi kamu tidak mampu membayar cicilan pinjaman pendidikan, ya.
Kamu juga bisa mencari sponsor pendidikan. Beberapa perusahaan atau lembaga swasta bersedia memberikan sponsor kepada mahasiswa berprestasi.
Kamu juga bisa mempersiapkan dana pendidikan mandiri dengan rajin menabung. Salah satu produk perbankan yang bisa kamu gunakan untuk mengumpulkan biaya pendidikan adalah Tabungan Berjangka (TAKA).
Di OCBC mobile, kamu bisa memilih TAKA Hadiah, TAKA Bunga, atau TAKA Bunga Pasti untuk menabung dana pendidikan. Misalnya dalam satu tahun kamu membutuhkan Rp 20 Juta untuk membayar kuliah.
Dengan TAKA, kamu bisa menabung rutin setiap bulan. Caranya adalah sebagai berikut:
Dengan rutin menabung, kamu akan dapat mengumpulkan dana dan mewujudkan impian kamu untuk berkuliah. Yuk, segera buka rekening TAKA dan raih pendidikan yang kamu idamkan.