Gelombang Stimulus China

2 Okt 2024 Ditulis oleh: Eli Lee, Chief Investment Strategist, Bank of Singapore

Ringkasan Investasi

  • Stimulus kilat yang diberikan China merupakan sebuah kejutan positif, terutama langkah-langkah untuk mendorong kenaikan pasar saham.
  • Pasar Hong Kong dan China diperkirakan akan mengalami pemulihan karena valuasi yang sebelumnya tertekan, namun stimulus kebijakan yang lebih besar, terutama fiskal, tetap diperlukan untuk menjaga pasar pemulihan pasar yang berkelanjutan di masa depan.
  • Perusahaan-perusahaan yang memiliki imbal hasil berkualitas, selektif nama-nama perusahaan internet dan platform berkapitalisasi besar dengan prospek pertumbuhan yang sehat juga akan diuntungkan.

Apa yang terjadi?

Bank sentral China (People’s Bank of China/PBOC), mengumumkan serangkaian langkah stimulus kemarin untuk mendukung pertumbuhan dan pasar. Tindakan tersebut terbagi dalam tiga kategori besar:

  1. Pemotongan suku bunga dan rasio persyaratan cadangan yang lebih rendah.
  2. Langkah pelonggaran untuk sektor properti, dan
  3. Penyediaan pendanaan yang didukung PBOC untuk mendukung pasar ekuitas.

Berbeda dengan pendekatan stimulus kebijakan yang dilakukan sedikit demi sedikit sebelumnya, pendekatan terkoordinasi ini memberikan kejutan positif, yang memicu lonjakan ekuitas Hong Kong dan China serta penguatan CNY.

Secara khusus, langkah-langkah agresif untuk mendukung pasar saham dengan menggunakan neraca PBOC dan pengumuman bahwa bank sentral sedang menjajaki dana stabilisasi pasar adalah hal yang tidak terduga. Hal ini menandakan bahwa otoritas China ingin mendorong harga saham lebih tinggi sebagai cara untuk memperoleh kepercayaan pasar. Selain itu, jumlah fasilitas swap (RMB500 miliar) yang cukup besar, dan sinyal dari pihak berwenang bahwa jumlah ini dapat ditingkatkan lebih lanjut jika diperlukan.

Implikasi pasar

Saham Hong Kong dan China selama ini bergerak di titik terendah selama beberapa bulan terakhir, dengan pelemahan data ekonomi makro, sehingga menekan valuasi saham. Hal ini merupakan gambaran ekonomi makro yang melemah secara keseluruhan.

Mengingat apa yang sudah diperkirakan sebelumnya, diperlukan penurunan dalam pada proyeksi ekonomi untuk menekan harga saham menuju titik terendah baru. Di sisi lain, kejutan positif apa pun, seperti paket stimulus yang diumumkan minggu ini, dapat dengan mudah memicu reli tajam karena investor menutup posisi short atau membuat posisi portofolio yang sangat underweight.

Para pengambil kebijakan di China pada umumnya menolak pendekatan bazooka dalam pelonggaran kebijakan setelah pandemi karena berbagai alasan, namun kini terdapat peningkatan urgensi karena risiko ekonomi dan sosial dampak dari sektor properti (menurunnya kepercayaan, dan tren deflasi yang mengkhawatirkan).

Mengenai waktu pemberian stimulus, salah satu kemungkinannya adalah otoritas China sedang menunggu peluang. Akan sulit untuk melakukan pelonggaran secara signifikan tanpa mengambil risiko depresiasi CNY yang berlebihan sebelum Federal Reserve (Fed) AS memulai penurunan suku bunga.

Sebagai contoh, ketika pasar pada pertengahan 2024 mulai memperhitungkan pemangkasan suku bunga The Fed, nilai tukar Renminbi terhadap Dolar AS (USD/CNH) menguat dari 7.31 menjadi 7.01, dan dengan perubahan arah sekarang, China memiliki ruang untuk melonggarkan kebijakan secara signifikan tanpa risiko pelemahan mata uang yang berlebihan.

Ketidakpastian penting lainnya bagi China adalah pemilihan Presiden AS yang akan datang, terutama mengingat ancaman tarif dari Calon Presiden Trump jika Trump terpilih. Para pengambil kebijakan di China akan berusaha keras untuk mempertahankan kebijakan yang sudah ada sebagai antisipasi dari dampak negatif perang tarif. Hal ini akan lebih terlihat baik atau buruknya, di akhir tahun ini.

Kami telah menaikkan peringkat ekuitas Hong Kong dan China pada bulan Mei 2024, dan yakin bahwa rebound pada saham Hong Kong dan China kemungkinan besar terjadi mengingat valuasi yang murah dan pesimisme yang berlebihan. Namun, untuk kenaikan yang berkelanjutan, kita perlu melihat lebih banyak langkah dari para pembuat kebijakan. Meskipun paket stimulus kemarin merupakan langkah penting ke arah yang benar, namun belum mampu mengatasi tantangan ekonomi China. Secara khusus, kita perlu melihat pelonggaran fiskal lebih lanjut untuk mempertahankan permintaan dan mengatasi risiko deflasi.

Dalam hal peluang investasi, kami tetap mengutamakan saham-saham dengan imbal hasil berkualitas, sedangkan perusahaan-perusahaan internet dan platform berkapitalisasi besar yang selektif dengan prospek pertumbuhan yang sehat juga akan diuntungkan.

Story for your Inspiration

Baca

News Update - 20 Des 2024

Four lessons from the US inflation data

Baca

Investasi - 18 Des 2024

Pinjol Makin Mudah, Hati-hati Terjebak Hutang Konsumtif

See All

Produk Terkait

Wealth Management

Wealth Management

Download OCBC mobile