Mengenal Program Pendidikan Dokter Spesialis dan Kisaran Biayanya

4 Okt 2024

Menjadi dokter spesialis merupakan petualangan akademis yang panjang. Yuk cari tahu lebih lanjut program pendidikan dokter spesialis dan kisaran biayanya!

Dokter spesialis adalah istilah yang merujuk pada dokter dan dokter gigi yang mengkhususkan diri dalam suatu bidang ilmu kedokteran dan kedokteran gigi tertentu.

Keberadaan dokter spesialis sangat penting dalam dunia kesehatan. Pasalnya, dokter spesialis bisa menangani penyakit yang lebih spesifik sesuai dengan keahlian yang dimiliki.

Tugas dan peran dari dokter spesialis sangat penting, yaitu menyediakan pelayanan kesehatan sekunder setelah dari praktik dokter umum.

Baca juga: Perkembangan Pemilu AS: Bagaimana jika Trump memenangkan Pemilu?

Pendidikan Dokter Spesialis

Program Pendidikan Dokter Spesialis atau PPDS adalah program pasca sarjana yang dirancang untuk melatih dokter umum agar menjadi dokter spesialis. Lama pendidikan biasanya mencapai 8 semester atau 4 tahun.

Dalam praktiknya, PPDS dilaksanakan di fakultas kedokteran universitas negeri yang bekerja sama dengan rumah sakit pendidikan. Peserta program alias para dokter umum dalam program ini akan disebut dengan istilah “residen”.

Selama program berlangsung, para residen menjalani pelatihan intensif di bidang spesialisasi tertentu yang sudah dipilih sebelumnya.

Setelah program selesai, dokter umum akan memperoleh gelar dokter spesialis. Mereka memiliki keahlian khusus dalam bidang kedokteran tertentu, seperti spesialis kandungan, spesialis penyakit dalam, dan lain-lain.

Baca juga: Peluang Menjanjikan! Bisnis Sembako Tanpa Modal Bisa Loh

Lama PPDS

Pendidikan dokter spesialis memiliki durasi program yang bervariasi tergantung pada spesialisasi yang dipilih. Namun secara umum, lama PPDS adalah 5 semester hingga 10 semester, atau 2,5 tahun sampai 5 tahun.

Berikut ini adalah lama PPDS berdasarkan spesialisasinya masing-masing:

  • Spesialis Anak: 8 semester (4 tahun)
  • Spesialis Anestesiologi dan Reanimasi: 7 semester (3,5 tahun)
  • Spesialis Andrologi: 6 semester (3 tahun)
  • Spesialis Bedah: 10 semester (5 tahun)
  • Spesialis Bedah Anak: 10 semester (5 tahun)
  • Spesialis Bedah Mulut dan Maksilofasial: 10 semester (5 tahun)
  • Spesialis Bedah Toraks Kardiovaskuler: 10 semester (5 tahun)
  • Spesialis Bedah Plastik: 10 semester (5 tahun)
  • Spesialis Bedah Saraf: 11 semester (5,5 tahun)
  • Spesialis Kedaruratan Medik: 8 semester (4 tahun)
  • Spesialis Kedokteran Forensik: 6 semester (3 tahun)
  • Spesialis Farmakologi Klinik: 6 semester (3 tahun)
  • Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah: 10 semester (5 tahun)
  • Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi: 8 semester (4 tahun)
  • Spesialis Konservasi Gigi: 10 semester (5 tahun)
  • Spesialis Kedokteran Gigi Anak: 10 semester (5 tahun)
  • Spesialis Kedokteran Jiwa atau Psikiatri: 8 semester (4 tahun)
  • Spesialis Penyakit Kulit dan Kelamin: 7 semester (3,5 tahun)
  • Spesialis Kedokteran Nuklir: 7 semester (3,5 tahun)
  • Spesialis Kedokteran Olahraga: 7 semester (3,5 tahun)
  • Spesialis Mata: 7 semester (3,5 tahun)
  • Spesialis Mikrobiologi Klinik: 6 semester (3 tahun)
  • Spesialis Obstetri Ginekologi: 9 semester (4,5 tahun)
  • Spesialis Kedokteran Okupasi: 6 semester (3 tahun)
  • Spesialis Onkologi Radiasi: 7 semester (3,5 tahun)
  • Spesialis Ortodonti: 5 semester (2,5 tahun)
  • Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi: 9 semester (4,5 tahun)
  • Spesialis Paru: 9 semester (4,5 tahun)
  • Spesialis Periodonsia: 10 semester (5 tahun)
  • Spesialis Patologi Anatomi: 6 semester (3 tahun)
  • Spesialis Penyakit Dalam: 9 semester (4,5 tahun)
  • Spesialis Patologi Klinik: 8 semester (4 tahun)
  • Spesialis Penyakit Mulut: 10 semester (5 tahun)
  • Spesialis Prostodonsia: 10 semester (5 tahun)
  • Spesialis Radiologi: 7 semester (3,5 tahun)
  • Spesialis Rehabilitasi Medik: 7 semester (3,5 tahun)
  • Spesialis Radiologi Kedokteran Gigi: 5 semester (2,5 tahun)
  • Spesialis Saraf: 8 semester (4 tahun)
  • Spesialis Telinga Hidung Tenggorok-Bedah Kepala Leher: 8 semester (4 tahun)
  • Spesialis Urologi: 10 semester (5 tahun)

Baca juga: Panduan Memulai Bisnis Rental dengan Modal Kecil

Biaya Pendidikan Dokter Spesialis

Menjadi dokter spesialis tentu memerlukan biaya yang tidak sedikit. Biaya pendidikan dokter spesialis ini juga bervariasi, tergantung universitas dan program spesialis yang dipilih.

Salah satu universitas negeri yang menyelenggarakan PPDS adalah Universitas Indonesia. Biaya yang diperlukan di kampus ini juga beragam, disesuaikan dengan program spesialisasi.

Misalnya, kamu mengambil spesialisasi ilmu bedah atau Program Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Bedah (Sp.1). Ada dua kelas yang ditawarkan, yaitu kelas reguler dan kelas khusus.

Untuk kelas reguler, batas usia pendaftar maksimal 35 tahun. Ada dua biaya yang dibebankan, yaitu Uang Pangkal di awal kuliah sebesar Rp27,5 Juta dan Biaya Operasional Pendidikan (BOP) per semester yaitu Rp16,5 Juta.

Program ini biasanya ditempuh selama 10 semester. Artinya biaya yang perlu disiapkan adalah sebesar Rp27,5 Juta + (Rp16,5 Juta x 10 semester) = Rp192,5 Juta.

Sementara untuk kelas khusus, batas usia pendaftar maksimal 40 tahun. Biaya yang perlu dibayarkan adalah Uang Pangkal di awal kuliah Rp60,5 Juta dan BOP per semester yaitu Rp22 Juta.

Program ini biasanya ditempuh selama 10 semester. Artinya biaya yang perlu disiapkan adalah sebesar Rp60,5 Juta + (Rp22 Juta x 10 semester) = Rp280,5 Juta.

Biaya pendidikan dokter spesialis memang besar, tetapi selaras dengan potensi karir dan profesi sebagai dokter spesialis yang menjanjikan.

Jika kamu adalah orang tua dan ingin anak menjadi dokter spesialis, maka mulai siapkan dananya dari sekarang!

Saat ini, menyiapkan dana pendidikan bisa dilakukan dengan mudah. Kamu  bisa memanfaatkan fitur Life Goals dari OCBC untuk keperluan ini.

Life Goals adalah fitur yang dibuat untuk membantu dalam mewujudkan tujuan keuangan, seperti pendidikan. Cara membuat Life Goals juga sangat mudah, kamu bisa mengikuti beberapa langkah berikut:

  1. Membuat Life Goals
  • Login OCBC mobile dan pilih menu Life Goals
  • Klik Rencanakan Life Goals untuk mulai menyusun target dan membuat Life Goals
  • Pilih kategori Life Goals sesuai kebutuhanmu dan Lengkapi data sesuai petunjuk
  • Cek hasil Ringkasan Life Goals lalu klik Simpan. Life Goals berhasil dibuat!
  1. Beli produk investasi dan hubungkan ke Life Goals
  • Klik Lihat Detail Life Goals dan pilih Beli Produk Investasi
  • Pilih produk investasi. Jika bingung pilih produk investasi yang tepat, klik Bantu Saya Pilih. Kemudian klik Pesan dan Lanjut
  • Klik Hubungkan ke Life Goals dan pilih salah satu Life Goals yang ingin dihubungkan
  • Jika Life Goals berhasil terhubung, klik Beli dan lanjutkan transaksi sampai selesai
  1. Pantau progress Life Goals
  • Buka menu Life Goals dan klik kategori Life Goals yang telah Anda buat
  • Lihat rincian Life Goals yang telah berjalan
  • Jika ingin edit, hapus atau bagikan Life Goals klik titik tiga di pojok kanan atas

Kamu juga bisa mendapat reward hingga Rp125 Ribu dengan beli produk investasi Reksa Dana Berjangka (RDB)/beli Obligasi dan hubungkan ke Life Goals di OCBC mobile.

Informasi selengkapnya bisa kunjungi di sini!

Baca juga: Membuka Bisnis Travel Umroh, Syarat dan Modal yang Diperlukan


Story for your Inspiration

Baca

News Update - 20 Des 2024

Four lessons from the US inflation data

Baca

Investasi - 18 Des 2024

Pinjol Makin Mudah, Hati-hati Terjebak Hutang Konsumtif

See All

Produk Terkait

Individu

Individu

Solusi perbankan OCBC siap bantu kamu penuhi semua aspirasi dalam hidup #TAYTB
Nyala

Nyala

Dorong ambisimu untuk wujudkan kebebasan finansial, karena Tidak Ada Yang Tidak Bisa dengan Nyala OCBC
OCBC mobile
ONe Mobile

OCBC mobile

Tumbuhkan uang dalam 1 aplikasi bersama OCBC mobile yang baru.

Download OCBC mobile