Banyak orang yang beranggapan bahwa sekolah itu scam alias penipuan. Alasannya, biaya sekolah yang dikeluarkan tidak sebanding dengan skill dan peluang kerja yang tersedia. Benarkah?
Pendidikan adalah sektor penting di negara manapun, dan dianggap sebagai investasi dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM).
Sehingga pendidikan memainkan peran penting dalam produktivitas dan pertumbuhan jangka panjang baik di tingkat mikro maupun makro.
Meski demikian, sistem pendidikan yang dibangun sebuah negara seringkali menimbulkan kritik. Salah satunya muncul anggapan bahwa pendidikan adalah scam atau penipuan.
Baca juga: Sekolah Kuliner di Le Cordon Bleu Paris, Berapa Biayanya?
Pendidikan Itu Scam?
Kritik bahwa pendidikan itu scam muncul dari kekecewaan terhadap sistem pendidikan atau pengalaman pribadi yang tidak sesuai harapan.
Banyak pro dan kontra yang muncul setiap kali ada orang yang melontarkan kritik ini. Meski begitu kritik terhadap sistem pendidikan bukanlah hal yang sepenuhnya salah.
Kadang, biaya pendidikan tinggi, ketidaksesuaian antara materi yang diajarkan dengan kebutuhan pasar kerja, atau kurikulum yang kurang relevan bisa membuat orang merasa bahwa sistem ini mengecewakan.
Berikut ini beberapa alasan orang menganggap pendidikan itu scam!
Banyak orang merasa bahwa biaya pendidikan, terutama di perguruan tinggi, sangat tidak sebanding dengan manfaat yang diperoleh.
Dengan tingginya biaya kuliah dan sering kali mahasiswa harus berutang untuk membayarnya, ada perasaan bahwa pendidikan hanya menguntungkan institusi pendidikan dan menciptakan beban finansial yang besar bagi para lulusan.
Kondisi ini membuat beberapa orang merasa bahwa sistem pendidikan lebih berorientasi pada keuntungan finansial daripada pemberian ilmu.
Banyak lulusan merasa sulit mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan bidang studi mereka. Pendidikan dianggap tidak memberikan keterampilan yang relevan dengan tuntutan dunia kerja modern.
Akibatnya, orang-orang merasa bahwa meskipun mereka telah menghabiskan waktu bertahun-tahun belajar, peluang kerja yang mereka harapkan tidak sesuai dengan ekspektasi.
Ada anggapan bahwa mendapatkan gelar pendidikan tinggi merupakan jalan pasti menuju kesuksesan.
Namun, banyak orang merasa bahwa setelah mendapatkan gelar, mereka tidak otomatis mendapatkan pekerjaan yang baik atau gaji yang tinggi.
Perasaan bahwa gelar akademis tidak selalu berbanding lurus dengan kesuksesan profesional memunculkan persepsi bahwa pendidikan formal mungkin tidak seefektif yang digembar-gemborkan.
Banyak orang merasa bahwa kurikulum di lembaga pendidikan, terutama di sekolah-sekolah formal, terlalu kaku dan tidak relevan dengan kehidupan nyata.
Pelajar diajarkan teori yang jarang digunakan dalam pekerjaan atau kehidupan sehari-hari, dan tidak diajarkan keterampilan praktis seperti manajemen keuangan, kewirausahaan, atau soft skills.
Hal ini membuat beberapa orang merasa bahwa pendidikan hanya membuang-buang waktu dan tidak memberikan manfaat langsung.
Baca juga: 5 Sekolah Internasional di Surabaya, Apa Saja?
Bukti Pendidikan Bukan Scam
Pendidikan memberikan dasar yang kuat untuk berbagai aspek kehidupan dan membantu orang tumbuh secara intelektual, sosial, dan emosional.
Berikut beberapa bukti bahwa pendidikan bukan scam!
Pendidikan memberikan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk memasuki dunia kerja yang kompetitif.
Gelar atau sertifikasi dari institusi pendidikan sering menjadi persyaratan untuk banyak pekerjaan dengan gaji yang lebih tinggi atau peluang karier yang lebih baik.
Banyak profesi, seperti dokter, insinyur, dan pengacara, membutuhkan pendidikan formal untuk menjalankan tugas-tugasnya dengan baik, sehingga pendidikan adalah investasi untuk masa depan.
Pendidikan tidak hanya memberikan ilmu pengetahuan, tetapi juga melatih cara berpikir kritis dan menganalisis masalah.
Keterampilan ini penting dalam hampir semua aspek kehidupan, termasuk karier dan kehidupan pribadi.
Dengan pendidikan, seseorang lebih mampu memecahkan masalah dengan logis dan mengambil keputusan yang tepat, yang merupakan fondasi bagi kesuksesan dalam berbagai bidang.
Pendidikan memberi akses kepada individu untuk meraih kesempatan yang lebih baik dan memperbaiki taraf hidup mereka.
Banyak orang yang berasal dari latar belakang ekonomi rendah mampu memperbaiki kehidupan mereka melalui pendidikan, mendapatkan pekerjaan yang lebih baik, dan menciptakan kehidupan yang lebih sejahtera.
Selain ilmu pengetahuan dan keterampilan teknis, pendidikan juga berperan dalam membangun karakter, etika, dan disiplin.
Pendidikan mengajarkan tanggung jawab, kerjasama, dan toleransi, yang sangat penting untuk membangun pribadi yang matang dan berkontribusi positif dalam masyarakat.
Hal ini menunjukkan bahwa manfaat pendidikan tidak hanya terfokus pada materi atau pekerjaan, tetapi juga pada pengembangan diri yang lebih luas.
Baca juga: Daftar Sekolah Kedinasan di Indonesia, Lulus Bisa Langsung Kerja!
Merencanakan Pendidikan Anak
Cara merencanakan pendidikan anak adalah dengan menyiapkan dana yang dibutuhkan.
Saat ini, menyiapkan dana pendidikan bisa dilakukan dengan mudah. Kamu bisa memanfaatkan fitur Life Goals dari OCBC untuk keperluan ini.
Life Goals adalah fitur yang dibuat untuk membantu dalam mewujudkan tujuan keuangan, seperti pendidikan. Cara membuat Life Goals juga sangat mudah, kamu bisa mengikuti beberapa langkah berikut:
Kamu juga bisa mendapat reward hingga Rp125 Ribu dengan beli produk investasi Reksa Dana Berjangka (RDB)/beli Obligasi dan hubungkan ke Life Goals di OCBC mobile.
Informasi selengkapnya bisa kunjungi di sini!
Baca juga: Rekomendasi Sekolah Internasional Terbaik di Jakarta