Berikut ini adalah penjelasan tentang perbedaan pendidikan formal dan non formal dalam sistem pendidikan di Indonesia.
Pendidikan di Indonesia adalah seluruh pendidikan yang diselenggarakan di Indonesia, baik itu secara terstruktur maupun tidak terstruktur.
Di Indonesia, semua penduduk wajib mengikuti program wajib belajar pendidikan dasar selama sembilan tahun, enam tahun di sekolah dasar dan tiga tahun di sekolah menengah pertama.
Dalam praktiknya, Indonesia mengenal beberapa jenis pendidikan, seperti pendidikan formal, non formal, dan informal dari segi jalur, serta pendidikan anak usia dini, dasar, menengah, dan tinggi dari segi jenjang.
Pendidikan Formal
Pendidikan formal adalah sistem pendidikan yang terstruktur, terorganisir, dan diakui secara resmi oleh pemerintah atau otoritas pendidikan.
Jenis pendidikan ini berlangsung di lembaga-lembaga pendidikan seperti sekolah, akademi, universitas, dan institusi lainnya yang mengikuti kurikulum standar dan jenjang pendidikan yang jelas.
Pendidikan formal merupakan jalan utama untuk mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan dalam dunia kerja dan kehidupan sosial.
Ada beberapa tujuan diselenggarakannya pendidikan formal, yaitu:
Pendidikan Non Formal
Pendidikan non formal adalah bentuk pendidikan yang berlangsung di luar sistem sekolah formal, tetapi memiliki tujuan untuk memberikan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai yang bermanfaat bagi individu.
Jenis pendidikan ini lebih fleksibel dibanding pendidikan formal, baik dari segi waktu, tempat, maupun metode, dan tidak selalu mengikuti kurikulum standar.
Kurikulum pendidikan non formal lebih fleksibel dan disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan peserta.
Fokusnya lebih kepada penguasaan keterampilan praktis atau pengetahuan spesifik yang bisa langsung diterapkan dalam kehidupan atau pekerjaan.
Salah satu contoh pendidikan non formal adalah kursus dan pelatihan, seperti kursus bahasa asing, pelatihan komputer, kursus menjahit, atau pelatihan kewirausahaan.
Program-program tersebut dirancang untuk memberikan keterampilan praktis yang bisa langsung digunakan.
Pendidikan non-formal menjadi alternatif yang penting bagi masyarakat yang tidak bisa mengikuti pendidikan formal, baik karena keterbatasan waktu, biaya, maupun kebutuhan khusus.
Selain itu, pendidikan non formal membantu menciptakan masyarakat yang lebih inklusif, di mana setiap orang memiliki kesempatan untuk belajar dan berkembang, terlepas dari latar belakang pendidikan formal mereka.
Perbedaan Pendidikan Formal dan Non Formal
Dari penjelasan di atas, terlihat jelas beberapa perbedaan antara pendidikan formal dan non formal. Berikut rinciannya!
Pendidikan formal memiliki struktur yang jelas dan kurikulum yang terstandarisasi. Kurikulum diatur oleh pemerintah dan disesuaikan dengan jenjangnya, mulai dari sekolah-sekolah dasar, menengah, hingga perguruan tinggi.
Proses belajar mengajar berlangsung di kelas dengan jadwal yang ditetapkan dan evaluasi dilakukan secara berkala melalui ujian.
Sementara pendidikan non formal lebih fleksibel dan tidak terikat oleh kurikulum baku. Jenis pendidikan ini bisa mencakup kursus, pelatihan kerja, atau lokakarya.
Tujuannya lebih spesifik, seperti keterampilan praktis, tanpa harus mengikuti jenjang atau standar formal tertentu. Contohnya adalah kursus bahasa asing, pelatihan komputer, atau kelas keterampilan.
Pendidikan formal berlangsung di lembaga pendidikan resmi seperti sekolah, akademi, atau universitas. Lingkungan belajar lebih formal dan diatur secara ketat dengan peraturan yang harus dipatuhi oleh peserta didik.
Sementara pendidikan non formal berlangsung di tempat yang lebih fleksibel, seperti pusat komunitas, lembaga pelatihan, atau bahkan online.
Setelah menyelesaikan pendidikan formal, peserta didik menerima sertifikat atau ijazah resmi yang diakui oleh negara atau institusi yang memiliki wewenang.
Sertifikasi ini digunakan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi atau mencari pekerjaan.
Sementara sertifikat pendidikan non formal tidak selalu diakui secara resmi oleh negara, meskipun bisa memiliki nilai bagi pengembangan keterampilan tertentu.
Merencanakan Pendidikan Anak
Cara merencanakan pendidikan anak adalah dengan menyiapkan dana yang dibutuhkan.
Saat ini, menyiapkan dana pendidikan bisa dilakukan dengan mudah. Kamu bisa memanfaatkan fitur Life Goals dari OCBC untuk keperluan ini.
Life Goals adalah fitur yang dibuat untuk membantu dalam mewujudkan tujuan keuangan, seperti pendidikan. Cara membuat Life Goals juga sangat mudah, kamu bisa mengikuti beberapa langkah berikut:
Kamu juga bisa mendapat reward hingga Rp125 Ribu dengan beli produk investasi Reksa Dana Berjangka (RDB)/beli Obligasi dan hubungkan ke Life Goals di OCBC mobile.
Informasi selengkapnya bisa kunjungi di sini!
Baca juga: Membuka Bisnis Travel Umroh, Syarat dan Modal yang Diperlukan