Adakah destinasi wisata di luar negeri yang bebas dari jebakan turis atau tourist trap? Mana saja jika ada?
Tourist trap merupakan bencana dalam liburan yang sebisa mungkin harus dihindari. Maka tak heran banyak sekali artikel dan konten di internet yang membahas tentang bagaimana cara menghindari tourist trap dan daftar destinasi yang termasuk jebakan.
Setiap wisatawan, termasuk kamu, pasti berekspektasi tinggi ketika berkunjung ke suatu destinasi wisata yang terkenal atau ikonik, terlebih di luar negeri.
Dalam ekspektasi, kamu membayangkan akan berfoto tanpa “bocor” karena ada orang lain yang masuk frame, menikmati makanan di restoran dengan pemandangan ikon tersebut, atau membawa pulang oleh-oleh khas dengan harga murah.
Namun ketika sadar bahwa semua ekspektasi itu tidak terwujud, kamu mungkin akan merasa kecewa. Lalu dalam kesempatan liburan berikutnya, kamu akan mencari dan memilih destinasi yang bebas dari tourist trap.
Baca juga: 4 Tourist Trap yang Perlu Dihindari saat Berlibur ke Kroasia
Pertanyaannya, memang ada destinasi wisata di dalam atau luar negeri yang bebas dari tourist trap?
Pada faktanya, semua destinasi wisata, apalagi yang menjadi ikon, pasti akan ada perasaan dalam dirimu yang merasa telah dijebak karena tidak sesuai ekspektasi.
Ya, pada dasarnya, rasa kecewa karena kunjungan tidak sesuai ekspektasi itu ya berasal dari dalam diri sendiri. Meskipun wajar jika kamu membayangkan hal-hal yang indah akan terjadi saat berkunjung.
Akan sulit mencari destinasi wisata yang benar-benar bebas dari tourist trap. Bahkan kota besar dengan pesona yang luar biasa seperti Paris saja juga ada yang disebut tourist trap.
Solusinya adalah kamu tetap harus realistis! Sadari bahwa bukan cuma kamu saja yang akan berlibur ke destinasi tersebut. Apalagi jika kamu berkunjung saat puncak musim libur, sudah pasti semua ekspektasimu untuk berlibur secara eksklusif itu tidak akan terwujud.
Selain itu, kamu juga bisa membaca dan menerapkan tips-tips tentang bagaimana menghindari tourist trap di suatu kawasan. Pertimbangkan pula untuk mengunjungi destinasi alternatif yang mungkin lebih sepi atau lebih autentik daripada destinasi ikonik.
Baca juga: 5 Tourist Trap Paling Umum di Amsterdam, Catat!
Ada beberapa destinasi wisata di dunia yang banyak disebut sebagai tourist trap, tapi tetap layak untuk dikunjungi. Berikut beberapa di antaranya, sebagaimana penjelasan dari seorang penulis Jordan Parker Erb, dilansir dari Insider.
Destinasi pertama yaitu Patung Liberty yang berada di New York, Amerika Serikat. Bagi sebagian orang, Patung Liberty mungkin dianggap sebagai tourist trap karena banyaknya orang yang berkunjung ke sana.
Namun jika dihayati secara sungguh-sungguh, kamu bisa mendapatkan banyak pengalaman berharga saat berkunjung ke sana.
Menurut Jordan, ketika berkunjung ke sana, kamu akan membayar tiket masuk dengan dua akses, yaitu ke Patung Liberty dan Ellis.
Di Patung Liberty, kamu bisa berkeliling sambil menikmati pemandangan menakjubkan di sekitarnya. Sementara di Pulau Ellis, kamu bisa menyaksikan museum sejarah imigran di Amerika Serikat.
Sudah menjadi rahasia umum, bahwa banyak orang yang menganggap Menara Eiffel sebagai tourist trap karena saking banyaknya orang yang berkunjung, ditambah restoran di sekitarnya tidak semua menyajikan makanan lokal yang autentik.
Namun demikian, Jordan menyebut Menara Eiffel tetap layak untuk dikunjungi. Memang naik ke atas menara bisa jadi bukan ide bagus karena antreannya yang panjang.
Sebagai gantinya, Jordan menyarankan pengunjung untuk membawa makanan dan menggelar tikar di taman sekitar yang menghadap ke menara langsung.
Pengunjung ke Maroko akan kesulitan untuk pergi tanpa mengunjungi medina, dan kota tua Marrakesh yang selalu menjadi pilihan utama. Akibatnya, tempat ini menjadi penuh sesak dengan pengunjung.
Namun demikian, ada cara lain untuk menikmati Marrakesh. Jordan menyarankan untuk ke alun-alun pusat, yaitu Jamaâ El Fna, yang penuh dengan pedagang, kios buah, restoran, dan artis dengan daya tariknya yang luar biasa.
Di luar Jamaâ El Fna terdapat labirin jalan sempit yang dipenuhi rumah, toko, dan masjid. Menurut Jordan, menjelajahi labirin ini juga merupakan cara lain untuk menikmati Marrakesh.
Baca juga: Deretan Tourist Trap di Jepang dan Alternatif Penggantinya
Perlu dipahami, tidak ada destinasi yang terbebas dari tourist trap, terutama jika kamu punya ekspektasi tinggi saat mengunjunginya. Maka cara yang paling tepat adalah menikmati destinasi itu dengan caramu sendiri.
Salah satu cara untuk bisa menikmati liburan adalah dengan membawa “kartu sakti” sebagai alat pembayaran. Caranya mudah, gunakan dua kartu wajib liburan dari OCBC, yaitu Nyala Global Debit dan Kartu Kredit 90°N OCBC!
Nyala Global Debit OCBC merupakan pilihan terbaik bagi kamu yang sedang liburan di Hong Kong. Kartu ini akan memudahkan setiap transaksi yang kamu lakukan, termasuk ketika menggunakan transportasi publik dan berbelanja.
Praktisnya kartu ini karena dilengkapi dengan fitur contactless. Fitur memungkinkan pengguna melakukan transaksi pembayaran hanya dengan menempel kartu, tanpa memasukkannya ke dalam mesin EDC dan PIN Transaksi.
Saat memegang kartu dengan fitur ini, kamu bisa melakukan transaksi tanpa PIN dengan jumlah akumulasi maksimal sebesar Rp1 Juta per transaksi per hari. Kamu baru akan diminta memasukkan PIN jika nominal transaksi sudah melebihi limit.
Jika kamu menemukan merchant yang tidak menerima cashless, kamu bisa bebas tarik tunai mata uang asing dengan Nyala Global Debit. Tarik tunai dengan Nyala Global Debit tidak dikenakan biaya sama sekali alias gratis pada ATM OCBC di Hong Kong, Singapura, dan Malaysia!
Dengan tarik tunai ini, kamu jadi tak perlu ke money changer untuk menukar mata uang. Nggak bikin repot, kan?
Selain bebas tarik tunai, Nyala Global Debit juga memungkinkan kamu untuk transaksi secara online maupun offline. Artinya, transaksi online atau offline akan langsung didebet dari rekening valas.
Hal ini lantaran Nyala Global Debit OCBC dilengkapi dengan 12 mata uang, yaitu IDR, USD, AUD, SGD, JPY, EUR, HKD, CHF, NZD, CAD, GBP, dan CNH. Semua transaksi yang dilakukan dengan 12 mata uang ini akan langsung didebit dan bebas konversi.
Cara mendapatkan kartu Nyala Global Debit OCBC ini sangat mudah. Kamu bisa mengajukannya melalui OCBC mobile lalu kamu tinggal datangi kantor cabang OCBC terdekat dan tukarkan kartu ATM/Debit Tanda 360 dengan Kartu Nyala Global Debit.
Sementara bagi kamu yang belum menjadi nasabah OCBC, bisa langsung membuka rekening OCBC melalui OCBC mobile dan nikmati semua kemudahannya.
Salah satu ciri yang membedakan adalah adanya logo Mastercard pada kartu milikmu. Jika kartu debit OCBC yang kamu pegang tidak berlogo 'Mastercard', maka itu adalah kartu biasa atau GPN. Namun jika ada, kamu berarti sudah memakai kartu Nyala Global Debit OCBC.
Sebagai catatan, fitur contactless pada kartu Nyala Global Debit OCBC hanya bisa digunakan di mesin EDC yang memang mendukung transaksi nirsentuh. Jika mesin EDC tidak mendukung, maka transaksi harus dilakukan secara manual dengan memasukkan kartu dan PIN Transaksi.
Kamu juga bisa menonaktifkan fitur contactless ketika sudah pulang dari Hong Kong. Cara mudah, datangi saja kantor cabang OCBC terdekat atau nonaktifkan melalui fitur Pengelolaan Kartu di OCBC mobile.
Baca juga: 7 Tips Liburan Ke Luar Negeri dengan Budget Hemat Tapi Seru
Kartu wajib liburan berikutnya adalah Kartu Kredit 90°N OCBC. Produk ini merupakan andalan saat traveling dengan keuntungan pengumpulan miles lebih cepat.
Ada beberapa keuntungan yang bisa kamu dapat dengan menggunakan Kartu Kredit 90°N OCBC, yaitu:
Selain beberapa keuntungan tersebut, Kartu Kredit 90°N OCBC juga merupakan kartu kredit serba digital melalui aplikasi OCBC mobile.
Artinya, banyak transaksi yang bisa kamu lakukan melalui aplikasi itu, mulai dari aktivasi, cairkan sisa limit kartu kredit, ubah transaksi jadi cicilan semua mudah melalui OCBC mobile.
Info lebih lengkap mengenai dua kartu itu bisa kamu dapatkan dengan klik link ini!
Baca juga: 6 Tips Backpacker ke Luar Negeri, Siapkan dari Sekarang!