Tourist trap atau jebakan yang menimpa para turis saat berwisata hampir bisa ditemukan di setiap kota. Berikut beberapa hal yang termasuk tourist trap di Paris, Prancis.
Paris merupakan salah satu kota dengan daya tarik wisata yang indah di dunia. Selain Menara Eiffel dan Museum Louvre yang melegenda, Paris juga dikenal sebagai pusat mode dunia.
Dengan berkunjung ke Paris, kamu bisa berburu produk ternama seperti Chanel, Dior, Saint Laurent, Hermes, hingga Louis Vuitton langsung dari tanah kelahirannya.
Meski demikian, Paris tetap sama seperti kota-kota besar lain dengan banyak trap yang perlu diwaspadai oleh para wisatawan yang berkunjung.
Baca juga: Begini Cara Menerima Transfer Uang dari Luar Negeri, Mudah!
Mencari tahu seluk beluk kota sebelum berkunjung merupakan langkah bijak yang bisa kamu lakukan. Anjuran ini berlaku untuk semua kota di dunia, tanpa terkecuali.
Selain itu lebih mengenal kota tersebut, informasi yang kamu dapat juga bisa membantu menghindarkan diri dari tourist trap yang ada di sana. Nah bagi kamu yang ingin ke Paris, berikut beberapa tourist trap yang perlu diwaspadai.
Semakin dekat dengan pusat atau ikon kota, maka potensi menjadi korban tourist trap semakin tinggi. Hal yang sama juga berlaku ketika kamu berkunjung ke tempat-tempat terkenal di Paris, seperti Menara Eiffel, Museum Louvre, Lukisan Mona Lisa, dan sebagainya.
Namun kamu juga perlu tahu bahwa kamu tidak sendirian. Ada banyak orang yang mengantre untuk menikmati tempat-tempat legenda ini.
Antrean yang harus kamu hadapi bisa saja sangat panjang. Selain itu, kamu mungkin akan menyaksikan lukisan legenda itu di tengah kerumunan orang, sehingga mustahil mendapatkan gambar eksklusif.
Tapi apa alternatifnya? Tentu saja ada. Kamu bisa menyaksikan pemandangan indah Menara Eiffel dan seluruh kota Paris dari atas seperti Menara Montparnasse dan Arc de Triomphe.
Atau juga memilih salah satu galeri dan museum Paris yang lebih kecil (namun tidak kalah menarik), termasuk yang didedikasikan untuk karya maestro Rodin dan Picasso.
Paris juga dikenal dengan makanan yang nikmat dan tidak boleh dilewatkan. Namun masalahnya, ada banyak restoran di Paris yang berlomba-lomba memikat wisatawan, dan sebagiannya tidak menyajikan makanan otentik.
Bagaimana cara mengenali restoran “sembrono” di Paris ini? Berikut beberapa tanda yang bisa kamu identifikasi:
Baca juga: Cek Wisata Adalah: Pengertian, Manfaat, dan Karakteristiknya
Souvenir menjadi buah tangan yang sering diburu turis saat berkunjung ke Paris, mulai dari replika Menara Eiffel, gantungan kunci Mona Lisa, dan sebagainya.
Gayung bersambut, kamu bisa menemukan banyak toko yang menjajakan souvenir semacam itu di dekat tempat-tempat ikonik itu. Namun kamu juga harus siap dengan harganya yang mahal!
Cara paling ampuh untuk mengatasinya tentu saja dengan menawar harga yang diajukan penjual. Selain itu, jangan malas untuk mencari toko lain yang menawarkan harga terjangkau, biasanya berada di pinggiran kota.
Paris adalah kota yang sangat aman bagi wisatawan, namun seperti halnya kota wisata lainnya, ada baiknya kamu waspada terhadap penipuan yang umum terjadi.
Tidak mengherankan jika sebagian besar kejahatan terhadap wisatawan terjadi di sekitar tempat-tempat terkenal seperti Louvre, Notre-Dame, dan Menara Eiffel.
Mengapa? Ya, kerumunan besar membuat target lebih mudah dan jalan keluar yang lebih lancar bagi para pencopet, yang kemungkinan besar sudah hafal dengan seluk-beluk kota.
Kamu juga perlu berhati-hati terhadap siapa pun yang mendekat untuk meminta petunjuk arah, 'tidak sengaja' menabrak dan menumpahkan minumannya ke kamu, atau mendekat di jalan dengan membawa pernak-pernik untuk dijual.
Dengan kata lain, membiarkan orang asing terlalu dekat denganmu di tempat-tempat wisata utama di Paris bisa saja menjadi petaka. Maka kewaspadaan harus selalu ditingkatkan!
Baca juga: 10 Tips Liburan Hemat yang Tetap Seru & Menyenangkan
Selain daftar tersebut, tourist trap di Paris juga beroperasi pada metode pembayaran. Misalnya pembayaran cash, yaitu dengan tidak menyediakan uang kembalian.
Jika kembaliannya sedikit, mungkin tidak terasa. Namun jika kondisi itu terus berulang, lama-lama uang yang kamu miliki akan habis juga.
Nah untuk itu kamu perlu mengantisipasinya dengan pembayaran nontunai sehingga tidak perlu ada kembalian. Pastikan kamu belanja di tempat-tempat yang menyediakan metode pembayaran ini agar tidak menjadi korban tourist trap.
Selain itu, kamu juga perlu alat pembayaran yang praktis untuk menghadirkan kenyamanan bagi dirimu sendiri dan orang lokal di sekitarmu, serta menghindari diri dari jebakan.
Caranya gimana? Gunakan dua kartu wajib liburan dari OCBC, yaitu Nyala Global Debit dan Kartu Kredit 90°N OCBC!
Nyala Global Debit OCBC merupakan pilihan terbaik bagi kamu yang sedang liburan. Kartu ini akan memudahkan setiap transaksi yang kamu lakukan, termasuk ketika menggunakan transportasi publik dan berbelanja.
Praktisnya kartu ini karena dilengkapi dengan fitur contactless. Fitur memungkinkan pengguna melakukan transaksi pembayaran hanya dengan menempel kartu, tanpa memasukkannya ke dalam mesin EDC dan PIN Transaksi.
Saat memegang kartu dengan fitur ini, kamu bisa melakukan transaksi tanpa PIN dengan jumlah akumulasi maksimal sebesar Rp1 Juta per transaksi per hari. Kamu baru akan diminta memasukkan PIN jika nominal transaksi sudah melebihi limit.
Jika kamu menemukan merchant yang tidak menerima cashless, kamu juga bisa bebas tarik tunai mata uang asing dengan Nyala Global Debit. Tarik tunai dengan Nyala Global Debit tidak dikenakan biaya sama sekali alias gratis pada ATM OCBC di Hong Kong, Singapura, dan Malaysia!
Dengan tarik tunai ini, kamu jadi tak perlu ke money changer untuk menukar mata uang. Nggak bikin repot, kan?
Selain bebas tarik tunai, Nyala Global Debit juga memungkinkan kamu untuk transaksi secara online maupun offline. Artinya, transaksi online atau offline akan langsung didebit dari rekening valas.
Hal ini lantaran Nyala Global Debit OCBC dilengkapi dengan 12 mata uang, yaitu IDR, USD, AUD, SGD, JPY, EUR, HKD, CHF, NZD, CAD, GBP, dan CNH. Semua transaksi yang dilakukan dengan 12 mata uang ini akan langsung didebit dan bebas konversi.
Cara mendapatkan kartu Nyala Global Debit OCBC ini sangat mudah bagi kamu yang sudah menjadi nasabah OCBC. Kamu tinggal datangi kantor cabang OCBC terdekat dan tukarkan kartu ATM/Debit Tanda 360 dengan Kartu Nyala Global Debit.
Sementara bagi kamu yang belum menjadi nasabah OCBC, bisa langsung membuka rekening OCBC melalui OCBC mobile dan nikmati semua kemudahannya.
Salah satu ciri yang membedakan adalah adanya logo Mastercard pada kartu milikmu. Jika kartu debit OCBC yang kamu pegang tidak berlogo 'Mastercard', maka itu adalah kartu biasa atau GPN. Namun jika ada, kamu berarti sudah memakai kartu Nyala Global Debit OCBC.
Sebagai catatan, fitur contactless pada kartu Nyala Global Debit OCBC hanya bisa digunakan di mesin EDC yang memang mendukung transaksi nirsentuh. Jika mesin EDC tidak mendukung, maka transaksi harus dilakukan secara manual dengan memasukkan kartu dan PIN Transaksi.
Kamu juga bisa menonaktifkan fitur contactless ketika sudah pulang liburan. Cara mudah, datangi saja kantor cabang OCBC terdekat atau nonaktifkan melalui fitur Pengelolaan Kartu di OCBC mobile.
Baca juga: 7 Tips Liburan Ke Luar Negeri dengan Budget Hemat Tapi Seru
Kartu wajib liburan berikutnya adalah Kartu Kredit 90°N OCBC. Produk ini merupakan andalan saat traveling dengan keuntungan pengumpulan miles lebih cepat.
Ada beberapa keuntungan yang bisa kamu dapat dengan menggunakan Kartu Kredit 90°N OCBC, yaitu:
Selain beberapa keuntungan tersebut, Kartu Kredit 90°N OCBC juga merupakan kartu kredit serba digital melalui aplikasi OCBC mobile.
Artinya, banyak transaksi yang bisa kamu lakukan melalui aplikasi itu, mulai dari aktivasi, cairkan sisa limit kartu kredit, ubah transaksi jadi cicilan semua mudah melalui OCBC mobile.
Info lebih lengkap mengenai dua kartu itu bisa kamu dapatkan dengan klik link ini!
Baca juga: 6 Tips Backpacker ke Luar Negeri, Siapkan dari Sekarang!