Beberapa destinasi terkenal di Jepang ternyata tidak seindah yang dipromosikan dan bahkan termasuk tourist trap. Apa saja?
Jepang merupakan salah satu negara tujuan wisata yang menawarkan banyak atraksi menarik, unik, dan ikonik. Kamu bisa merasakan sensasi tradisional hingga modern saat berada di sana.
Sebagai contoh, jika kamu ingin jalan-jalan dengan nuansa tenang dan dikelilingi kuil-kuil kuno, maka Kyoto merupakan pilihan tepat. Sementara jika kamu ingin jalan-jalan dengan nuansa modern, ibu kota Jepang, Tokyo adalah jawabannya.
Namun demikian, tempat-tempat ikonik di Jepang bisa saja sangat ramai sehingga kamu tidak bisa benar-benar menikmatinya. Alhasil, kamu tidak akan puas karena harus berjibaku dengan banyak wisatawan lain dan merasa terjebak karena mengunjungi tempat tersebut.
Baca juga: 8 Tips Liburan ke Jepang, Terjangkau Tapi Tetap Seru!
Kebudayaan dan peradaban Jepang yang luar biasa tentu sangat sayang jika dinikmati dengan penuh sesak. Akibatnya, kamu tidak akan mendapatkan gambaran yang utuh bagaimana pola hidup masyarakat Jepang hingga menjadi salah satu negara top di dunia.
Namun tenang, beberapa tempat ikonik yang cenderung penuh sesak itu memiliki alternatif yang bisa kamu kunjungi. Berikut beberapa di antaranya.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa Kyoto merupakan salah satu magnet wisata utama di Jepang. Namun tempat ini seringkali penuh sesak sehingga kamu bisa saja tidak mendapat pengalaman yang menyenangkan.
Begitu pula dengan Gion yang menjadi ikon di Kyoto. Ketika ke sini, kamu juga akan berhadapan dengan banyak orang untuk sekadar menikmati suasananya saja.
Daripada berdesakan di Kyoto, kamu bisa mempertimbangkan Kanazawa di Prefektur Ishikawa. Secara historis, Kanazawa cukup menyaingi Kyoto sehingga mendapat julukan “Kyoto Kecil”.
Distrik Higashi Chaya di Kanazawa mencerminkan Gion di Kyoto dalam banyak hal, dengan bangunan kayu yang dilestarikan dengan indah berjejer di jalanan, dan geisha berakar pada warisan budaya kota.
Bagi kamu yang ingin menikmati suasana kastil sejak zaman samurai, Kastil Osaka mungkin menjadi top of mind. Memang, kastil ini sudah ada sejak berabad-abad lalu, namun sudah mengalami rekonstruksi sehingga sudah tidak otentik.
Sebagai gantinya, kamu perlu melakukan perjalanan ke Prefektur Hyogo untuk mengunjungi Kastil Himeji. Di sini, kamu bisa menyaksikan arsitektur masa lalu Jepang yang masih berdiri kokoh meski usianya sudah terlampau tua.
Baca juga: Ini 10 Tips Liburan Musim Dingin di Jepang Agar Tetap Hemat
Asakusa merupakan tempat yang memadukan landmark bersejarah dengan bangunan modern. Kamu bisa melihat masa lalu Jepang melalui Kuil Sensoji, dengan menumpang pada SkyTree modern.
Namun, Asakusa merupakan salah satu distrik paling ramai di Tokyo. Kamu mungkin harus antre berjam-jam untuk naik ke SkyTree dan kerumunan orang di Sensoji bisa membuatmu kewalahan.
Jika kamu ingin menyaksikan perpaduan tradisi dan modernitas Jepang dengan nuansa yang lebih tenang, maka Kuil Nezu di Bunkyo, Tokyo bisa menjadi alternatif yang tepat.
Kuil Shinto yang bersejarah ini, dengan suasana tenang dan arsitektur tradisionalnya, sudah ada sejak satu milenium lalu, menjadikannya salah satu kuil tertua di Tokyo. Kuil Nezu sangat terkenal dengan taman azaleanya yang indah, yang mekar dengan subur di bulan April dan Mei.
Disneyland Tokyo memang menawarkan daya tarik keajaiban Disney di Jepang. Hal ini mungkin tidak cocok bagi semua orang yang mencari pengalaman taman hiburan khas Jepang.
Namun daya tarik taman ini sebenarnya sama saja dengan yang ada di Disney lainnya di seluruh dunia. Selain itu, tempat ini juga sering kali penuh sesak dengan antrean pengunjung yang mengular. Yakin mau ke sana?
Jika yang kamu cari adalah taman otentik Jepang, maka Huis Ten Bosch di Prefektur Nagasaki merupakan jawaban yang lebih tepat ketimbang Disneyland.
Huis Ten Bosch dirancang dengan cermat untuk meniru kota Belanda, sebuah penghormatan terhadap hubungan perdagangan bersejarah Nagasaki dengan Belanda.
Sebagai taman hiburan terbesar di Jepang, Huis Ten Bosch menawarkan perpaduan atraksi yang beragam, mulai dari museum seni dan wahana VR mutakhir hingga permainan dinosaurus augmented reality. Inovasinya meluas ke hotel yang dikelola oleh staf robot.
Baca juga: Cara Naik Kereta di Jepang dan Cara Membeli Tiketnya
Selain tempat-tempat tersebut yang bisa jadi tak seindah promosinya, tourist trap di Jepang juga beroperasi pada metode pembayaran. Misalnya pembayaran cash, yaitu dengan tidak menyediakan uang kembalian.
Jika kembaliannya sedikit, mungkin tidak terasa. Namun jika kondisi itu terus berulang, lama-lama uang yang kamu miliki akan habis juga.
Nah untuk itu kamu perlu mengantisipasinya dengan pembayaran nontunai sehingga tidak perlu ada kembalian. Pastikan kamu belanja di tempat-tempat yang menyediakan metode pembayaran ini agar tidak menjadi korban tourist trap.
Selain itu, kamu juga perlu alat pembayaran yang praktis untuk menghadirkan kenyamanan bagi dirimu sendiri dan orang lokal di sekitarmu, serta menghindari diri dari jebakan.
Caranya gimana? Gunakan dua kartu wajib liburan dari OCBC, yaitu Nyala Global Debit dan Kartu Kredit 90°N OCBC!
Nyala Global Debit OCBC merupakan pilihan terbaik bagi kamu yang sedang liburan. Kartu ini akan memudahkan setiap transaksi yang kamu lakukan, termasuk ketika menggunakan transportasi publik dan berbelanja.
Praktisnya kartu ini karena dilengkapi dengan fitur contactless. Fitur memungkinkan pengguna melakukan transaksi pembayaran hanya dengan menempel kartu, tanpa memasukkannya ke dalam mesin EDC dan PIN Transaksi.
Saat memegang kartu dengan fitur ini, kamu bisa melakukan transaksi tanpa PIN dengan jumlah akumulasi maksimal sebesar Rp1 Juta per transaksi per hari. Kamu baru akan diminta memasukkan PIN jika nominal transaksi sudah melebihi limit.
Jika kamu menemukan merchant yang tidak menerima cashless, kamu juga bisa bebas tarik tunai mata uang asing dengan Nyala Global Debit. Tarik tunai dengan Nyala Global Debit tidak dikenakan biaya sama sekali alias gratis pada ATM OCBC di Hong Kong, Singapura, dan Malaysia!
Dengan tarik tunai ini, kamu jadi tak perlu ke money changer untuk menukar mata uang. Nggak bikin repot, kan?
Selain bebas tarik tunai, Nyala Global Debit juga memungkinkan kamu untuk transaksi secara online maupun offline. Artinya, transaksi online atau offline akan langsung didebet dari rekening valas.
Hal ini lantaran Nyala Global Debit OCBC dilengkapi dengan 12 mata uang, yaitu IDR, USD, AUD, SGD, JPY, EUR, HKD, CHF, NZD, CAD, GBP, dan CNH. Semua transaksi yang dilakukan dengan 12 mata uang ini akan langsung didebit dan bebas konversi.
Cara mendapatkan kartu Nyala Global Debit OCBC ini sangat mudah bagi kamu yang sudah menjadi nasabah OCBC. Kamu tinggal datangi kantor cabang OCBC terdekat dan tukarkan kartu ATM/Debit Tanda 360 dengan Kartu Nyala Global Debit.
Sementara bagi kamu yang belum menjadi nasabah OCBC, bisa langsung membuka rekening OCBC melalui OCBC mobile dan nikmati semua kemudahannya.
Salah satu ciri yang membedakan adalah adanya logo Mastercard pada kartu milikmu. Jika kartu debit OCBC yang kamu pegang tidak berlogo 'Mastercard', maka itu adalah kartu biasa atau GPN. Namun jika ada, kamu berarti sudah memakai kartu Nyala Global Debit OCBC.
Sebagai catatan, fitur contactless pada kartu Nyala Global Debit OCBC hanya bisa digunakan di mesin EDC yang memang mendukung transaksi nirsentuh. Jika mesin EDC tidak mendukung, maka transaksi harus dilakukan secara manual dengan memasukkan kartu dan PIN Transaksi.
Kamu juga bisa menonaktifkan fitur contactless ketika sudah pulang dari Hong Kong. Cara mudah, datangi saja kantor cabang OCBC terdekat atau nonaktifkan melalui fitur Pengelolaan Kartu di OCBC mobile.
Baca juga: 7 Tips Liburan Ke Luar Negeri dengan Budget Hemat Tapi Seru
Kartu wajib liburan berikutnya adalah Kartu Kredit 90°N OCBC. Produk ini merupakan andalan saat traveling dengan keuntungan pengumpulan miles lebih cepat.
Ada beberapa keuntungan yang bisa kamu dapat dengan menggunakan Kartu Kredit 90°N OCBC, yaitu:
Selain beberapa keuntungan tersebut, Kartu Kredit 90°N OCBC juga merupakan kartu kredit serba digital melalui aplikasi OCBC mobile.
Artinya, banyak transaksi yang bisa kamu lakukan melalui aplikasi itu, mulai dari aktivasi, cairkan sisa limit kartu kredit, ubah transaksi jadi cicilan semua mudah melalui OCBC mobile.
Info lebih lengkap mengenai dua kartu itu bisa kamu dapatkan dengan klik link ini!
Baca juga: 6 Tips Backpacker ke Luar Negeri, Siapkan dari Sekarang!