Halaman yang Anda Cari Tidak Tersedia
Halaman yang Anda Cari Tidak Tersedia
Ada beberapa tradisi di Singapura yang bisa menjadi alternatif untuk dikunjungi saat berwisata ke sana. Yuk, simak!
Ketika bicara tentang berlibur ke Singapura, hampir semua wisatawan pasti akan menjadwalkan kunjungan ke tempat-tempat wisata terkenal seperti Marina Bay Sands, Pulau Sentosa, dan Orchard Road.
Padahal Singapura bukan hanya tentang tempat-tempat tersebut. Negara kecil dengan perekonomian yang kuat ini juga punya banyak tradisi dan budaya, yang bisa menjadi alternatif untuk dikunjungi dan dirasakan sensasinya.
Baca juga: 10 Tips Liburan Hemat yang Tetap Seru & Menyenangkan
Singapura adalah negara kepulauan kecil yang terletak di area maritim Asia Tenggara, tepatnya di ujung selatan negara Malaysia. Singapura sejak abad ke-13 telah menjadi pusat perdagangan berkat lokasinya tersebut.
Wilayah ini terus mengalami perkembangan, dan puncaknya saat Sir Stamford Raffles mengembangkan kota kecil itu menjadi pos perdagangan yang ramai bagi British East India Company.
Ekonomi yang bertumbuh membuat para migran dari berbagai belahan Asia berbondong-bondong datang ke kota ini, membawa serta budaya dan tradisi mereka sendiri.
Akulturasi budaya ini turut membentuk Singapura modern, dan menjadi warisan budaya yang kaya serta wajib dieksplorasi. Berikut beberapa tradisi di Singapura yang bisa dinikmati saat berwisata.
Nanyin, yang berarti 'suara selatan' dalam bahasa China, adalah jenis musik klasik yang berasal lebih dari 2.000 tahun yang lalu di provinsi Fujian, China. Musik ini dibawa ke Singapura oleh para pekerja migran dan masih hidup hingga saat ini.
Konser musik Nanyin adalah bagian integral dari sejarah dan identitas China, sehingga telah dimasukkan dalam Daftar Warisan Budaya Tak Benda Kemanusiaan UNESCO.
Berbagai upaya telah dilakukan untuk melestarikan dan mempromosikannya, dan saat ini, kamu bisa menikmati perpaduan yang antara artis-artis muda yang menampilkan musik unik ini bersama para veteran.
Saat mengunjungi Singapura, tidak ada cara yang lebih baik untuk mengapresiasi bentuk seni kuno ini dengan menghadiri konser Nanyin.
Pertunjukan rutin berlangsung di berbagai lokasi di seluruh kota. Jika beruntung, Anda bisa menyaksikan pertunjukan langsung di dalam kuil Hokkien tertua di Singapura, Thian Hock Keng.
Sebelum Singapura memiliki bangunan tempat tinggal modern, banyak penduduknya yang tinggal di kampung atau desa. Rumah-rumah di sana biasanya dibangun dengan menggunakan atap kayu dan seng, serta jarak yang rapat.
Kondisi itu membuat penduduk desa sering kali berhubungan erat satu sama lain, sehingga menjalin hubungan yang mendalam dan bermakna. Hal ini memunculkan istilah ‘semangat kampung’, yang pada dasarnya berarti rasa kohesi sosial.
Ketika Singapura tumbuh dan kehabisan lahan, desa-desa ini dihancurkan untuk dijadikan blok apartemen. Saat ini, hanya ada dua kampung yang masih bertahan di Singapura.
Untuk menikmati suasana kampung di Singapura, kamu bisa berkunjung ke Pulau Ubin. Caranya mudah, cukup sampaikan saja kepada tour guide bahwa kamu ingin ke Pulau Ubin dan mereka akan mengantarkan.
Ketika penduduk Singapura pindah ke apartemen, anak-anak kehilangan tempat bermain favorit mereka akibat proses tersebut.
Menyadari kebutuhan untuk menyediakan lingkungan yang aman dan menyenangkan bagi anak-anak, taman bermain dibangun di antara kawasan perumahan.
Salah satu taman bermain yang paling berbeda dan bertahan adalah di Toa Payoh, yang berbentuk naga.
Tempat ini terbuka untuk umum dan telah ditetapkan sebagai situs warisan, sehingga membuat tradisi Singapura yang sangat digemari ini tetap hidup untuk dinikmati oleh pengunjung.
Singapura adalah negara yang terdiri dari banyak ras yang berbeda dengan tradisi dan dialek unik yang masing-masing. Ras inti di sana adalah Tionghoa, Melayu, India, dan Eurasia.
Sebagai hasil dari keberagaman Singapura, bahasa unik yang memadukan bahasa-bahasa dari masing-masing kelompok ini mulai bermunculan. Bahasa unik itu disebut dengan istilah Singlish.
Berkunjung ke Singapura bisa kamu manfaatkan untuk belajar bahasa Singlish ini. Kamu bisa langsung praktik dengan berbincang bersama orang yang kamu temui.
Baca juga: 8 Tips Liburan ke Jepang, Terjangkau Tapi Tetap Seru!
Itulah beberapa tradisi di Singapura yang perlu kamu ketahui dan bisa menjadi destinasi saat berkunjung ke sana.
Selain itu, menjadi warlok saat berlibur di Singapura juga bisa kamu lakukan dengan menggunakan alat pembayaran yang praktis saat bertransaksi.
Alat pembayaran yang praktis ini sangat penting untuk menghadirkan kenyamanan bagi dirimu sendiri dan orang lokal di sekitarmu.
Caranya gimana? Gunakan dua #KartuWajibLiburan dari OCBC, yaitu Nyala Global Debit dan Kartu Kredit 90°N OCBC!
Nyala Global Debit OCBC merupakan pilihan terbaik bagi kamu yang sedang liburan di Singapura. Kartu ini akan memudahkan setiap transaksi yang kamu lakukan, termasuk ketika menggunakan transportasi publik dan berbelanja.
Praktisnya kartu ini karena dilengkapi dengan fitur contactless. Fitur memungkinkan pengguna melakukan transaksi pembayaran hanya dengan menempel kartu, tanpa memasukkannya ke dalam mesin EDC dan PIN Transaksi.
Saat memegang kartu dengan fitur ini, kamu bisa melakukan transaksi tanpa PIN dengan jumlah akumulasi maksimal sebesar Rp1 Juta per transaksi per hari. Kamu baru akan diminta memasukkan PIN jika nominal transaksi sudah melebihi limit.
Jika kamu menemukan merchant yang tidak menerima cashless, kamu juga bisa bebas tarik tunai mata uang asing dengan Nyala Global Debit. Tarik tunai dengan Nyala Global Debit tidak dikenakan biaya sama sekali alias gratis pada ATM OCBC di Hong Kong, Singapura, dan Malaysia!
Dengan tarik tunai ini, kamu jadi tak perlu ke money changer untuk menukar mata uang. Nggak bikin repot, kan?
Selain bebas tarik tunai, Nyala Global Debit juga memungkinkan kamu untuk transaksi secara online maupun offline. Artinya, transaksi online atau offline akan langsung didebet dari rekening valas.
Hal ini lantaran Nyala Global Debit OCBC dilengkapi dengan 12 mata uang, yaitu IDR, USD, AUD, SGD, JPY, EUR, HKD, CHF, NZD, CAD, GBP, dan CNH. Semua transaksi yang dilakukan dengan 12 mata uang ini akan langsung didebit dan bebas konversi.
Cara mendapatkan kartu Nyala Global Debit OCBC ini sangat mudah bagi kamu yang sudah menjadi nasabah OCBC. Kamu tinggal datangi kantor cabang OCBC terdekat dan tukarkan kartu ATM/Debit Tanda 360 dengan Kartu Nyala Global Debit.
Sementara bagi kamu yang belum menjadi nasabah OCBC, bisa langsung membuka rekening OCBC melalui OCBC mobile dan nikmati semua kemudahannya.
Salah satu ciri yang membedakan adalah adanya logo Mastercard pada kartu milikmu. Jika kartu debit OCBC yang kamu pegang tidak berlogo 'Mastercard', maka itu adalah kartu biasa atau GPN. Namun jika ada, kamu berarti sudah memakai kartu Nyala Global Debit OCBC.
Sebagai catatan, fitur contactless pada kartu Nyala Global Debit OCBC hanya bisa digunakan di mesin EDC yang memang mendukung transaksi nirsentuh. Jika mesin EDC tidak mendukung, maka transaksi harus dilakukan secara manual dengan memasukkan kartu dan PIN Transaksi.
Baca juga: Cuma 50 Menit, Ini Cara Pergi ke Singapura dari Batam Naik Feri
Kartu wajib liburan berikutnya adalah Kartu Kredit 90°N OCBC. Produk ini merupakan andalan saat traveling dengan keuntungan pengumpulan miles lebih cepat.
Ada beberapa keuntungan yang bisa kamu dapat dengan menggunakan Kartu Kredit 90°N OCBC, yaitu:
Selain beberapa keuntungan tersebut, Kartu Kredit 90°N OCBC juga merupakan kartu kredit serba digital melalui aplikasi OCBC mobile.
Artinya, banyak transaksi yang bisa kamu lakukan melalui aplikasi itu, mulai dari aktivasi, cairkan sisa limit kartu kredit, ubah transaksi jadi cicilan semua mudah melalui OCBC mobile.
Info lebih lengkap mengenai dua kartu itu bisa kamu dapatkan dengan klik link ini!
Baca juga: 5 Tempat Belanja Oleh-Oleh di Singapura & Tips Hematnya
