Dampak negatif IPTEK di bidang ekonomi dapat membuat stabilitas ekonomi turun.
Meski membawa banyak perubahan positif dalam berbagai sektor, ternyata ada beberapa dampak negatif IPTEK di bidang ekonomi yang perlu diperhatikan.
Dalam konteks ekonomi, perkembangan IPTEK telah memengaruhi bagaimana mekanisme pasar, pemanfaatan sumber daya ekonomi, hingga perkembangan bisnis.
Mari pahami apa saja dampak negatif IPTEK di bidang ekonomi selengkapnya dalam artikel berikut ini.
Pada dasarnya, peran ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) semakin penting dalam transformasi ekonomi suatu negara, terutama di era globalisasi seperti saat ini.
Namun, seperti mata pisau, kemajuan IPTEK juga memiliki dampak negatif yang perlu diperhatikan.
Adapun beberapa pengaruh negatif kemajuan IPTEK di bidang ekonomi, antara lain yaitu:
Salah satu dampak negatif IPTEK di bidang ekonomi yang paling mencolok adalah peningkatan budaya konsumtif.
Kemajuan teknologi, terutama dalam e-commerce dan media sosial, telah membuat konsumen semakin tergoda untuk membeli barang dan jasa.
Hal ini telah memicu dorongan untuk konsumsi yang lebih besar. Masyarakat sering kali merasa tergoda untuk membeli barang-barang yang sebenarnya tidak mereka butuhkan.
Fenomena ini juga diperparah oleh iklan dan promosi yang agresif, yang memanfaatkan data pengguna untuk mengarahkan iklan kepada konsumen potensial.
Budaya konsumtif yang semakin kuat ini dapat mengarah pada pemborosan dan ketidakstabilan keuangan pribadi.
Sebab, banyak orang terjebak dalam jerat utang akibat membeli barang-barang yang sebenarnya mereka tidak mereka.
Dalam jangka panjang, hal ini juga berdampak negatif pada ekonomi makro, karena konsumsi yang berlebihan dapat mengakibatkan inflasi dan ketidakstabilan ekonomi.
Perkembangan teknologi juga telah mengubah dinamika kekuasaan dalam mekanisme ekonomi. Pasar, terutama pasar finansial, semakin memiliki kuasa besar dalam menentukan kebijakan ekonomi suatu negara.
Teknologi telah memberikan akses yang lebih cepat dan mudah ke pasar global, sehingga spekulan dan investor dapat dengan cepat merespons berita atau peristiwa ekonomi.
Dalam hal ini, dampak negatif IPTEK di bidang ekonomi yang dapat dilihat adalah munculnya fluktuasi yang sangat cepat dalam nilai tukar mata uang, harga saham, dan komoditas, yang pada gilirannya dapat memengaruhi stabilitas ekonomi suatu negara.
Meskipun IPTEK telah meningkatkan kemajuan ekonomi secara keseluruhan, ternyata dampaknya tidak selalu merata di masyarakat.
Adapun salah satu dampak negatif IPTEK di bidang ekonomi adalah adanya kesenjangan sosial yang tinggi.
Masyarakat yang kurang memiliki akses ke IPTEK akan cenderung tertinggal dalam persaingan ekonomi
Hal ini tentunya dapat memperburuk kesenjangan ekonomi, di mana kelompok yang lebih kaya semakin kaya, sementara kelompok yang lebih miskin terus merosot.
Baca juga: Ekonomi Digital: Pengertian, Manfaat, dan Contohnya
Salah satu pengaruh negatif kemajuan IPTEK di bidang ekonomi yang sering terjadi adalah dominasi ekonomi oleh pihak asing.
Perusahaan multinasional, terutama yang berbasis di negara maju, sering kali mendominasi pasar dalam sektor tertentu.
Mereka dapat dengan mudah menguasai sektor ekonomi suatu negara dan mengontrol pasokan barang dan layanan.
Dalam jangka panjang, hal ini tentu dapat mengancam kemandirian ekonomi suatu negara dan menyulitkan perkembangan bisnis lokal.
Tak hanya itu, pemerintah juga sering kali harus menghadapi tekanan dari perusahaan-perusahaan asing yang memiliki kekuatan ekonomi yang besar.
Pada kesimpulannya, dampak negatif ini dapat mengurangi kedaulatan ekonomi suatu negara.
Perkembangan teknologi telah memungkinkan eksploitasi sumber daya alam yang lebih besar. Walau sebetulnya dapat menghasilkan pendapatan ekonomi yang signifikan bagi suatu negara, di sisi lain, hal ini juga dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan yang serius.
Pasalnya, penggunaan teknologi modern dalam industri pertambangan, perkebunan, dan perikanan sering kali tidak berkelanjutan dan merusak ekosistem alam.
Akibatnya, sumber daya alam yang semestinya digunakan dengan bijak untuk kepentingan jangka panjang, malah menjadi sasaran eksploitasi demi keuntungan ekonomi yang cepat.
Otomatisasi dan perkembangan teknologi canggih juga dapat membawa dampak negatif pada lapangan pekerjaan.
Banyak pekerjaan yang awalnya dilakukan oleh manusia sekarang dapat digantikan oleh mesin dan otomatisasi.
Sebagai contoh, banyak pekerja pabrik yang kehilangan pekerjaannya karena tergantikan oleh mesin yang dapat melaksanakan tugas-tugas produksi secara lebih cepat dan efisien.
Hal ini tentunya dapat mengakibatkan kenaikan tingkat pengangguran, terutama di sektor-sektor yang terpengaruh oleh otomatisasi.
Dengan meningkatnya akses ke pasar global melalui internet, produk lokal sering kali sulit bersaing dengan brand luar yang memiliki daya saing lebih tinggi.
Produk-produk dari luar negeri seringkali dianggap lebih modern, lebih baik dalam kualitas, atau lebih bergengsi.
Meski terkesan sepele, hal ini sebetulnya dapat mengancam kelangsungan bisnis lokal dan mengakibatkan kerugian ekonomi.
Dampak negatif IPTEK di bidang ekonomi juga dapat terlihat dalam meningkatnya kejahatan ekonomi yang semakin masif.
Dengan adanya teknologi informasi, kejahatan seperti pencurian identitas, penipuan online, dan pencucian uang dapat terjadi secara lebih mudah.
Kejahatan ekonomi ini tentu dapat merugikan individu, perusahaan, dan perekonomian negara secara keseluruhan.
Tak hanya itu, jika ditelaah lebih lanjut, peningkatan kejahatan ekonomi juga dapat memicu kenaikan biaya penegakan hukum dan keamanan siber yang harus dikeluarkan oleh negara.
Itu dia beberapa dampak negatif IPTEK di bidang ekonomi yang perlu diperhatikan. Pada dasarnya, IPTEK dapat menjadi alat yang kuat untuk mencapai kemajuan ekonomi jika dikelola dengan bijak dan bertanggung jawab.
Adapun salah satu contoh dampak positif IPTEK adalah adanya aplikasi OCBC mobile, yang hadir sebagai solusi dari berbagai kebutuhan keuangan digital inovatif untuk melayani nasabah.
OCBC mobile menyediakan beragam layanan mulai dari menabung, manajemen aset, investasi reksadana, e-wallet, hingga jual beli valuta asing.
Jadi, dengan 1 aplikasi saja, Sobat OCBC sudah bisa menikmati kemudahan akses layanan keuangan, peningkatan efisiensi, hingga pengelolaan keuangan yang lebih simpel dan efektif.
Tak hanya itu, Sobat OCBC juga bisa menggunakan layanan Life Goals dari OCBC yang tersedia di OCBC mobile.
Layanan ini dapat membantu Sobat OCBC menghitung kebutuhan dana, memilih produk investasi yang sesuai, dan memantau kesiapan finansial untuk mencapai Life Goals. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, capai Life Goals bersama OCBC sekarang juga!
Baca juga: Apa Itu Imported Inflation? Pengertian, Jenis, dan Contohnya