Kontrak berjangka adalah produk perjanjian untuk transaksi aset di masa depan.
Kontrak berjangka adalah perjanjian yang dibuat oleh kedua belah pihak dalam transaksi aset berupa komoditas di masa depan.
Namun, biasanya penetapan uang komoditas akan ditentukan sejak awal saat kesepakatan dibuat.
Nantinya, kedua belah pihak akan mendapatkan sejumlah hak dan kewajiban yang perlu dipatuhi keduanya.
Nah, jika Sobat OCBC NISP ingin mengetahui contoh kontrak berjangka serta jenis-jenisnya, simak informasi selengkapnya melalui artikel ini, ya!
Futures contract atau kontrak berjangka adalah suatu produk berupa perjanjian untuk menjual atau membeli aset di masa depan, dengan harga yang telah disepakati.
Cara mendapatkan kontrak berjangka adalah Sobat OCBC NISP bisa membelinya melalui pasar bursa berjangka atau di luarnya (over-the-counter).
Adapun aset yang diperjualbelikan dalam kontrak berjangka adalah berupa komoditas, seperti minyak, emas, mata uang, indeks saham, gandum, hingga jenis sekuritas lainnya.
Dalam hal ini, cara kerja kontrak berjangka adalah tidak terlalu rumit, selama belum jatuh tempo sesuai kesepakatan, maka aset dapat ditransaksikan atau dipindahtangankan berkali-kali kepada investor.
Namun, perbedaan kontrak opsi dan kontrak berjangka dapat dilihat pada hak serta kewajiban bagi para pihak yang terlibat dalam transaksi tersebut.
Pihak penjual dan pembeli dalam kontrak berjangka wajib mematuhi perjanjian pada tanggal yang telah disepakati sebelumnya.
Sementara itu, pada kontrak opsi, terdapat hak bagi pemegang aset untuk membeli atau menjualnya di masa depan dengan harga yang telah disepakati.
Baca juga: Apa itu Obligasi FR (Fixed Rate)? Ini Kelebihan & Risikonya
Kontrak berjangka memiliki fungsi yang dapat dirasakan dampaknya bagi dunia keuangan, antara lain yaitu:
Dengan melakukan transaksi kontrak berjangka, investor bisa mengunci harga jual atau beli pada suatu aset ketika perjanjian dibuat.
Sehingga, kontrak berjangka dapat berfungsi untuk melindungi para investor dari risiko fluktuasi yang tidak bisa diprediksi.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, cara kerja kontrak berjangka adalah tetap dapat diperjualbelikan selama belum jatuh masa tempo.
Maka dari itu, selama kontrak berjangka berpindah tangan berkali-kali, hal ini dapat mempertahankan bahkan meningkatkan likuiditas di pasar.
Selanjutnya, fungsi kontrak berjangka adalah dapat digunakan untuk memperoleh keuntungan jika terdapat perubahan harga pada aset.
Apabila investor meyakini bahwa akan ada kenaikan harga pada kontrak berjangka di masa depan, maka mereka bisa melakukan long position.
Nah, jika harga aset tersebut benar-benar mengalami kenaikan, maka investor akan memperoleh keuntungan yang besar.
Dengan bertransaksi kontrak berjangka, perusahaan atau investor bisa mengelola manajemen risiko mengenai naik turunnya harga aset.
Sehingga dalam hal ini, fungsi kontrak berjangka adalah dapat mengurangi kerugian serta meningkatkan keuntungan dari risiko yang mungkin terjadi.
Spesifikasi kontrak berjangka adalah untuk menjelaskan jumlah mutu dan aset yang terdapat di dalam suatu perjanjian, di antaranya:
Ukuran kontrak akan menentukan berapa banyak jumlah aset yang bisa diperjualbelikan dalam setiap perjanjian, namun menyesuaikan dengan kebutuhan market.
Spesifikasi standar mutu dalam kontrak berjangka adalah untuk menilai komoditas yang diperjualbelikan melalui bursa.
Tenggat kontrak adalah masa berakhirnya perjanjian yang diperdagangkan akan tetap aktif, dan menyesuaikan dengan waktu produksi komoditinya.
Perubahan harga minimum atau tick size dalam kontrak berjangka ditentukan berdasarkan penilaian efektivitas aset terhadap pasar.
Berbeda dengan perubahan harga minimum, jumlah maksimum dalam kontrak berjangka merupakan posisi jual atau beli netto setiap harinya agar dapat dikuasai oleh seluruh pihak selama satu bulan perjanjian.
Saat melakukan transaksi kontrak berjangka di bursa, maka baik penjual maupun pembeli wajib lapor kepada lembaga kliring untuk menjaga integritas serta meminimalkan risiko.
Margin merupakan jumlah dana minimal yang perlu disiapkan oleh nasabah jika ingin membuka peluang dalam transaksi kontrak berjangka.
Spesifikasi kontrak berjangka penyelesaian merupakan tahapan final dalam menentukan hasil akhir sebuah transaksi kontrak berjangka, apakah dilakukan secara fisik atau tunai.
Baca juga: Surat Perjanjian Investasi: Manfaat, Jenis, dan Contohnya
Sama seperti jenis aset lainnya, kontrak berjangka juga memiliki kelebihan dan kekurangannya tersendiri.
Kontrak berjangka memiliki sejumlah kelebihan yang perlu Sobat OCBC NISP perhatikan jika ingin membelinya, yaitu:
Mudah untuk daftar menjadi anggota, pada kontrak indeks saham minimal, jumlah margin awalnya adalah di bawah $1000.
Dapat menghasilkan lebih banyak keuntungan dengan mengurangi saham.
Kontrak berjangka tidak memiliki aturan Perdagangan Pola Harian (Pattern Day Trader).
Sementara itu, berikut adalah kekurangan atau risiko kontrak berjangka yang perlu Sobat OCBC NISP perhatikan, yaitu:
Risiko kontrak berjangka adalah jauh lebih besar, karena nilai margin awal yang rendah. Sehingga, nantinya Sobat OCBC NISP perlu mengeluarkan lebih banyak uang di masa depan.
Pemegang kontrak berjangka akan memiliki tanggung jawab tanpa terbatas, jika harga pasar terus bergerak melawan arus.
Berpotensi kehilangan investasi sebelum mendapatkan keuntungan, akibat fluktuatif harga pasar.
Beberapa contoh kontrak berjangka yang diperdagangkan dalam pasar internasional, antara lain yaitu:
1. Kontrak Berjangka Minyak Mentah (Crude Oil Futures):
Intercontinental Exchange (ICE)
London International Financial Futures and Options Exchange (LIFFE)
New York Mercantile Exchange (NYMEX)
2. Kontrak Berjangka Emas (Gold Futures):
Shanghai Gold Exchange (SGE)
Tokyo Commodity Exchange (TOCOM)
COMEX (New York)
3. Kontrak Berjangka Mata Uang (Currency Futures):
Tokyo Financial Exchange (TFX)
Chicago Mercantile Exchange (CME)
Eurex
4. Kontrak Berjangka Indeks Saham (Stock Index Futures):
Osaka Securities Exchange (OSE)
Eurex
Chicago Mercantile Exchange (CME)
Itulah penjelasan mengenai apa itu kontrak berjangka, fungsi, jenis-jenis, kelebihan dan kekurangan, serta contohnya.
Dapat disimpulkan bahwa kontrak berjangka adalah perjanjian yang dibuat untuk mendapatkan keuntungan mengenai harga komoditas di masa depan.
Umumnya, kontrak berjangka akan membuat keuntungan bagi kedua belah pihak dengan harga yang berbanding terbalik.
Yap, jika harga naik hal tersebut akan menguntungkan bagi pembeli karena ia dapat membeli aset dengan nilai yang lebih rendah.
Sebaliknya, jika nilai aset turun, maka hal ini akan menguntungkan bagi penjual karena memperoleh harga jual yang lebih tinggi.
Well, semoga informasi mengenai kontrak berjangka ini dapat bermanfaat bagi Sobat OCBC NISP, ya!
Untuk mengetahui informasi lainnya mengenai finansial dan instrumen investasi lainnya, yuk, langsung pelajari dengan mengunjungi website OCBC NISP.
Baca juga: Sistem Informasi Keuangan: Pengertian, Fungsi, dan Contohnya