Keputusan investasi adalah proses alokasi dana investor oleh manajemen keuangan.
Pengambilan keputusan investasi adalah salah satu hal yang perlu diperhatikan secara matang bagi para investor.
Tidak hanya sebelum menanamkan modal, keputusan tersebut juga akan selalu memengaruhi saat Sobat Cuan sudah memiliki salah satu instrumen investasi.
Hal ini dilakukan oleh para investor agar dapat memaksimalkan keuntungan serta mengurangi risiko saat berinvestasi.
Lantas, apa saja dasar-dasar serta indikator keputusan investasi yang perlu diperhatikan? Yuk, simak penjelasannya melalui artikel ini!
Keputusan investasi adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh manajer keuangan ketika mengalokasikan dana ke berbagai jenis instrumen.
Nantinya, hasil keputusan investasi adalah diharapkan oleh para investor akan menghasilkan keuntungan dan laba dalam jangka waktu yang panjang.
Selain itu, keterkaitan keputusan investasi adalah proses pemilihan alternatif instrumen yang dinilai lebih menguntungkan, tujuannya yaitu untuk meminimalkan kerugian pada perusahaan.
Namun, pemilihan keputusan investasi tidak hanya berupa keuntungan saja, tetapi juga memperhatikan risiko yang akan dihadapi.
Terdapat dua jenis sifat keputusan investasi yang perlu Sobat Cuan ketahui, yaitu:
Independent Project, keputusan investasi adalah dilakukan pada entitas usaha yang sudah diyakini tepat oleh investor.
Mutually Exclusive Project, keputusan investasi adalah sudah lebih selektif karena melihat dari fungsi proyeknya.
Baca juga: Kriteria Investasi: Pengertian, Macam-Macam, dan Contohnya
Pada intinya, proses keputusan investasi adalah memahami hubungan antara return harapan dengan risikonya.
Yap, karena hubungan antara keduanya dalam berinvestasi, yaitu searah dan linier. Artinya, semakin besar return, maka tingkat risikonya pun perlu dipertimbangkan.
Adapun beberapa hal yang mendasari keputusan investasi adalah:
Salah satu hal yang mendasari keputusan investasi adalah dilihat dari return atau keuntungannya pada suatu instrumen.
Selain itu, return atau tingkat perolehan laba juga menjadi alasan utama seorang investor melakukan penanaman modal.
Dalam hal ini, mereka berharap akan memberikan keuntungan saat mengalokasikan dana untuk jangka waktu tertentu.
Dalam konteks manajemen investasi, terdapat dua jenis return, yaitu:
Return harapan (expected return), tingkat yang sangat diantisipasi oleh investor di masa depan.
Return aktual atau (realized return), yaitu tingkat keuntungan yang sudah diperoleh investor di masa lalu.
Seperti penjelasan sebelumnya, keputusan investasi adalah tidak hanya soal keuntungan, tetapi juga melihat dari risikonya.
Maka dari itu, risiko yang mendasari keputusan investasi adalah saat seorang investor mengalami kerugian, hal ini disebabkan oleh berbagai faktor dan biasanya tidak terduga.
Adapun contoh keputusan investasi yang salah, yaitu saat seorang investor keliru dalam menganalisis dan kalkulasi, atau karena penyusunan strateginya kurang matang.
Kemudian, dasar keputusan investasi adalah dengan melihat hubungan antara tingkat risiko dengan return.
Dalam hal ini, sebelum mendapatkan keputusan investasi yang tepat, biasanya investor akan membuat pertimbangan menyeluruh.
Umumnya, pertimbangan tersebut lebih memfokuskan pada bagian dasar keputusan investasinya, karena saat ada kesalahan minim sekalipun, akan memberikan kerugian yang cukup fatal.
Setelah mengetahui dasar-dasar dalam keputusan investasi, berikut adalah tahapan yang perlu dilakukan sebelum memutuskan untuk menanamkan modal, di antaranya:
Salah satu indikator keputusan investasi paling utama dan perlu diperhatikan Sobat Cuan yaitu menentukan tujuan yang matang.
Tahapannya, yaitu investor harus mengetahui apakah tujuannya berinvestasi untuk jangka panjang atau pendek, serta tentukan juga tingkat risiko yang akan dihadapi nantinya.
Biasanya, saat investasi memiliki risiko tinggi, maka keuntungan yang akan diperoleh juga semakin meningkat, begitupun sebaliknya.
Selanjutnya, pada tahap yang satu ini, investor sudah mulai menentukan keputusan untuk mengalokasikan aset, hal ini kemudian disebut sebagai asset allocation decision.
Dalam tahap ini, keputusan investasi adalah berupa kegiatan pendistribusian dana yang dimiliki, entah itu dialokasikan melakukan instrumen reksa dana, saham, obligasi, atau aset lainnya.
Terdapat dua strategi portofolio yang dapat dipilih oleh Sobat Cuan saat berinvestasi, yakni aktif dan pasif.
Pada strategi portofolio aktif, investor akan menggunakan informasi dan teknik yang tersedia untuk mencari kombinasi lebih baik.
Sedangkan pada strategi portofolio pasif, investor hanya mempertimbangkan dari kinerja indeks di pasar modal.
Setelah strategi portofolio sudah ditemukan, tahap keputusan investasi selanjutnya adalah menentukan jenis aset.
Pada tahap ini, perlu adanya evaluasi dari setiap sekuritas yang akan dimasukkan ke dalam portofolio investasi.
Well, urutan ini merupakan tahapan final dan yang sangat perlu diperhatikan dalam mengambil keputusan investasi.
Bagaimana tidak, saat investor sudah melewati tahapan pengukuran dan evaluasi kinerja portofolio namun hasilnya kurang baik, maka keputusan investasi harus dimulai lagi dari awal hingga mencapai keoptimalan.
Baca juga: Interest Rate Swap: Pengertian, Kelebihan, dan Kelemahannya
Agar tidak salah dalam mengambil keputusan investasi, Sobat Cuan perlu memperhatikan beberapa tips berikut ini. Check it out!
Dalam mengenali jenis investasi, Sobat Cuan perlu menyesuaikan dengan tujuan yang telah ditentukan di awal, hal ini dilakukan agar tidak ada ketimpangan di tengah prosesnya.
Setelah itu, barulah Sobat Cuan dapat mengenali jenis investasi yang akan dipilih, apakah akan menghasilkan keuntungan atau malah lebih banyak menimbulkan risiko.
Selain itu, dalam menentukan jenis investasi, Sobat Cuan juga perlu menyesuaikan dengan kondisi finansial, agar mempermudah tujuan di masa depan.
Tips berikutnya, yaitu menentukan jangka waktu investasi sejak awal, hal ini dapat membantu Sobat Cuan dalam melihat tingkat risiko yang akan dihadapi nantinya.
Sebagai seorang investor, Sobat Cuan perlu memperhitungkan keuntungan dan risiko dengan lebih matang.
Yap, untuk mendapatkan keuntungan tinggi, Sobat Cuan juga perlu mempersiapkan jika nantinya menghadapi risiko yang lebih besar, begitu pula sebaliknya.
Diversifikasi adalah salah satu cara alternatif yang dapat Sobat Cuan lakukan untuk mengurangi risiko dalam berinvestasi.
Yap, dengan berinvestasi pada beberapa jenis instrumen investasi, Sobat Cuan bisa memperoleh keuntungan yang lebih. Selain itu, diversifikasi juga dapat digunakan untuk menyempurnakan portofolio.
Umumnya, karakter seorang investor dalam berinvestasi terbagi menjadi tiga, yaitu:
Agresif dan spekulatif, yaitu berinvestasi secara matang dan siap mengambil risiko.
Penghindar risiko, investor akan menghindari media dan sumber informasi lainnya, agar tidak mengganggu planning saat mengambil keputusan investasi.
Netral, karakter ini cenderung lebih fleksibel, namun tetap berhati-hati saat mengambil keputusan investasi.
Setelah sudah mengenali karakter pribadi, nantinya Sobat Cuan dapat menentukan perilaku investor dalam pengambilan keputusan investasi di pasar modal yang tepat.
Demikian penjelasan mengenai apa itu keputusan investasi, dasar-dasar, indikator, serta tips melakukannya dengan tepat.
Pada intinya, keputusan investasi adalah proses pemilihan instrumen yang dilakukan manajer keuangan dalam mengalokasikan dana para investor.
Agar bisa memaksimalkan dana dalam berinvestasi, mempelajari hal-hal mendasar seperti keputusan investasi penting untuk dilakukan bagi setiap investor.
Selain memaksimalkan keuntungan, memahami keputusan investasi juga bisa mengantarkan Sobat Cuan agar mempunyai persiapan dalam menghadapi risiko di masa depan.
Jika ingin berinvestasi, Sobat Cuan bisa mengelola keuangan melalui OCBC NISP untuk meraih Wealth Management yang sesuai dengan kebutuhan finansial.
Yuk, raih masa depan dengan aman dan tanpa beban, bersama OCBC NISP!
Baca juga: 7 Tips Memilih Deposito yang Tepat & Terpercaya, Wajib Tahu!