Halaman yang Anda Cari Tidak Tersedia
Halaman yang Anda Cari Tidak Tersedia
Mendapat pinjaman sesuai kemampuan finansial adalah tips memilih KPR yang tepat.
Salah satu tips memilih KPR yang tepat adalah menemukan pinjaman sesuai dengan kebutuhan dan anggaran.
Kredit Pemilikan Rumah (KPR) merupakan fasilitas yang disediakan oleh perbankan kepada nasabahnya jika ingin membeli atau membangun rumah.
Membeli rumah adalah persoalan jangka panjang, maka dari itu, pentingnya menemukan pemberi pinjaman yang terbaik agar tidak timbul masalah di masa depan.
Selain itu, ada banyak tips memilih KPR yang perlu Sobat OCBC NISP ketahui, sebelum memutuskan untuk membeli rumah.
Apa sajakah itu? Langsung saja, yuk simak ulasannya hingga akhir!
Memiliki rumah sendiri bisa menjadi impian bagi setiap keluarga. Namun, biasanya ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk membelinya.
Salah satunya seperti, apakah lokasinya strategis, bagaimana lingkungan di sekitarnya, serta yang tak lupa adalah masalah dananya.
Tentunya, karena harga rumah akan semakin mahal seiring berjalannya waktu, tidak semua orang dapat membelinya secara lunas.
Maka dari itu, banyak orang yang memilih untuk membelinya melalui sistem KPR, yaitu bank akan mengambil rumah kepada developer, kemudian dijual kembali dengan cicilan.
Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk mengajukan rumah, ada baiknya melihat beberapa tips memilih KPR dari OCBC NISP melalui artikel ini!
Cara memilih KPR yang tepat dan paling utama adalah tidak mudah tergiur dengan tawaran bunga rendah dari pihak bank.
Pasalnya, bunga adalah faktor yang paling memengaruhi cicilan yang akan dibayarkan setiap bulannya.
Oleh karena itu, salah satu tips memilih KPR adalah dengan memperhitungkan bunga yang ditawarkan sejak awal, agar tidak terbebani saat menerima tagihannya.
Perlu diketahui, di dalam KPR terdapat suku bunga tetap (fixed) dan mengambang (floating).
Biasanya, pada suku bunga tetap, cicilan yang didapatkan lebih rendah, tetapi hanya berlaku selama 2 hingga 3 tahun pertama saja.
Sementara itu, suku bunga floating lebih mengikuti aturan dari Bank Indonesia, itulah mengapa nilainya dapat berubah-ubah.
Baca juga: Bunga Andaian: Pengertian, Fungsi, dan Cara Menghitungnya
Selain memperhitungkan suku bunga, tips memilih KPR yang tepat juga harus memastikan bahwa besarnya cicilan sesuai dengan kemampuan finansial.
Selain itu, cobalah ilmu perencanaan keuangan dengan menyisihkan 10% bagi dana sosial, 20% disimpan dalam investasi atau tabungan, 30% untuk cicilan, serta 40% pengeluaran kebutuhan sehari-hari.
Nah, perlu diperhatikan agar besarnya cicilan KPR tidak melebihi 30% dari total penghasilan, hal ini untuk menghindari risiko saat suku bunga naik yang membuat cicilan per bulannya semakin tinggi.
Selanjutnya, tips memilih KPR yang tepat adalah dengan melakukan riset sejak awal mengenai kredibilitas developer secara teliti.
Dengan demikian, Sobat OCBC NISP tidak mudah tertipu dengan banyaknya promo yang hanya akan merugikan untuk kedepannya.
Oleh karena itu, lakukan track record atau rekam jejak developer yang dipilih ketika menjual properti pada tahun-tahun sebelumnya.
Selain itu, Sobat OCBC NISP juga bisa mengecek visi misi, kredibilitas, dan pencapaian developer melalui website resmi, atau media sosial mereka.
Setelah melakukan riset terhadap kredibilitas developer, cek juga program KPR yang disediakan.
Hal tersebut dilakukan untuk menghindari risiko ketidaksesuaian harga dengan kondisi rumah yang sebenarnya.
Selain itu, periksa juga apakah rumah tersebut memerlukan banyak renovasi atau tidak, serta tanyakan pula mengenai riwayat perbaikan sebelumnya.
Berikutnya, tips memilih KPR yaitu dengan memperhatikan jangka waktu cicilan yang akan dipilih.
Umumnya, saat memilih jangka waktu panjang jumlah cicilannya tidak terlalu besar. Namun, tetap memiliki tanggungan bunga yang cukup banyak pula.
Sementara itu, jika memilih jangka waktu pendek, biasanya jumlah cicilan akan lebih tinggi, cocok bagi Sobat OCBC NISP yang memang tujuannya adalah berinvestasi.
Pada intinya, cara memilih KPR harus menyesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan, terutama saat memilih jangka waktu cicilan.
Baca juga: 8 Cara Menggandakan Uang Sendiri di Rumah dengan Investasi
Biasanya, masing-masing pihak bank mempunyai kebijakan tersendiri mengenai tempo pengajuan KPR.
Umumnya, durasi pengajuan sekitar dua minggu hingga satu bulan lamanya.
Oleh karena itu, pastikan untuk menanyakan berapa lama tempo pengajuan agar Sobat OCBC NISP bisa menyesuaikan dengan keperluan lain.
Selain itu, saat memilih rumah yang siap huni, tanyakan pula kepada developer kapan waktu pastinya akan dilakukan serah terima kunci.
Dengan demikian, pastikan hak sebagai pembeli bisa terpenuhi, jangan ragu untuk menyatakan keberatan jika ternyata waktu penempatan rumah mundur dari kesepakatan awal.
Terakhir, tips memilih KPR yang tepat adalah dengan melakukan survei rumah serta lingkungan di sekitarnya.
Jangan lupa memastikan apakah daerahnya rawan terjadi banjir, bagaimana akses untuk ke lokasi, serta berapa lama jarak dari rumah ke kantor atau tempat sekolah anak.
Selain itu, periksa juga lingkungan di sekitar perumahan, seperti mudah atau tidaknya akses transportasi, hingga fasilitas umum yang tersedia.
Sebelum memutuskan membeli rumah, jangan lupa untuk melakukan beberapa tips memilih KPR yang tepat di atas, ya!
Selain mengetahui cara memilih KPR, Sobat OCBC NISP juga harus mendiskusikannya dengan pasangan secara langsung.
Dengan demikian, Sobat OCBC NISP dan keluarga bisa menempati rumah dengan nyaman, serta menghindari adanya perbedaan pendapat dan penyesalan di kemudian hari.
Jika belum menemukan developer yang tepat, Sobat OCBC NISP bisa lho mengajukan KPR Kendali dari OCBC NISP.
Sistem KPR OCBC NISP memudahkan pengajuan pinjaman untuk beragam hunian, mulai dari rumah, ruko, kantor, tanah apartemen, hingga multi guna.
Selain itu, Sobat OCBC NISP bisa mengendalikan bunga dan tenor KPR melalui saldo tabungan, sehingga cicilan dapat lunas dengan lebih cepat!
Untuk info lebih lanjut, Sobat OCBC NISP bisa baca FAQ dan melihatnya melalui website OCBC NISP.
Baca juga: Instrumen Utang: Pengertian, Jenis-Jenis, dan Contohnya
