Halaman yang Anda Cari Tidak Tersedia
Halaman yang Anda Cari Tidak Tersedia
Earning per share adalah rumus perhitungan laba dan valuasi saham perusahaan.
Earning per share adalah indikator penting untuk mengetahui valuasi nilai sebuah saham perusahaan.
Seperti yang diketahui, tujuan utama suatu perusahaan adalah mendapatkan keuntungan kepada pengelola dan pemegang saham.
Keuntungan yang diberikan kepada investor berupa dividen. Sehingga, sudah semestinya seorang pemegang saham mengetahui cara menghitung earning per share.
Bagi Anda yang belum memahami pengertian earning per share, yuk pelajari selengkapnya pada artikel berikut!
Arti earning per share adalah hasil perhitungan dari laba bersih perusahaan dibagi dengan jumlah saham yang beredar.
Dalam bahasa Indonesia, istilah earning per share juga dikenal dengan sebutan Laba per Saham.
Investor bisa menghitung earning per share saham perusahaan secara manual berdasarkan laporan keuangan kuartal atau tahunan.
Selain itu, investor juga bisa memanfaatkan data yang ditampilkan pada platform trading saham.
Dalam platform tersebut, biasanya ditampilkan nilai EPS saham tahunan. Jika tahun ini masih berjalan, maka perhitungan earning per share adalah berasal dari data periode sebelumnya.
Baca juga: 10 Instrumen Pasar Modal, Pengertian dan Hal-Hal Seputarnya
Sebagian besar investor pemula mungkin menganggap bahwa fungsi earning per share adalah untuk menghitung laba perusahaan saja.
Padahal, ada banyak kegunaan earning per share yang lainnya, antara lain:
Price to earnings ratio (rasio P/E) ditentukan berdasarkan harga saham saat ini dibagi dengan earning per share.
Semakin kecil nilai rasio P/E biasanya akan lebih baik. Misalnya, sebuah saham PWON saat ini harganya Rp480 dan EPS sebesar 30, sehingga rasio P/E adalah 16.
Artinya, waktu yang dibutuhkan untuk investor saham PWON bisa balik modal adalah selama 16 tahun.
Investor biasanya memilih saham dengan rasio P/E antara 5 sampai 15 tahun. Namun, jika price to earnings PWON tergolong rendah dibandingkan saham properti lain, maka valuasinya dikatakan cukup murah.
Rasio PEG atau price to earnings growth ratio adalah modifikasi rumus dari rasio P/E yang disesuaikan untuk memprediksi pertumbuhan perusahaan setiap tahunnya.
Rasio PEG dihitung dari P/E dibagi dengan pertumbuhan EPS tahunan yang dilihat berdasarkan selisih persentase dari setiap periode.
Earning per share adalah parameter yang kurang tepat untuk membandingkan kinerja antar saham karena mudah dipengaruhi aksi korporasi jangka pendek.
Namun, earning per share adalah rasio komparatif yang cukup baik untuk mengukur kinerja perusahaan setiap tahunnya.
Selain tiga fungsi di atas, EPS juga bisa dipergunakan untuk analisis fundamental lanjutan, seperti rumus Dividend-adjusted PEG Ratio dan Earnings Yield.
Baca juga: Pasar Modal: Pengertian, Sejarah, Fungsi, & Instrumennya
Kenaikan dan penurunan earning per share tentu akan memengaruhi ketertarikan investor terhadap perusahaan.
Semakin tinggi EPS yang diberikan setiap tahunnya, maka kepercayaan investor juga akan meningkat.
Berikut ini beberapa faktor yang menyebabkan kenaikan dan penurunan EPS.
Ada banyak faktor yang menyebabkan nilai earning per share perusahaan menjadi meningkat, di antaranya:
Selain itu, penurunan nilai earning per share di suatu perusahaan juga dipengaruhi beberapa hal, yaitu:
Baca juga: 5+ Strategi Keuangan Perusahaan Agar Mendapat Profit Optimal
Cara menghitung earning per share adalah berdasarkan data laba bersih perusahaan dan jumlah saham yang beredar dalam kurun waktu sama.
Kedua komponen tersebut bisa dilihat pada laporan keuangan kuartalan atau tahunan, maupun dari platform trading saham.
Adapun rumus earning per share yang sering digunakan yaitu:
EPS = Total laba bersih : Jumlah lembar saham yang beredar
Jika perusahaan menerbitkan saham preferen, cara menghitung earning per share akan menjadi lebih rumit.
Hal ini karena dividen untuk saham preferen harus ditentukan dan dibayar terlebih dahulu daripada saham biasa.
Rumus earning per share yang digunakan untuk menghitung saham preferen adalah:
EPS = (Total laba bersih - Dividen saham preferen) : Jumlah saham biasa
Data jumlah dan nilai dividen saham preferen biasanya dituliskan dalam laporan keuangan perusahaan.
Itulah informasi tentang apa itu earning per share, beserta fungsi, faktor yang memengaruhi, serta cara menghitungnya.
Earning per share adalah metode fundamental untuk mengetahui besaran dividen yang akan diterima investor setiap tahunnya.
Dengan memahami rumus earning per share artinya investor bisa memperkirakan seberapa besar keuntungan investasinya.
Selain itu, earning per share juga bisa menjadi tolok ukur kredibilitas perusahaan dalam mengembangkan bisnis.
Semoga informasinya bisa membantu! Masih banyak artikel menarik lainnya seputar bisnis dan investasi lho, yuk kunjungi Blog OCBC NISP.
Baca juga: Aktiva Setara Kas: Pengertian, Jenis, Fungsi & Manfaatnya
