Consumer Price Index adalah indeks untuk mengukur nilai inflasi suatu negara.
Indeks Harga Konsumen atau Consumer Price Index adalah salah satu indikator yang digunakan untuk mengukur nilai inflasi dalam suatu negara.
Bagi bank sentral, nilai inflasi ini penting karena dapat digunakan sebagai pedoman dalam mengambil sebuah keputusan.
Nah, untuk mengetahui lebih detail tentang apa itu Consumer Price Index dan cara menghitungnya, Sobat OCBC NISP bisa membaca uraiannya di bawah ini!
Consumer Price Index adalah alat ukur untuk menilai perubahan rata-rata harga suatu barang dan jasa.
Nilai CPI bisa dihitung dengan melakukan pemantauan perubahan harga pada setiap barang.
Umumnya, CPI diterbitkan satu bulan setelah penilaian dan digunakan untuk mengukur tingkat inflasi yang terjadi setiap tahun.
Meskipun biasanya data CPI dikeluarkan tiap bulan, namun ada beberapa negara yang memilih untuk mempublikasikan hasilnya setiap tiga bulan sekali. Contohnya seperti Australia dan Selandia Baru.
Adapun beberapa kategori barang yang dapat diukur menggunakan Consumer Price Index adalah sebagai berikut:
Seperti dalam poin sebelumnya, Consumer Price Index dinilai penting karena dapat dijadikan sebagai salah satu faktor dalam menilai inflasi.
Misalnya, jika harga barang-barang naik, maka artinya inflasi sedang terjadi.
Sebaliknya, jika harga barang-barang cenderung stabil, maka artinya akan terjadi deflasi.
Data tingkat inflasi ini penting karena digunakan bank sentral sebagai pedoman dalam mengembangkan kebijakan fiskal.
Jadi, mereka bisa mengambil keputusan untuk menaikkan, menurunkan atau mempertahankan suku bunga.
Baca juga: Begini Cara Menghitung Tingkat Inflasi Paling Akurat
Diketahui terdapat dua jenis Consumer Price Index, di antaranya adalah:
Jenis pertama dari Consumer Price Index adalah CPI-W.
CPI-W (consumer price index for urban wage earners and clerical workers) adalah Indeks Harga Konsumen untuk penerima upah perkotaan dan pekerja klerikal.
Jenis Consumer Price Index ini diukur berdasarkan rumah tangga yang pendapatannya lebih dari setengah pekerjaan administrasi.
Consumer Price Index ini mencerminkan perubahan biaya manfaat yang dibayarkan kepada pengguna Jaminan Sosial.
Jenis kedua dari Consumer Price Index adalah CPI-U (consumer price index for all urban consumers).
Jenis CPI ini didasarkan pada pengeluaran hampir seluruh penduduk kota atau metropolitan.
Jumlah ini mencakup seluruh penduduk yang menjadi tenaga profesional, wiraswasta, pensiunan bahkan pengangguran.
Sebelumnya, perlu diketahui bahwa cara menghitung Consumer Price Index berbeda-beda di tiap negara.
Sebab, indikator serta tingkatan yang dimiliki oleh tiap negara juga berbeda.
Adapun beberapa indikator yang digunakan untuk mengukur CPI atau Indeks Harga Konsumen adalah sebagai berikut:
Perlu diketahui bahwa indikator tersebut bisa berubah dan disesuaikan dengan kondisi terkini suatu negara.
Adapun cara menghitung CPI untuk mengukur inflasi bisa menggunakan rumus berikut ini:
Agar lebih jelas, mari aplikasikan rumus di atas ke dalam sebuah contoh soal di bawah ini.
Contohnya, diketahui IHK BBM tahun 2010 adalah sebesar Rp4.000 per liter sedangkan IHK BBM tahun 2020 adalah Rp6.750 per liter.
Menggunakan rumus di atas, besarnya inflasi dapat diketahui dengan cara:
Inflasi=
Jadi, dari perhitungan di atas, kita bisa mengetahui bahwa dalam kurun waktu 20 tahun, inflasi yang dialami Indonesia adalah sebesar 40,74%.
Dalam penilaian CPI, terdapat dua jenis data inflasi, di antaranya adalah:
Consumer Price Index (CPI) memuat berbagai informasi terkait perubahan keseluruhan yang meliputi harga fluktuatif dan energi.
Di jenis data ini, hal yang dimuat adalah berbagai informasi tanpa harga energi dan makanan dengan sifat fluktuatif. Jadi, hanya akan memberikan gambaran terkait perubahan harga pada suatu barang.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa Consumer Price Index adalah sebuah alat ukur yang digunakan untuk menilai perubahan rata-rata harga barang maupun jasa.
Penilaian ini digunakan untuk mengetahui jumlah inflasi atau deflasi suatu negara.
Nah, untuk membaca insight lebih banyak seputar ekonomi dan keuangan, yuk kunjungi konten-konten lain di blog OCBC NISP!
Baca juga: Mengenal Dampak Resesi Ekonomi & Ciri-Ciri Terjadinya