Perbedaan Kredit Produktif dan Konsumtif yang Wajib Diketahui

24 Feb 2022 Ditulis oleh: Redaksi OCBC NISP

Kenali perbedaan kredit produktif dan konsumtif berikut agar tak salah pinjam!

Pernahkah Anda mendengar istilah kredit produktif? Jadi, kredit produktif adalah pinjaman yang diputar untuk meningkatkan pendapatan. Jika dilihat dari tujuannya, sebenarnya kredit memang terbagi menjadi dua, yaitu produktif dan konsumtif. Meski sama-sama termasuk utang, keduanya ternyata memiliki perbedaan yang amat mencolok. Apa itu?

Nah, dalam artikel kali ini, OCBC akan membahas apa yang dimaksud dengan kredit produktif hingga penjelasan lengkap tentang perbedaannya dari kredit konsumtif. Simak sampai habis, ya!


Apa itu kredit produktif?

Jika ditelaah, kredit produktif adalah 2 gabungan kata yang memiliki arti berbeda, terdiri dari “kredit” dan “produktif”. Secara umum, kredit adalah suatu transaksi keuangan atau dikenal teknik pinjaman yang bersifat angsuran atau tidak tunai. Sementara produktif merupakan kata kerja yang berarti berusaha untuk menghasilkan suatu hal, umumnya berskala besar.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat diartikan bahwa kredit produktif adalah teknik pinjaman untuk kegiatan usaha atau bisnis. Pada dasarnya, seseorang yang melakukan kredit produktif adalah di luar tugas atau pekerjaan utamanya.

Jadi, selain untuk memenuhi keperluan berhutang, hal ini juga menjadi sumber penghasilan lain di luar gaji dan tunjangan dari perusahaan maupun instansi tempat mereka bekerja.


Jenis kredit produktif

Setelah mengetahui pengertian kredit produktif, hal selanjutnya yang perlu Anda ketahui tentang kredit produktif adalah jenis-jenisnya. Seperti yang kita ketahui, kredit produktif adalah salah satu layanan yang disediakan oleh bank, beberapa jenisnya yaitu:

  1. Kredit usaha
    Jenis pertama dari kredit produktif adalah kredit usaha, yaitu bagaimana cara Anda mendapatkan pinjaman untuk modal usaha selama periode tertentu. Anda juga perlu memperhatikan kebijakan bank terkait kredit yang diberikan. Pastikan bahwa Anda telah memahaminya dari awal transaksi, agar nantinya mencegah risiko buruk ketika menjalani usaha.

  2. Kredit modal kerja (KMK)
    Jenis selanjutnya dari kredit produktif adalah kredit modal kerja atau disingkat KMK. Kredit produktif jenis ini bisa Anda jadikan solusi apabila modal bisnis Anda masih kurang. Baik itu pebisnis pemula maupun profesional, semua dapat memanfaatkan layanan kredit bank ini.

    Contohnya, Anda mempunyai usaha cafe sejak dua tahun silam dan ingin mengajukan KMK ke bank. Setelah mempersiapkan dokumen persyaratannya, Anda bisa mengajukan dengan datang langsung ke bank atau mengisi aplikasi KMK lewat online. Kredit modal kerja memerlukan jaminan yaitu tanah dan bangunan, deposito, kendaraan, mesin perusahaan, persediaan, atau account receivable.

  3. Kredit pemilikan rumah (KPR)
    Jenis terakhir dari kredit produktif adalah kredit pemilikan rumah atau disingkat KPR, yaitu pinjaman kredit yang bertujuan untuk membantu masyarakat dalam membeli rumah impian tanpa modal besar. Dengan kata lain, Anda hanya butuh menyiapkan DP serta mencicil bayaran kredit rumah selama tenor yang disepakati.

    KPR ini juga sangat membantu Anda saat ingin merubah properti yang dibeli menjadi tempat untuk membuka bisnis. Misalnya, Anda membeli ruko secara KPR lalu dijadikan sebagai tempat menjual barang atau jasa.


Perbedaan kredit produktif dan konsumtif

Apakah Anda tahu, bahwa ada banyak jenis kredit yang bisa Anda manfaatkan untuk dapat membantu memenuhi suatu kebutuhan. Dua jenis kredit yang paling sering dikenal selama ini adalah kredit produktif dan konsumtif. Perlu Anda ketahui juga, terdapat perbedaan antara kredit produktif dengan kredit konsumtif.

Secara pengertian, kredit konsumtif merupakan teknik mencicil kredit untuk memenuhi keinginan pribadi. Dengan kata lain, Anda tidak menerima profit atau keuntungan apapun dari pinjaman ini. Misalnya, Anda membeli pakaian dan sepatu keluaran terbaru dengan kartu kredit.

Sementara kredit produktif adalah metode pinjaman kredit cicilan yang dijadikan wadah untuk memperoleh penghasilan pendapatan. Misalnya, Anda membeli rumah bekas menggunakan KPR lalu rumah tersebut Anda jadikan kedai kopi. Selanjutnya, laba dari hasil penjualan kedai kopi tersebut bisa digunakan untuk membayar angsuran KPR rumah bekas itu sendiri.


Tips terhindar dari kredit konsumtif

Bagi Anda yang ingin menggunakan pinjaman kredit guna memenuhi keperluan dan keinginan Anda namun khawatir jika selama masa cicilan Anda tidak memiliki dana cukup untuk membayarnya, berikut beberapa tips agar terhindar dari kredit konsumtif.

  1. Buat anggaran
    Setiap pengeluaran diperlukan alokasi dana yang sesuai porsinya masing-masing, hal itu bisa Anda lakukan dengan membuat anggaran pemasukan bulanan. Sehingga, Anda tidak usah berutang untuk membeli keperluan yang sifatnya konsumtif.

  2. Melunasi tagihan kartu kredit tepat waktu
    Jika saat berbelanja Anda menggunakan kartu kredit sebagai alat pembayarannya, pastikan bahwa Anda dapat membayarnya secara penuh pada saat jatuh tempo tagihan.

  3. Biasakan menabung sebelum membeli
    Hal paling ampuh jika Anda ingin terhindar dari kredit konsumtif adalah menabung sebelum membeli sesuatu. Karena pada hakikatnya, ketika kita ingin membeli suatu barang yang diinginkan, maka kita harus bekerja keras terlebih dahulu yaitu menabung.

Demikian penjelasan seputar kredit produktif yang berhasil OCBC rangkum untuk Anda. Ternyata, baik buruknya suatu utang tergantung dari sang peminjam ya, Sobat OCBC? Jadi, pastikan Anda menjadi debitur yang cerdas dengan memahami dan mentaati seluruh syarat ketentuan!

Baca Juga:

Story for your Inspiration

Baca

News Update - 20 Des 2024

Four lessons from the US inflation data

Baca

Investasi - 18 Des 2024

Pinjol Makin Mudah, Hati-hati Terjebak Hutang Konsumtif

See All

Produk Terkait

Kartu Kredit OCBC NISP

Kartu Kredit OCBC NISP

Jadikan setiap tahapan kehidupan sebagai pengalaman baru yang penuh makna

Download OCBC mobile