Laporan keuangan adalah salah satu unsur pelaporan penting yang tidak dapat dilewatkan dalam sebuah bisnis. Simak cara membuat dan contohnya di sini!
Laporan keuangan adalah salah satu unsur pelaporan penting yang tidak dapat dilewatkan dalam sebuah bisnis. Tidak hanya perusahaan besar, perusahaan kecil dan menengah juga membutuhkannya. Jadi bagaimana cara membuat laporan keuangan sederhana? Apa saja contoh laporan keuangan sederhana untuk Anda tiru?
Setiap perusahaan memiliki stakeholder dengan kepentingan masing-masing. Ada yang berkepentingan terhadap modal, gaji, distribusi dana, dan lain sebagainya. Oleh karena itulah, perusahaan perlu membuat laporan keuangan secara berkala, minimal satu tahun sekali.
Laporan keuangan adalah produk terpenting yang dihasilkan divisi finansial perusahaan. Di dalam laporan keuangan yang ideal, ada lima komponen penting yang tergabung dalam struktur modal (capital structure), yaitu:
Kelimanya tidak dapat dipisahkan, dan harus disajikan berurutan dalam sebuah laporan keuangan.
Cara membuat laporan keuangan sederhana ada beberapa tahap. Jika Anda ingin membuat laporan keuangan untuk perusahaan, pastikan lakukan langkah-langkah berikut agar laporan Anda tersusun dengan baik.
Konsisten Buat Buku Catatan Pengeluaran dan Pemasukan
Laporan keuangan tidak bisa dibuat dengan sekejap tanpa pengumpulan data yang valid. Oleh karena itu, sejak awal transaksi sebaiknya Anda sudah mengisi buku catatan pengeluaran (kredit) dan pemasukan (debit). Sekecil apapun pengeluaran/pemasukan kas, jangan luput memasukkannya ke dalam buku kas utama.
Siapkan Data dari Buku Kas Utama
Saat ingin membuat laporan keuangan sederhana, Anda memerlukan data pengeluaran dan pemasukan dari buku kas utama. Siapkan semua data tersebut lalu sesuaikan dengan kebutuhan laporan.
Misalnya perusahaan ingin membuat laporan kuartal sampai 30 April. Jadi Anda perlu mengumpulkan data kas utama di bulan Januari, Februari, Maret, dan April.
Siapkan Data dari Buku Stok Barang
Cara membuat laporan keuangan sederhana berikutnya adalah dengan menghitung sisa stok barang. Jika perusahaan Anda bergerak di bidang manufaktur, Anda juga harus menghitung stok barang yang masih ada di gudang. Ada dua cara menghitung stok barang, yaitu dengan metode First-In-First-Out (FIFO) dan Last-In-First-Out (LIFO).
Apabila perusahaan menggunakan metode FIFO, maka sisa stok yang ada dihitung dengan Harga Pokok Penjualan (HPP) sesuai saat stok tersebut diproduksi. Akan tetapi jika memakai metode LIFO, maka sisa stok yang ada dihitung sesuai HPP terakhir di periode paling mendekati waktu pelaporan.
Persiapkan Juga Data Inventaris Barang Perusahaan
Selain stok barang, hal lain yang perlu dicantumkan dalam laporan keuangan adalah data depresiasi inventaris perusahaan. Setiap perusahaan punya peralatan dan perlengkapan guna menjalankan operasional. Setiap kerusakan atau pembelian baru inventaris wajib dimasukkan ke laporan keuangan.
Olah Data Dalam Laporan Keuangan
Langkah terakhir cara membuat laporan keuangan sederhana adalah dengan mengolah seluruh data. Hal ini perlu dilakukan secara berurutan dan penyusunnya harus seorang yang paham betul dengan keluar masuknya kas perusahaan. Di tahap ini, tidak boleh ada data invalid, tidak lengkap, atau hasil manipulasi.
Setelah membahas pengertian laporan keuangan sederhana dan cara membuatnya, kali ini kita akan membahas contoh laporan keuangan sederhana yang bisa Anda jadikan referensi. Contoh-contoh di bawah ini sudah dibuat berurutan sehingga sebaiknya Anda mengikuti urutan ini juga saat membuatnya.
Contoh laporan keuangan sederhana pertama yang kita bahas adalah laporan laba/rugi. Di bawah ini terdapat laporan laba/rugi dari PT. JAYA PURNAMA pada periode kuartal 1 Januari - 30 April 2021.
Dari data di atas, terdapat perbandingan laba/rugi yang diperoleh perusahaan di akhir kuartal April dengan kuartal sebelumnya. Pada kuartal Desember 2020, perusahaan diketahui mengalami kerugian sebesar Rp13 juta. Akan tetapi pada akhir kuartal April 2021, keuntungan meningkat berkali lipat menjadi Rp300,6 juta.
Setelah membuat laporan laba/rugi, selanjutnya yang perlu dibuat adalah laporan perubahan modal. Laporan ini bertujuan menunjukkan berapa modal awal perusahaan di kuartal ini. Karena pada kuartal sebelumnya PT. JAYA PURNAMA mengalami rugi, maka modalnya dikurangkan keuntungan kuartal ini.
Setelah membuat laporan laba/rugi dan perubahan modal, Anda perlu membuat neraca keuangan seperti di bawah ini.
Laporan neraca memiliki tiga bagian pelaporan, yaitu aset, kewajiban, dan ekuitas. Jumlah total aset wajib sama persis dengan jumlah total kewajiban dan ekuitas.
Contoh laporan keuangan sederhana berikutnya adalah laporan arus kas, yang bertujuan memberitahu stakeholder untuk apa saja kas perusahaan akan digunakan.
Demikian contoh laporan keuangan sederhana disertai cara membuatnya ya sobat OCBC NISP! Membuat laporan keuangan untuk bisnis membutuhkan ketelitian dan praktik terus menerus, sehingga jangan lupa mempelajarinya tiap hari ya.