Alternatif tempat investasi bagi millenials
Lagi reunian terus denger ada temen yang nyombongin tempat dia kerja, masih musim emang? Jaman sekarang itu bukan masalah tempat kerjanya, tapi masalah tabungan dan aset yang melimpah. Buat apa tempat kerja bergengsi kalau aset nggak aman, ya kan? *kibas rambut
Lantas gimana caranya punya tabungan yang wow kalau baru kerja satu atau dua tahun? Gaes, sekarang itu nggak usah punya dana besar buat yang namanya investasi saham. Bahkan, menurut direktur Bursa Efek Indonesia (BEI), 60% investor itu adalah kaum milenial. Wah kita banget, dong!?
Pertanyaan berikutnya adalah gimana caranya supaya bisa bergabung dengan kaum 60% itu? Passive income memang menggiurkan, tetapi gimana caranya?
Nah, bahasan kali ini penting banget kaum milenial yang baru mau mulai investasi dan di mana kita bisa menanam uang dengan baik dan benar.
Pertama-tama, yang harus kamu lakukan adalah rajin-rajin riset. Jangan sampai perusahaan yang mau kamu tanamkan uang itu perusahaan yang tidak jelas sepak terjangnya. Ini bisa berujung jadi investasi bodong. Pastikan perusahaan itu sudah terdaftar di BEI agar legal dan terlindungi oleh OJK.
Sebagai referensi, OCBC NISP akan memberikan rekomendasi jenis perusahaan yang bisa dijadikan tempat investasi yang tepat buat kaum milenial.
Blue Chip
Salah satunya tempat menanam uang paling aman bagi kaum milenial adalah perusahaan Blue Chip. Ini adalah istilah yang dipakai di pasar modal bagi perusahaan besar dengan pendapatan yang sangat stabil. Biasanya berwujud perusahaan-perusahaan yang penghasilannya jelas sudah bukan level milyar, tapi triliun, dan memiliki pasar yang tak pernah berkurang. Contohnya, seperti:
Indofood Sukses Makmur Tbk.
Kalbe Farma Tbk.
Unilever Indonesia Tbk.
Telekomunikasi Indonesia (Telkom) Tbk.
Sebenarnya ada 20 perusahaan Blue Chip, tetapi kami sebutkan sebagian saja supaya kamu bisa membayangkan skala perusahaannya secara umum.
Emas
Beberapa orang mungkin berpikir bahwa investasi emas itu jadul, lawas, tua, dan tidak worth it. Yang kayak gini mesti dikasih pelajaran, nih. Pelajaran investasi maksudnya.
Emas adalah salah satu instrumen investasi yang tidak mudah naik-turun, tahan terhadap fluktuasi inflasi, serta minim risiko. Cara mendapatkannya pun cukup mudah. Jadi, cocok bagi milenial yang baru-baru aja belajar soal investasi.
Nilai emas juga sudah terbukti tidak terpengaruh banyak oleh masa-masa sulit seperti pandemi saat ini. Mantap bangetlah buat kaum milenial yang suka kena anxiety attack.
Peer-to-peer lending
Ini adalah istilah yang akrab di telinga kaum milenial, nih. Peer-to-peer lending atau P2P adalah platform untuk mengumpulkan uang bagi UMKM. Setelah kita menanam uang, UMKM kelak akan memberikan sekian persen keuntungannya untuk para investor. Nah, milenial banyak banget nih yang terjun di P2P buat mengamankan keuangannya, apalagi basisnya P2P pakai teknologi.
Risiko P2P juga terbilang kecil, apalagi dijaga oleh platform penyedia yang telah terdaftar di OJK. Investasi aman, kepercayaan terjamin. Contoh platform P2P yang populer di Indonesia adalah Amartha, KoinWorks, Akseleran, dan Investree.
Reksa Dana
Reksa Dana adalah salah satu instrumen investasi yang berisiko rendah. Cocok banget buat pemula yang belum begitu ngerti tentang investasi. Jadi, apa itu Reksa Dana? Mudahnya, Reksa Dana itu adalah kumpulan dana dari masyarakat yang akan diinvestasikan ke dalam portofolio efek oleh manajer investasi.
Portofolio efek apa? Efek itu adalah surat-surat berharga seperti saham, obligasi, dan lain-lain. Nah, kalau pakai Reksa Dana, kita nggak perlu bingung-bingung milih mau diinvestasikan ke surat berharga yang mana, nanti akan dikelola oleh manajer investasi kita. Singkatnya begitu. Lebih aman, kan?
Nah, kalo kamu pengen coba mengembangkan uangmu lewat Reksa Dana, kamu bisa coba program Reksa Dananya OCBC NISP. Daftarnya lebih mudah dan risikonya lebih rendah.
Di OCBC NISP, ada beberapa jenis Reksa Dana yang bisa kamu coba, yakni:
1. Reksa Dana Pasar Uang
Reksa Dana yang investasinya akan ditempatkan pada instrumen Pasar Uang, contohnya seperti obligasi yang jatuh temponya kurang dari satu tahun, deposito, dan Sertifikat Bank Indonesia.
2. Reksa Dana Pendapatan Tetap
Reksa Dana yang mayoritas investasinya bakalan ditempatkan pada efek yang memberikan pendapatan tetap, seperti surat utang.
3. Reksa Dana Campuran
Reksa Dana yang investasinya ditempatkan pada beberapa efek sekaligus, termasuk saham, surat utang, dan pasar uang.
4. Reksa Dana Saham
Reksa Dana yang sebagian besar investasinya ditempatkan pada efek saham.
Kalau mau lebih tahu banyak soal Reksa Dana OCBC NISP, kamu bisa baca di sini